- Macan Bengkong Gagalkan Pengiriman 4 Calon PMI Ilegal di Batam, 1 Pengurus Ditangkap
- Tingkatkan Tata Kelola Kelembagaan, BP Batam Susun Strategi Pencapaian Maturity Rating dan Operasionalisasi BIOS
- SWARA Batam Gelar One Day With SWARA, Cetak Talenta Muda Mahir Public Speaking
- PLN Batam Laksanakan Program BPBL Berbagi Cahaya Wujudkan Harapan dan Menebar Berkah
- Pertamina Sumbagut Jalin Sinergi dengan Kejati Kepri
- Kompetisi Domino Warnai Sumpah Pemuda 2025 di Batam
- Gandeng Grand Batam Mal dan Modena, Properti Ascott Gelar Kompetisi Cumi Masak Hitam Nuansa Halloween
- Libatkan Penegak Hukum TNI-Polri, Petugas Geledah Sel dan Tes Urine Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Batam
- Letkol Cpm Dela Guslapa Partadimadja, Pejabat Baru Dandenpom 1/6 Batam
- PLN Batam dan Maxpower Indonesia Resmikan Pengoperasian 50 Megawatt PLTMG di Momen Hari Listrik Nasional ke-80
Amsakar Tekankan Generasi Emas Bebas Stunting

Keterangan Gambar : Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, dalam sambutannya acara memperingati Hari Anak Nasional 2022 di aula Kantor Lurah Tanjung Piayu, Seibeduk. /Pemko Batam
KORANBATAM.COM - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2022 di aula Kantor Lurah Tanjung Piayu, Seibeduk, Selasa (26/7/2022).
Amsakar menekankan peringatan HAN 2022 sebagai momen untuk terus menyiapkan generasi emas yang bebas dari stunting.
“Alhamdulillah, kali ini Rumah Zakat Kepulauan Riau peduli stunting dan siap bersama pemerintah menangani stunting di Batam,” ujarnya.
Untuk kasus stunting ini, kata dia, perkembangan anak di Batam jauh lebih baik. Bahkan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menunjuk Batam sebagai lokasi percontohan penanganan stunting.
“Tak hanya itu, Pak Wali (Wali Kota Batam, Muhammad Rudi) menandatangani surat pernyataan komitmen menyelesaikan persoalan stunting,” ujarnya.
Untuk menangani stunting, Batam sudah membentuk 1.632 orang tim pendamping untuk mengedukasi pemahaman bahwa anak yang akan lahir harus dijaga.
“Semua diberikan pelatihan. Sekarang, tim sudah terbentuk tenaga pendamping dan kesadaran ibu-ibu sudah muncul serta 21 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Batam sudah memahami tugasnya,” katanya.
Dengan semua pihak bergerak, ia optimistis penanganan Stunting di Batam akan berjalan sesuai rencana.
“Penanganan stunting tidak bisa dikerjakan sendiri, semua harus bekerja bersama-sama,” tutupnya.
Sumber: Pemko Batam







.gif)






















