- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
Bonus Mitra Gojek Hilang, Ini Jawab Humas Gojek Indonesia

Keterangan Gambar : ilustrasi gojek. (insert lingkar) Head of Corporate Affairs Gojek Sumatera, Aji Wihardandi. /1st
KORANBATAM.COM - Transportasi jasa online salah satunya Gojek Indonesia terbilang paling besar di Indonesia yang harusnya bisa membantu mitra-mitranya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari kini semakin membuat mitranya kecewa. Pasalnya kebijakan-kebijakan ataupun sistem yang diterapkan semakin menyulitkan mitranya.
Hal ini diungkapkan oleh Ahmad, mitra gojek, tentang keluhannya terhadap kebijakan yang diterapkan oleh pihak gojek tersebut.
“Ya mas, sekarang ini udah susah menjadikan gojek sebagai sumber penghasilan atau pekerjaan utama. Semakin hari gojek semakin meyulitkan mitranya. Kami yang udah lama mengabdi di gojek ini, seperti dikendalikan (diperbudak), dengan system sekarang. Bayangin aja mas, kita yang selalu setia on dari pagi hingga 10 malam hari itu, dulu, dapat penghasilan sekitar Rp250 ribu. Nah sekarang, sejak insentif tak ada, jadi turun menjadi Rp150,” kata Ahmad, Rabu (10/3/2021).
Harapan sebagian besar mitra, kata Ahmad, agar PT Gojek Indonesia lebih memperhatikan mitranya, karena mitra adalah ujung tombak gojek.
Hal senada diutarakan Ajis, mitra gojek lainnya. Menurut Ajis, sistem gojek sekarang benar-benar menyiksa karena sangat susah menjaga kinerja akun.
“Waduh mas, sistem sekarang beneran sengat berat menjaga akun. Kita istirahat matikan akun saja, selama satu jam, akun jadi sepinya order penumpang atau anyep. Terus kena pembatalan orderan satu, sistem maunya kita kerja kayak robot, wajib online aplikasi terus,” kata Ajis.
Terpisah, Head of Corporate Affairs Gojek Sumatera, Aji Wihardandi, mengatakan bahwa saat ini merupakan periode yang menantang untuk seluruh sektor bisnis dan industri. Kesehatan selayaknya menjadi prioritas utama bagi kita semua, disamping tentunya harus menjaga satu sama lain.
“Kami memprioritaskan kesehatan dan keamanan semua pengguna ekosistem, termasuk karyawan, mitra driver, mitra merchant, dan pelanggan. Untuk dapat memastikan hal tersebut, kami berkolaborasi dengan pihak pemerintah dan otoritas kesehatan untuk berperan aktif dalam menghadapi krisis Covid-19. Salah satunya dengan menyediakan panduan yang akurat dan terkini, bagi seluruh ekosistem kami,” ujar Aji.
Terkait perihal keluhan mitra gojek berupa dihilangkannya bonus insentif yang mengakibatkan jam kerja mitra menjadi lebih panjang dimana tidak sejalan dengan memprioritaskan kesehatan mitranya, lanjutnya, sistem gojek memastikan seluruh mitra driver memiliki kesempatan untuk menyelesaikan order dari konsumen dengan kemungkinan tercepat.
“Tidak ada akun prioritas di gojek. Ini perlu diluruskan bahwa, disistem kami mempertimbangkan beberapa hal. Di antaranya intensitas dan aktivitas konsumen, riwayat penyelesaian order dari mitra driver dan konsumen, dan radius/jarak. Selain itu gojek tidak pernah membatasi mitranya untuk mendapatkan order diarea dan waktu tertentu, maupun jumlah tertentu,” jelasnya.
Seluruh mitra berhak mendapatkan order di manapun dan kapanpun. Pihaknya akan terus melakukan observasi terkait sistem alokasi order yang saat ini berlaku dan juga terus mengimbau mitra untuk tidak memilih-milih, melewatkan atau membatalkan order yang masuk, karena akan mempengaruhi penilaian sistem ke akun mitra.
(erwinsyah)