- Macan Bengkong Gagalkan Pengiriman 4 Calon PMI Ilegal di Batam, 1 Pengurus Ditangkap
- Tingkatkan Tata Kelola Kelembagaan, BP Batam Susun Strategi Pencapaian Maturity Rating dan Operasionalisasi BIOS
- SWARA Batam Gelar One Day With SWARA, Cetak Talenta Muda Mahir Public Speaking
- PLN Batam Laksanakan Program BPBL Berbagi Cahaya Wujudkan Harapan dan Menebar Berkah
- Pertamina Sumbagut Jalin Sinergi dengan Kejati Kepri
- Kompetisi Domino Warnai Sumpah Pemuda 2025 di Batam
- Gandeng Grand Batam Mal dan Modena, Properti Ascott Gelar Kompetisi Cumi Masak Hitam Nuansa Halloween
- Libatkan Penegak Hukum TNI-Polri, Petugas Geledah Sel dan Tes Urine Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Batam
- Letkol Cpm Dela Guslapa Partadimadja, Pejabat Baru Dandenpom 1/6 Batam
- PLN Batam dan Maxpower Indonesia Resmikan Pengoperasian 50 Megawatt PLTMG di Momen Hari Listrik Nasional ke-80
BP Batam Menjadi Narasumber PDSEAS 2024 di Bangkok Thailand

Keterangan Gambar : Pemaparan Direktur BUP BP Batam, Dendi Gustinandar saat menjadi pembicara dalam ajang bergengsi 3rd Port Development South East Asia Summit (PDSEAS) 2024 di Hotel Hilton, Bangkok, Thailand, Selasa (10/9/2024). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Komitmen Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, dalam mengembangkan Terminal Umum Batuampar sebagai hub logistik internasional telah membuahkan hasil yang signifikan.
Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana di pelabuhan ini telah memberikan dampak luas terhadap perekonomian Batam. Masyarakat dan pelaku usaha di Batam dapat merasakan langsung dampak positif dari peningkatan tersebut.
Hal ini disampaikan Direktur Badan Usaha Pelabuhan (BUP) BP Batam, Dendi Gustinandar saat menjadi pembicara dalam ajang bergengsi 3rd Port Development South East Asia Summit (PDSEAS) 2024 di Hotel Hilton, Bangkok, Thailand, Selasa (10/9/2024).
Dalam paparannya, Dendi menyebutkan bahwa, keberhasilan transformasi Pelabuhan Batuampar tidak lepas dari tangan dingin Muhammad Rudi serta kolaborasi BP Batam dengan PT Persero Batam.
Langkah awal transformasi tersebut adalah pengembangan Terminal Peti Kemas (TPK) Batuampar menjadi terminal berstandar internasional dan lebih modern.
Sejak mulai dioperasikannya satu unit Ship to Shore Crane dan dua unit Mobile Harbor Cranes untuk melayani bongkar muat kapal peti kemas, produktivitas di TPK Batuampar meningkat tajam menjadi 40-50 box per jam, dibandingkan sebelumnya yang hanya mencapai 8-10 box per jam dengan crane konvensional.
“Ini dilakukan sebagai upaya mengubah wajah Batuampar agar sesuai dengan kebutuhan investor akan cost logistic yang lebih efisien,” ujar Dendi.
Menurut data yang dihimpun BUP, kinerja bongkar muat peti kemas pada Semester I tahun 2024 mencapai 313 ribu TEUs, naik 7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
“Modernisasi alat bongkar muat dan digitalisasi sistem tersebut telah memberikan nilai tambah bagi investor dalam bentuk efisiensi biaya logistik dan waktu yang lebih efektif,” seru Dendi.
Keberhasilan ini juga memungkinkan TPK Batuampar melayani kapal Direct Call internasional, dengan rute perdana Batam-China yang dimulai pada Maret 2024.
“Pada Agustus 2024 kemarin, rute Direct Call Batam-Yangon, Myanmar, juga telah dimulai yang membuka peluang baru dalam distribusi barang internasional,” imbuhnya.
Dendi optimistis bahwa pengembangan berkelanjutan Terminal Peti Kemas Batuampar kedepannya akan meningkatkan daya saing Batam sebagai tujuan investasi dan hub logistik internasional, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi kota Batam.
Sementara, Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait menyebut kehadiran BP Batam di PDSEAS 2024 atas undangan langsung dari penyelenggara yang dilaksanakan 10-11 September 2024.
"Kontribusi BP Batam dalam mendukung ekosistem pelabuhan mendapat apresiasi dari dunia internasional," sebut Tuty.
Mengangkat tema membangun pelabuhan hijau cerdas masa depan melalui kolaborasi, inovasi dan keberlanjutan.
Ajang bergengsi di kancah Internasional ini menghadirkan 30 narasumber dari negara-negara ASEAN dan India serta diikuti oleh lebih dari 700 peserta dari 100 perusahaan global yang berpartisipasi.
PDSEAS sendiri menjadi sebuah forum penting bagi pemerintah, otoritas pelabuhan, dan perusahaan untuk berbagi informasi, berdiskusi, dan menjalin kolaborasi guna mendukung pertumbuhan industri pelabuhan dan perkapalan di masa depan. (*)







.gif)






















