- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
- Istri di Bengkong Polisikan Suami gegara Cabuli Putri Pertamanya Sendiri
- 106 KK Terdampak Rempang Eco-City Telah Tempati Rumah Baru di Tanjung Banon
BP Batam Optimistis, Kehadiran Mabih Berikan Dampak Signifikan

Keterangan Gambar : Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Francis. /BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam optimistis, jika pembangunan Rumah Sakit Mayapada Apollo Batam International Hospital (Mabih) di Sekupang akan memberikan dampak siginifikan ke depannya untuk Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Tidak hanya dari layanan kesehatan, namun juga memberikan manfaat dengan peningkatan lapangan kerja, inovasi serta berbagai multiplier effect lainnya.
Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Francis dalam keterangan resminya, pada Kamis (5/6/2025).
Fary menjelaskan, Kepala BP Batam Amsakar Achmad dan Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra menaruh perhatian serius terhadap pembangunan Mabih.
Hal ini, sesuai arahan langsung dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto kepada jajaran pimpinan BP Batam. Presiden Prabowo menginginkan Batam harus menjadi kawasan investasi yang lebih menarik ke depan.
“Jadi rumah sakit yang akan dibangun ini akan menjadi rumah sakit yang paling bagus dari jaringan Mayapada Health Care. Desain rumah sakitnya juga dirancang langsung oleh konsultan internasional,” ucap Fary.
Lebih lanjut Fary menjelaskan, pembangunan Mabih ditargetkan akan dimulai pada tahun ini, meski saat ini masih menunggu penyelesaian dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) di Pusat.
Proyek ini akan dibangun di atas lahan seluas 2,9 hektar di kawasan Sekupang, dengan waktu konstruksi diperkirakan selama 24 bulan.
Dengan ditetapkannya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Mabih tentunya akan diberikan fleksibilitas untuk mendatangkan tenaga medis asing penggunaan alat dan obat-obatan dari luar yang telah terbukti efektivitasnya di luar negeri.
“Rumah Sakit Apollo di India terkenal dengan teknologi robotik untuk bedah minimal invasif. Pasien bisa pulih dengan lebih cepat, bahkan bisa pulang dalam hitungan hari,” jelasnya.
Pelayanan kesehatan yang diberikan juga akan berbeda dengan yang sudah ada di Batam, dan hanya beroperasi di Kawasan KEK. Sehingga kehadiran Mabih bukan untuk menjadi pesaing, melainkan sebagai pelengkap atas rumah sakit dan pelayanan kesehatan yang ada di Batam.
Kehadiran Apollo Hospitals yang dikenal luas di India, Malaysia dan Singapura juga diharapkan menjadi magnet bagi pasien dari kawasan Asia Selatan seperti India, Pakistan maupun Bangladesh yang ada di tiga negara tetangga.
“Selama ini mereka terbang ke India untuk berobat. Dengan hadirnya Apollo di Batam, pasien-pasien yang biasa ke India punya opsi lain,” kata dia.
Selain itu, kehadiran Mabih ini juga diharapkan dapat mengurangi jumlah WNI yang selama ini berobat ke luar negeri.
“Yang sebelumnya tidak mampu ke luar negeri karena keterbatasan biaya atau akses, sekarang sudah bisa mendapat layanan serupa di dalam negeri,” tutupnya. (*)