- Direktur RSBP Batam Terima Kunjungan Wakapuskes TNI
- Perbaikan Pipa Bocor Selesai Dalam 2 Jam
- Korsel Minati Industri Re-refine Waste Machinery Oil Pertama di Batam
- Gesa Pertumbuhan Ekonomi, BP Batam Usulkan Pagu Anggaran 2026 sebesar Rp5 Triliun Lebih
- Progres Pergeseran Warga Rempang, 123 KK Tempati Hunian Baru di Tanjung Banon
- BP Batam dan PT Impian Anak Indonesia Teken Nota Kesepahaman
- Perjanjian Kerjasama BP Batam-Bank Mandiri: Fokus Peningkatan Kualitas Layanan Perbankan
- Catat Sejarah, Batam Sukses Bangun Proyek Wind Tower Senilai USD 22 Juta
- Simak Update Terkini Pergeseran Warga Rempang di Tanjung Banon
- Disbudpar Batam Inisiasi Pertemuan Maskapai Air Asia, Asosiasi Pariwisata dan BIB
Cross Malay Culture Festival, Pesona Kuliner dan Seni untuk Memikat Wisman Hadir di Batam

Keterangan Gambar : Masyarakat memadati Dataran Engku Putri Batam Center, Kota Batam agenda bertajuk Cross Malay Culture Festival. /Disbudpar Batam
KORANBATAM.COM - Kota Batam menggelar acara yang cukup menarik bertajuk Cross Malay Culture Festival yang berlokasi di depan Museum Batam Raja Ali Haji, Dataran Engku Putri, Batam Center, Kota Batam pada tanggal 12 sampai 15 Desember 2024.
Festival yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam serta didukung oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia ini menjadi magnet baru bagi wisatawan mancanegara (wisman) dan domestik.
Di sini, pengunjung bakal dimanjakan dengan beragam acara yang memadukan pesona kuliner dan seni budaya lintas negara (cross border festival).
Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata mengungkapkan bahwa, acara ini tidak hanya bertujuan untuk memeriahkan akhir tahun, tetapi juga mendukung pencapaian target kunjungan wisman ke Batam.
“Kami ingin menjadikan festival ini sebagai ikon tahunan yang mampu menarik perhatian dunia. Tidak hanya untuk warga Batam, tetapi juga bagi wisatawan dari negara tetangga seperti Singapura juga Malaysia,” ujarnya kepada KoranBatam, Jumat (13/12).
Dikatakan Ardiwinata, sebanyak 75 tenant kuliner siap memanjakan selera pengunjung dengan hidangan lezat yang khas. Mulai dari makanan tradisional hingga menu modern, semua tersedia di bazar kuliner ini. Suasana semakin hidup dengan aroma masakan yang menggoda dan antusiasme pengunjung yang terus berdatangan.
Di sisi lain, lanjut dia, panggung seni budaya menghadirkan beragam pertunjukan spektakuler. Salah satu daya tarik utama adalah pertunjukan Reog Ponorogo, seni tradisional yang sarat makna.
Keterangan gambar: Banner Cross Malay Culture Festival. /Disbudpar Batam
Selain itu, masih kata Ardiwinata, bakal ada juga zumba party dan tak ketinggalan live music oleh Hot Daddy Band yang akan menambah semarak suasana festival.
Sebagai wujud pelestarian budaya lokal, seni jaranan Turunggo Putro Mataram dan lomba tari persembahan tingkat Sekolah Dasar se-Kota Batam juga akan menjadi daya tarik.
“Kegiatan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkenalkan seni tradisional kepada generasi muda,” sebutnya.
Untuk diketahui, dengan lokasi geografis yang strategis, Batam memang menjadi magnet dalam menarik wisman dari kawasan ASEAN. Festival seperti ini diharapkan dapat memperkuat posisi Batam sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.
Tidak hanya sekadar hiburan, Cross Malay Culture Festival menjadi ajang untuk mempererat hubungan budaya lintas negara.
“Pengunjung dapat merasakan harmoni dari perpaduan budaya lokal dan internasional yang disajikan dalam setiap program acara,” kata dia.
Masyarakat Batam dan sekitarnya diimbau untuk turut memeriahkan festival ini. Kehadiran pengunjung lokal akan menjadi salah satu faktor penting dalam menyukseskan acara sekaligus meningkatkan citra Batam di mata dunia.
Ardiwinata juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan pelaku pariwisata untuk menyukseskan acara ini.
“Mari ramaikan Cross Malay Culture Festival dan nikmati momen tak terlupakan dengan cita rasa kuliner dan seni budaya terbaik. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mendukung pariwisata Batam dan menjadi bagian dari semangat pelestarian budaya lintas bangsa,” tukasnya.
(iam)