- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
- Istri di Bengkong Polisikan Suami gegara Cabuli Putri Pertamanya Sendiri
Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Paparkan Outlook Investasi Batam

Keterangan Gambar : Agenda pembahasan Outlook Investasi Batam bersama sejumlah rekan media di BP Batam, Selasa (6/5/2025). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Fary Djemy Francis menggelar wawancara bersama beberapa rekan media dengan agenda pembahasan Outlook Investasi Batam, Selasa (6/5/2025), di ruang kerjanya.
Dalam kesempatan ini, Fary memaparkan berbagai hal tentang rencana dan realisasi beberapa investasi di Batam, respon BP Batam terhadap kebijakan Resiprokal Amerika Serikat (AS) hingga komitmen BP Batam terhadap peningkatan investasi di Batam.
“Kita mulai dari rencana investasi Apple di Batam, vendor mereka yaitu Luxshare-ICT sudah mulai membangun pabrik di Batam dan diharapkan bisa memulai produksinya sebelum Desember 2025 ini dengan total nilai investasi sebesar Rp16 triliun rupiah serta menyerap hingga 2000 tenaga kerja,” terang Fary.
Fary turut menjabarkan beberapa proyek investasi di Batam yang saat ini masih terus berlangsung sekaligus ia juga menyinggung peran Singapura dan Malaysia bagi kemajuan investasi di Batam.
“Proyek investasi lainnya seperti Panel Surya untuk Energi Baru Terbarukan (EBT), proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco-City, dan beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) saat ini juga masih berjalan on the track dan terus kami koordinasikan dengan Pemerintah Pusat,” kata dia.
“Mengenai peran Singapura dan Malaysia bagi kemajuan perekonomian Batam, kita tidak melihat kedua negara tersebut sebagai kompetitor namun mereka adalah negara sahabat yang dapat bekerja sama untuk membantu kita dan dapat saling menutupi kekurangan di setiap kawasan, khususnya dalam hal industri dan investasi,” imbuhnya.
“Selanjutnya tentang dampak tarif Resiprokal AS bagi investasi di Batam, kami menyikapi hal ini sebagai motivasi untuk terus berkolaborasi dan bergerak maju. Kami juga berkomitmen untuk terus memfasilitasi para pelaku usaha yang terdampak dengan mencarikan solusi terbaik atas kendala yang dihadapi agar iklim investasi ini tetap kondusif,” paparnya lagi.
Selain itu, Fary menjelaskan bahwa, arahan Kepala dan Wakil Kepala BP Batam, Amsakar Achmad-Li Claudia kepada jajarannya agar lebih proaktif mengidentifikasi investasi yang berdaya saing kuat.
“Sebagai contoh adalah Data Center di kawasan Nongsa, investasi ini memiliki daya saing tinggi karena jarang ditemui di tempat lain sehingga potensi ini tentu akan kami maksimalkan untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan investasi di Batam,” ujarnya.
Kemudian, Fary turut menjelaskan arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto kepada Pimpinan BP Batam untuk memajukan Batam dimana salah satu targetnya adalah pertumbuhan ekonomi Batam yang harus berada pada level 2 persen di atas target nasional setiap tahunnya.
Untuk menyiasati hal itu, Fary menjelaskan komitmen BP Batam khususnya dalam hal investasi adalah memangkas birokrasi perizinan.
“Tentu komitmen kami adalah kemudahan berinvestasi di Batam, oleh karena itu sesuai arahan Pemerintah Pusat perizinan investasi ini menjadi fokus utama agar dapat disederhanakan dan kedepannya beberapa perizinan yang masih diproses di Jakarta akan dilimpahkan kepada BP Batam,” katanya.
Terakhir, Fary berharap seluruh investasi yang masuk ke Batam dapat memberikan pengaruh positif yang inklusif bagi kawasan ini.
“Dari semua investasi di Batam, yang terpenting adalah muaranya dapat dirasakan bersama yaitu pertumbuhan ekonomi yang positif, serapan tenaga kerja semakin meningkat, indikator Produk Domestik Bruto (PBD) terus naik untuk mewujudkan Batam yang maju dan sejahtera,” pungkas dosen pasca sarjana Ekonomi Pertahanan, Universitas Pertahanan Republik Indonesia ini.
Turut hadir dalam pertemuan ini Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPBB) dan KEK Irfan Syakir Widyasa, Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal Surya Kurniawan Suhairi, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Sazani serta beberapa Pejabat Tingkat IV di lingkungan BP Batam. (*)