- Direktur RSBP Batam Terima Kunjungan Wakapuskes TNI
- Perbaikan Pipa Bocor Selesai Dalam 2 Jam
- Korsel Minati Industri Re-refine Waste Machinery Oil Pertama di Batam
- Gesa Pertumbuhan Ekonomi, BP Batam Usulkan Pagu Anggaran 2026 sebesar Rp5 Triliun Lebih
- Progres Pergeseran Warga Rempang, 123 KK Tempati Hunian Baru di Tanjung Banon
- BP Batam dan PT Impian Anak Indonesia Teken Nota Kesepahaman
- Perjanjian Kerjasama BP Batam-Bank Mandiri: Fokus Peningkatan Kualitas Layanan Perbankan
- Catat Sejarah, Batam Sukses Bangun Proyek Wind Tower Senilai USD 22 Juta
- Simak Update Terkini Pergeseran Warga Rempang di Tanjung Banon
- Disbudpar Batam Inisiasi Pertemuan Maskapai Air Asia, Asosiasi Pariwisata dan BIB
Deputi VII BP Batam Ajak Masyarakat dan Pengembang Cegah Sedimentasi
Rencanakan Bangun Drainase hingga Kolam Retensi

Keterangan Gambar : Deputi Bidang Infrastruktur BP Batam, Mouris Limanto (kiri) bergerak cepat meninjau lokasi terdampak banjir sejumlah wilayah di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (20/3/2025). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Hujan deras yang mengguyur Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) selama dua hari terakhir, menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir.
Menanggapi kondisi tersebut, Deputi Bidang Infrastruktur Badan Pengusahaan (BP) Batam, Mouris Limanto bergerak cepat meninjau lokasi terdampak banjir guna mencari solusi atas permasalahan ini.
Sebagaimana, persoalan banjir ini merupakan program prioritas dari Kepala BP Batam, Amsakar Achmad dan Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra.
Adapun salah satu titik yang dikunjungi adalah kantor Camat Nongsa yang selalu menjadi langganan banjir. Selain itu, Mouris juga meninjau banjir pada ruas jalan Punggur atau tepatnya di Simpang Polsek Nongsa.
“Kami di BP Batam akan terus berkomitmen dan berusaha mencari alterternatif untuk menyelesaikan permasalahan banjir di Batam. Sebagaimana arahan dari bapak Kepala BP Batam dan Wakil Kepala BP Batam,” tegas Mouris usai peninjauan, Kamis (20/3/2025).
Menurut arsitek Airmas Asri itu, banjir yang menggenangi kantor Camat Nongsa disebabkan kondisi topografi daerah tersebut yang berbentuk cekungan seperti mangkok.
Sehingga, untuk jangka panjang ia menawarkan opsi untuk pembangunan drainase baru atau pembangunan kolam retensi, sebagai solusi atas permasalahan banjir tersebut.
“Tapi sebelum itu, kita akan lihat kembali data drainase utama di master plan. Mana drainase yang sudah direalisasikan dan dimana saja, kemudian apakah sudah mengikuti master plan atau belum. Jika belum, kita harus mengikuti master plan. Jadi kita akan melihat data akuratnya dulu,” ujarnya.
Mouris sapaan akrabnya, juga menemukan pada beberapa lain yang terendam banjir, disebabkan oleh pertemuan drainase yang menyempit hingga terputus karena adanya bangunan liar.
Tidak hanya itu, Mouris juga menemukan sampah yang mengakibatkan drainase tidak berfungsi optimal sehingga mengakibatkan banjir.
“Saya mengimbau kepada masyarakat maupun pihak swasta, untuk berperan aktif bergotong royong demi menjaga drainase agar tidak mengalami sedimentasi yang signifikan,” tutup dia. (*)