- PLN Batam Gelar Konsultasi Publik Usulan Perubahan Regulasi Tarif Listrik
- Sinergi Berkelanjutan PLN dan Kementerian EDSM untuk Stabilitas Energi di Batam
- Istri Siri Dianiaya Suami gegara Kepergok Dekat dengan Tamu Wanita
- Jelang Pelaksanaan, Doa Selamat Balap Perahu Dayung Tradisional 2025 Digelar di Belakang Padang
- RSBP Batam Raih Penghargaan Trusted Achievement Award 2025 di Yogyakarta
- PELNI Umumkan Penambahan KM Nggapulu dan Jadwal Keberangkatan di Batam per Desember 2025
- Berikut Jadwal dan Lokasi Pemeliharaan Rutin Listrik PLN Batam Hari Ini
- BP Batam Gelar Ramah Tamah Bersama Pelaku Usaha
- Hujan-hujanan, SMKN 2 Batam Tetap Semangat Rayakan Hari Guru ke-80
- Bupati Aneng Apresiasi Guru dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Harga Cengkeh Berbanding Terbalik dengan Harga Rokok di Anambas

Keterangan Gambar : Seorang warga saat memetik cengkeh. /Thony/KORANBATAM.COM
KORANBATAM.COM, ANAMBAS - Petani cengkeh di Kepulauan Anambas mengeluh karena harga jual beli anjlok drastis tidak seperti beberapa tahun sebelumnya.
Kini harga cengkeh petani turun kisaran dari 40 persen sampai 50 persen, sehingga para pemilik pohon cengkeh hanya bisa terdiam mendengar harga yang begitu tidak masuk akal.
Ridin, seorang petani cengkeh, mengabarkan bahwa, harga cengkeh akan menyulitkan para petani cengkeh di Kabupaten Kepulauan Anambas sementara harga rokok kian melambung tinggi. Karena cengkeh merupakan sebagian elemen rokok kretek.
“Semoga pemerintah dapat membantu permasalahan harga cengkeh atau harga pasar bisa naik. Kami para petani hanya bisa berharap ada gerakan dan perhatian dari pemerintah kita agar harga bisa memuaskan,” kata Ridin ke awak media, Sabtu (8/1/2022).
Menurutnya, harga cengkeh di kabupaten Anambas sangat turun drastis, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Sementara hasil Cengkeh tersebut, digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan untuk keperluan sekolah anaknya.
“Upah panjat saja sudah Rp7 ribu per kilonya. Dan upah racikan dari tangkai saja, seribu per kilo, dimana lagi keuntungan bagi kami. Sekarang harga jual hanya Rp45 ribu basah, kalau kering Rp80 ribu sekilo. Kalau tahun sebelumnya, harga sampai Rp160 ribu per kilo,” ujarnya mengeluh.
(Thony/Jhon)







.gif)






















