- Macan Bengkong Gagalkan Pengiriman 4 Calon PMI Ilegal di Batam, 1 Pengurus Ditangkap
- Tingkatkan Tata Kelola Kelembagaan, BP Batam Susun Strategi Pencapaian Maturity Rating dan Operasionalisasi BIOS
- SWARA Batam Gelar One Day With SWARA, Cetak Talenta Muda Mahir Public Speaking
- PLN Batam Laksanakan Program BPBL Berbagi Cahaya Wujudkan Harapan dan Menebar Berkah
- Pertamina Sumbagut Jalin Sinergi dengan Kejati Kepri
- Kompetisi Domino Warnai Sumpah Pemuda 2025 di Batam
- Gandeng Grand Batam Mal dan Modena, Properti Ascott Gelar Kompetisi Cumi Masak Hitam Nuansa Halloween
- Libatkan Penegak Hukum TNI-Polri, Petugas Geledah Sel dan Tes Urine Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Batam
- Letkol Cpm Dela Guslapa Partadimadja, Pejabat Baru Dandenpom 1/6 Batam
- PLN Batam dan Maxpower Indonesia Resmikan Pengoperasian 50 Megawatt PLTMG di Momen Hari Listrik Nasional ke-80
Ini Rincian Pembangunan Jembatan Batam-Bintan, Nanti Terpanjang di Indonesia

Keterangan Gambar : Ilustrasi jembatan. /1st
KORANBATAM.COM - Rencana pemerintah membangun jembatan yang menghubungkan Pulau Batam-Bintan (Babin) di Provinsi Kepuluan Riau (Kepri) masih terus diburu. Jembatan yang bakal jadi yang terpanjang di Indonesia setelah Jembatan Suramadu ini, nantinya direncanakan beroperasi tahun 2025 mendatang.
Data yang dikutip dari padangkita.com, proyek jembatan sepanjang 14,7 kilometer (km) yang telah tercantum dalam Public Private Partnership (PPP) Book 2020 ini, pengerjaannya akan mendapatkan dukungan pemerintah dan diusulkan untuk mendapatkan pinjaman infrastruktur. Jembatan ini memiliki nilai investasi yang cukup fantastis dan model pengerjaan yang cukup rumit.
Untuk spesifikasi, Jembatan Babin dirancang bakal memiliki vertical clearance, Batam-Tanjung Sauh setinggi 27 meter (m) dan Tanjung Sauh-Batam 40 m. Penetapan vertical clearance tersebut menyebabkan membengkaknya nilai investasi, dari yang awalnya Rp8,78 triliun menjadi Rp13,66 triliun.
Secara keseluruhan, aspek pembiayaan Jembatan Babin terbagi atas tiga sumber yakni, biaya investasi senilai Rp13,66 triliun, biaya konstruksi Rp9,78 triliun dan dukungan pemerintah (termasuk PPN/Pajak Pertambahan Nilai) senilai Rp4,44 triliun.
Jembatan ini didesain dengan satu on-off ramp yang berlokasi di Pulau Tanjung Sauh, konstruksinya mulai dikerjakan tahun 2022 ini. Untuk masa konsesi ditetapkan selama 50 tahun dan Lalu-lintas Harian Rata-rata Tahunan atau LHR sebanyak 7.070 kendaraan.
Untuk spesifikasi lajur, Jembatan Babin memiliki lebar sepanjang 3,6 m, bahu luar 3 m, bahu dalam 1,5 m serta lebar median 4 m.
Pengoperasian Jembatan Babin memang sangat ditunggu jutaan masyarakat di Batam dan Bintan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) mengungkapkan, kehadiran jembatan untuk penghubung kedua pulau ini ini amat penting. Karena memiliki intensitas pemerintahan, sosial dan ekonomi yang cukup tinggi.
Di Bintan terdapat 3 besar pusat pemerintahan yakni, pusat pemerintahan provinsi, pusat pemerintahan kota Tanjung Pinang dan pusat Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bintan, serta termasuk juga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bintan.
Keunikan lain jembatan Babin, bakal memegang rekor baru di Indonesia. Rekor tersebut adalah sebagai jembatan bertipe cable-stayed terpanjang di Indonesia. Jembatan Batam-Bintan merupakan proyek jembatan bentang panjang dengan teknologi cable stayed dan nantinya akan menjadi jalan tol.
(padangkita.com/PR)







.gif)






















