- Pejabat Tingkat III dan IV di BP Batam Dilantik, Formasi Memajukan Daerah
- Paparan PLN Batam soal Penyesuaian Tarif Listrik 1,43 persen untuk Rumah Tangga Mewah dan Pemerintah ke Masyarakat
- Hotel Harris ke-4 di Nagoya Thamrin Sudah Mulai Terima Tamu, Ada 240 Kamar
- Kredit Macet, Kooperatif, Pengeroyokan dan Damai: Debitur di Batam Ini Malah Digugat Leasing Adira Finance ke Pengadilan
- Setelah Dubes Australia, Saatnya Uni Emirat Arab Kunjungi Batam
- Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Ditunjuk Komisaris Utama Taspen
- Kepala BP Batam Lantik dr Tanto sebagai Direktur RSBP Batam
- BP Batam-Pelaku Usaha Perkuat Sinergi Regulasi JPT lewat FGD
- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
Kadis KP2KH Kepri Beri Apresiasi ke Ady Indra Pawennari
Orang Pertama Pelopori Budidaya Tanam Padi di Pekarangan Rumah Milik Sendiri

Keterangan Gambar : Kadis KP2KH Provinsi Kepri, Rika Azmi (dua dari kanan) berbincang dengan Bendahara PWI Kepri, Ady Indra Pawennari (paling kanan) saat meninjau tanaman padi di pekarangan rumahnya, Air Raja, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Kamis (27/3/2025). /1st
KORANBATAM.COM - Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan (KP2KH) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Rika Azmi meninjau tanaman padi di pekarangan rumah Bendahara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri, Ady Indra Pawennari di Kelurahan Air Raja, Kota Tanjungpinang, Kamis (27/3/2025).
Dalam kunjungannya yang didampingi penyuluh pertanian tersebut, mantan Penjabat Bupati Natuna ini menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya Ady Indra Pawennari memperkenalkan budidaya tanaman padi di Kota Tanjungpinang.
Sekedar informasi, Ady Indra Pawennari merupakan orang pertama yang mempelopori budidaya tanaman padi di pekarangan rumah di Tanjungpinang.
“Pemanfaatan pekarangan rumah untuk budidaya tanaman padi yang dilakukan pak Ady Indra Pawennari ini patut kita apresiasi. Apalagi ini pertama kali di Tanjungpinang, dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi warga lainnya untuk menanam padi di pekarangan rumahnya,” ucap Rika dalam keterangan tertulis.
Menurut Rika, pemanfaatan pekarangan rumah untuk budidaya tanaman padi yang merupakan sumber bahan pangan utama masyarakat Indonesia adalah salah satu bentuk dukungan terhadap Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya swasembada pangan.
“Kebetulan, pemerintah memang sedang konsentrasi pada program ketahanan pangan dan Kepri salah satu provinsi yang juga ditargetkan ikut berkontribusi. Mudah-mudahan pak Ady Indra Pawennari bisa mengembangkan di lahan yang lebih luas lagi,” katanya.
Sementara itu, Ady Indra Pawennari yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Kepri mengatakan, budidaya tanaman padi di pekarangan rumahnya itu, dimulai sejak tahun 2022 lalu.
Hingga saat ini, Ady Indra Pawennari mengaku sudah empat kali panen dengan varietas benih padi yang berbeda-beda, antara lain Ketan Hitam, CL 220, Inpari 32 dan SR.
Pada penanaman pertama, produktivitas hanya mampu mencapai 2,5 ton per hektar. Setelahnya, produktivitas rata-rata mencapai 8 ton per hektar.
“Sebagai anak petani yang memang lahir dari darah nenek moyang petani, kegiatan budidaya tanaman padi di pekarangan rumah ini merupakan bentuk penghormatan saya kepada leluhur. Kita boleh jadi wartawan atau pengusaha, tapi jangan lupakan darimana kita berasal,” imbuhnya.
Ady Indra Pawennari memuji wacana yang dilontarkan Wakil Gubernur (Wagub) Kepri, Nyanyang Haris Pratamura untuk memanfaatkan tanah terlantar di Kepri sebagai lahan pertanian untuk mendukung program ketahanan pangan nasional dan daerah.
“Ini wacana yang bagus dan patut kita dukung. Kita banyak tanah yang tersandra oleh Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Guna Usaha (HGU), tapi dibiarkan terlantar. Padahal, ini bisa kita manfaatkan jadi lahan produktif penghasil bahan pangan,” ujar Ady, sapaannya.
Pantauan di lapangan, tanaman padi di pekarangan rumah Ady Indra Pawennari yang diberi nama Paviliun Nusantara dengan ukuran 4 x 9 meter tersebut tampak sudah mulai menguning.
Diperkirakan, tanaman padi varietas SR yang sudah berumur 90 hari setelah tanam itu, dipanen seminggu setelah hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah. (*)