- Tuah HZR, Tempat Jasa Rajanya Ganti Baru Jok Mobil, Kapal dan Reparasi Sofa di Mega Legenda Batam
- Waroenk Podjok Yello Hotel Harbour Bay, Tempat Kongkow Hits Baru di Batam Ini Wajib Dijelajahi dan Dikunjungi
- Pertamina: Layanan dan Distribusi Energi Aman dan Lancar di Kepri
- Kemajuan Batam Sukses Dongkrak Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Sepanjang 2024
- Nikmati Berbuka Puasa dengan Menu Rotasi Harian di Harris Resort Waterfront Batam
- Brigjen Pol Yusri Yunus, Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya Tutup Usia
- Disbudpar Batam Apresiasi Pelestarian Kaligrafi China sebagai Simbol Keberagaman Budaya
- BP Batam Terima Kunjungan Kerja Mayapada Healthcare dan Apollo Hospital India
- AKP Amru Abdullah, Lulusan Akpol 2012 dan Mantan Kapolsek Termuda di Rokan Hilir Resmi Pimpin Polsek Batu Ampar
- Ketua Umum HIPKI Bahas Peluang Bisnis Pasir Kuarsa dengan Kadin Indonesia
Ketua Alfi Batam Sayangkan Toko-toko di Mall Kembali Tutup Meski Dua Hari Lalu Normal
Keterangan Gambar : Ketua DPC Alfi/Ilfa Batam, Apin Maradonald (tengah) didampingi 2 orang stafnya di Kantor Sekretariat DPC Alfi Batam, Batuampar, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (1/2/2024). /iam/KoranBatam
KORANBATAM.COM - Setelah beredarnya keterangan resmi pihak Bea Cukai (BC) Batam yang tidak merazia barang impor, dua hari terakhir situasi di pusat perbelanjaan khusus di Kota Batam kembali normal. Namun hari ini, para pedagang di mall memilih tutup kembali, Selasa (23/7/2024).
Hal itu dikarenakan adanya beberapa petugas berpakaian dinas yang diketahui dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam mendatangi toko-toko untuk melakukan pendataan. Namun disalahartikan oleh para pedagang bahwa hal itu merupakan kegiatan razia, sehingga membuat para pedagang ketakutan.
Seperti yang terjadi di Mall Batam City Square (BCS), terlihat para sejumlah petugas mendatangi satu persatu toko. Rasa trauma akibat isu yang beredar beberapa hari lalu terkait adanya pusat perbelanjaan yang dirazia petugas BC masih menghantui para pedagang.
Sehingga saat melihat adanya petugas berpakaian dinas berjumlah lebih kurang 5 sampai 7 orang keluar masuk toko, para pedagang langsung kocar-kacir dan memilih untuk langsung menutup tokonya.
Hal tersebut sangat disayangkan oleh Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia atau Indonesian Logistics and Forwarders Association (Alfi/Ilfa) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Batam, Apin Maradonal.
Menurut Apin, kedatangan petugas dari Disperindag ke pusat perbelanjaan hanya akan menimbulkan keresahan dan polemik bagi para pedagang. Begitu mendapat informasi, ia pun langsung mencari tahu apa yang terjadi.
“Saya mendapat kiriman video dari teman-teman yang pemilik toko yang bersifat UMKM di BCS Mall. Saya perhatikan adanya petugas Disperindag Batam mendatangi toko-toko disana,” sebut Apin, Selasa petang.
Ia menegaskan, Menteri Perdangangan Zulkufli Hasan sudah melakukan press release bahwa satuan tugas (Satgas) Import Ilegal baru terbentuk sejak 18 Juli 2024 dan akan bergerak muulai 23 Juli nantinya.
“Beberapa hari yang lalu ada video yang beredar di ITC Mall, dan sejumlah pusat perbelanjaan di Batam, terkait isu razia barang impor. Saya sudah melakukan kroscek ke BC Batam, dan mereka menerangkan bahwa hal itu tidak benar serta sudah dimuat di media sehingga membuat keresahan di tengah para pedagang mereda,” jelasnya.
“Setelah mendengar hal itu, sejak Minggu sampai Senin (21-22/7/2024), saya melihat para pedagang sudah mulai melakukan aktivitasnya kembali (berjualan). Namun hari ini, terjadi hal tidak mengenakkan karena petugas yang mendatangi salah satu pusat perbelanjaan,” sesalnya.
Informasi tersebut begitu cepat beredar dan menyebabkan para pedagang kelang kabut untuk menutup tokonya.
“Terus terang saya sangat menyayangkan hal ini. Tetapi saya juga harus memastikan kejadian ini dan mencoba mengkonfirmasi kepada Bapak Kepala Dinas Gustian Riau,” kata dia.
“Beliau mengakui memberi perintah kepada anggotanya untuk melakukan pendataan pedagang toko di mall yang tutup. Harapannya, bisa memberi pemahaman kepada pemilik toko agar tetap buka seperti biasa. Tapi para pedagang karena sudah trauma mendengar isu razia, dan apalagi hari ini Disperindag benar-benar mendatangi pusat perbelanjaan sehingga membuat pikiran pedagang ada razia lagi,” sambungnya.
Menurutnya, ia menyayangkan kurang kordinasinya Disperindag Batam dengan instansi dan asosiasi yang terlibat dalam Satgas Import Ilegal sesuai aturan Keputusan Peraturan Menteri Perdagangan (Keppermendag) Nomor 932 tahun 2024 tentang satuan pengawasan terhadap tata niaga import barang.
“Perlu saya tegaskan bahwa para pelaku jasa (forwading) atau pelaku usaha (pemilik barang) merupakan aset negara yang membantu pemerintah dalam meningkatkan perekonomian dan merupakan motor penggerak ekonomi di daerah Batam, dan para pengusaha juga berkontribusi terhadap pajak pribadi maupun penghasilan,” tegasnya.
“Walaupun Batam dikenal dengan daerah FTZ, yang bebas pajak hanya barang, tapi orang atau perusahaan itu tetap membayar pajak. Maka dengan ini hadirnya asosiasi yang mewadahi para pengusaha. Kita selalu siap mendukung program pemerintah, dan mengawal kebijakannya,” katanya lagi.
Dengan segala kerendahan hati, ia memohon kepada Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam sekaligus Walikota Batam, Muhammad Rudi serta Kadisperindag Batam dan seluruh aparatur negara yang terlibat dalam Satgas Import llegal untuk bersama-sama berkolaborasi, bersinergi maupun bergandengan menciptakan iklim usaha di Batam dengan suasana yang sejuk, persuasif juga merangkul.
Terpisah, Kadisperidag Kota Batam, Gustian Riau saat dikonfirmasi awak media ini menegaskan bahwa, pihaknya tidak melakukan razia seperti yang ditakutkan para pedagang.
Namun tujuannya hanya untuk mendata toko-toko yang masih tutup serta memberikan edukasi bahwa tidak akan ada razia yang dilakukan ke pusat perbelanjaan.
“Kedatangan kami hanya untuk mendata siapa-siapa yang masih tutup dan menanyakan kenapa bisa tutup. Jika kami tidak turun, tentunya kami tidak memiliki data,” ungkap Gustian melalui sambungan telepon.
Ia menjabarkan, pihaknya mendapat informasi alasan para pedagang tutup itu dikarenakan adanya isu razia. Setelah didata, pihaknya akan memanggil dan menyurati pihak Mall.
“Kepala mall akan kita surati agar memberitahukan kepada para pedagang untuk tidak perlu tutup, hanya itu saja. Jadi kalau dikatakan kami melakukan razia, itu tidak benar,” tukasnya.
(iam)