- Macan Bengkong Gagalkan Pengiriman 4 Calon PMI Ilegal di Batam, 1 Pengurus Ditangkap
- Tingkatkan Tata Kelola Kelembagaan, BP Batam Susun Strategi Pencapaian Maturity Rating dan Operasionalisasi BIOS
- SWARA Batam Gelar One Day With SWARA, Cetak Talenta Muda Mahir Public Speaking
- PLN Batam Laksanakan Program BPBL Berbagi Cahaya Wujudkan Harapan dan Menebar Berkah
- Pertamina Sumbagut Jalin Sinergi dengan Kejati Kepri
- Kompetisi Domino Warnai Sumpah Pemuda 2025 di Batam
- Gandeng Grand Batam Mal dan Modena, Properti Ascott Gelar Kompetisi Cumi Masak Hitam Nuansa Halloween
- Libatkan Penegak Hukum TNI-Polri, Petugas Geledah Sel dan Tes Urine Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Batam
- Letkol Cpm Dela Guslapa Partadimadja, Pejabat Baru Dandenpom 1/6 Batam
- PLN Batam dan Maxpower Indonesia Resmikan Pengoperasian 50 Megawatt PLTMG di Momen Hari Listrik Nasional ke-80
Ketua Dekranasda Kota Batam Minta Disbudpar Kembangkan Homestay Pulau Ngenang 
 
		
	
Keterangan Gambar : Ketua Dekranasda Kota Batam, Marlin Agustina Rudi bersama Analis Kebijakan Utama Kemendagri dan Pimpinan Yayasan Nona Asri Indonesia, saat kunjungan kerja di rumah tenun Pulau Ngenang. (Foto : istimewa)
KORANBATAM.COM, BATAM - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam, Marlin Agustina Rudi meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam mengembangkan homestay di Pulau Ngenang, Nongsa. Tujuannya, untuk mengenalkan budaya masyarakat Ngenang kepada wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
“Bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, kita kembangkan homestay. Nanti turis bisa menginap di rumah penduduk, sekaligus mengenal budaya masyarakat Ngenang,” katanya, saat kunjungan bersama Analis Kebijakan Utama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Nata Irawan dan Pimpinan Yayasan Nona Asri Indonesia, Amanah Asri, Rabu (12/1/2021).
“Saya berterima kasih kepada masyarakat Pulau Ngenang yang ikut mengembangkan pulau ini dan Pemko (Pemerintah Kota) juga sangat mendukung kami,” tambahnya.
Pulau Ngenang, kata dia, punya lokasi yang strategis serta tak begitu jauh dengan pusat kota. Sehingga, akses ke kawasan ini mudah dijangkau.
“Batam merupakan pulau yang luas di Kepri, serta memiliki banyak pulau terluar yang berdekatan langsung dengan Singapura dan Malaysia, sehingga menjadi potensi untuk dikembangkan wisatanya. Ngenang merupakan kawasan pengembangan wisata selanjutnya,” terangnya.
Pulau Ngenang dikenal dengan pembuatan kain tenun dan kain batik Batam, sehingga dapat mengangkat ekonomi warga setempat. Dalam kunjungannya tersebut, Marlin juga menyempatkan melihat pembuatan Sarak Terong, salah satu masakan khas Melayu yang hingga kini masih menjadi masakan yang disajikan di acara kenduri atau pesta.
“Kita juga akan mengangkat wisata kuliner di Ngenang,” ujar dia.
Sementara, Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengatakan bahwa, akan segera merealisasikan inisiasi Ketua Dekranasda Kota Batam yakni menjadikan Pulau Ngenang sebagai tujuan wisata. Sebelumnya, Disbudpar juga sudah menggelar pelatihan tentang homestay kepada pelaku pariwisata.
“Siap, kita laksanakan untuk menggairahkan kembali pariwisata dan meningkatkan ekonomi warga,” ujar Ardi.
Ardi juga menyampaikan, akan terus mempromosikan dan mengembangkan Pulau Ngenang dan daerah lainnya.
“Setiap daerah di Kota Batam memiliki ciri khas wisatanya masing-masing, kita akan terus promosikan,” katanya.
Sementara itu, Analis Kebijakan Utama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Nata Irawan, melihat Pulau Ngenang berpotensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata.
Ia menyarankan, pengembangan homestay dan industri tenun serta batik, juga makin dikembangkan serta menjalin komunikasi dengan pemerintah.
“Membuat surat kepada Pemerintah Kota Batam sehingga memudahkan berkomunikasi dengan kementerian, di antaranya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),” ujarnya.
Sumber: Disbudpar Batam
 







.gif)











 
			










