- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
KKP Kembangkan Penangkapan Ikan Berbasis Android

Keterangan Gambar : Warga Pulau Galang, Batam, mengakses aplikasi Laut Nusantara, belum lama ini. Foto/BENARAN.COM
KORANBATAM.COM - Laut Nusantara adalah sebuah inovasi teknologi penangkapan ikan dalam bentuk aplikasi berbasis android. Saat ini aplikasi tersebut terus dikembangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), agar semakin besar manfaatnya bagi nelayan Indonesia.
“Hadirnya aplikasi ini ditujukan sebagai motor penggerak transformasi budaya nelayan dari mencari ikan menjadi menangkap ikan melalui pemanfaatan teknologi informasi,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/3/2021).
Ia melanjutkan, hanya dalam satu genggaman aplikasi, nelayan dapat merencanakan kegiatan penangkapan ikan dengan lebih baik, mulai menentukan secara mandiri lokasi penangkapan ikan terdekat, estimasi kebutuhan BBM, dan estimasi harga jual, dengan tetap mempertimbangkan kondisi cuaca dan gelombang saat bekerja di laut.
“Ini mengombinasikan data-data satelit. Data-data observasi dan pemodelan kita padukan semua jadi ini real time setiap hari kita perbarui datanya. Selain ini pun kita coba mengombinasikan dengan berbagai kemudahan,” tutur Kepala Pusat Riset Kelautan BRSDM, I Nyoman Radiarta.
Saat ini terdapat pengembangan berupa fitur baru yang mampu menunjukkan tiga jenis ikan dengan nilai ekonomis tinggi, yaitu yellow fin tuna, blue fin tuna, dan tuna albakore. Sebelumnya telah ada pada aplikasi Laut Nusantara yaitu ikan lemuru, tuna mata besar dan cakalang.
“Kami dari BRSDM. Jadi aplikasi ini sudah versi kelima. Jadi kita mengombinasikan antara lokasi ikan secara nasional kemudian lokasi ikan secara spesies. Ada lemuru, ada berbagai spesies tuna serta lokasi ikan secara nasional,” kata Nyoman.
Dalam mengembangkan aplikasi ini, Balai Riset dan Observasi Laut BRSDM bersinergi dengan PT XL Axiata Tbk.
“Meskipun kita sudah kerja sama dengan XL Axiata, tapi semua platform bisa menggunakan aplikasi ini,” lanjut Nyoman.
Hingga saat ini, Laut Nusantara telah diunduh oleh 52 ribu pengguna dan disosialisasikan di 28 wilayah di Indonesia. Melalui kinerja Laut Nusantara dan inovasi pelayanan digital KKP lainnya, KKP juga telah memperoleh anugerah Keterbukaan Informasi Publik pada tahun 2020.