- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
- Istri di Bengkong Polisikan Suami gegara Cabuli Putri Pertamanya Sendiri
Minyak Limbah Hitam Cemari Pantai Nongsa, Diduga dari Kapal Terbakar

Keterangan Gambar : Terlihat pantai Kampung Melayu, Batu Besar, Nongsa, Batam dicemari limbah minyak hitam B3. /1st
KORANBATAM.COM - Polisi menduga limbah minyak hitam yang mencemari pantai Kampung Melayu, Batu Besar, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau berasal kapal yang terbakar di perairan Malaysia. Kapal itu diketahui terbakar pada Senin (1/5/2023) lalu.
“Diduga limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) cair tersebut sementara berasal dari kejadian 2 hari yang lalu, sekira hari Senin kemarin, yang telah terjadi kebakaran di perairan Malaysia, kapal Motor Tanker (MT) Pablo berbendera Gabon rute China-Singapura,” kata Kombes Nasriadi, dilansir dari detiksumut, Rabu (3/5).
Nasriadi mengatakan, informasi yang diterima pihaknya dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam bahwa, dilihat dari hasil satelit print pada tanggal 30 April 2023 ada tiga lokasi tumpahan minyak yang berada di OPL (outer port limit) Timur dengan luasan estimasi tumpah 13,70 kilometer.
“Menurut perkiraan kejadian cemaran di garis Pantai Kampung Melayu ini, punya hubungan dengan tumpahan yang terjadi di OPL Timur juga,” sebutnya.
Tidak hanya di sana, diduga limbah minyak hitam tersebut ada juga ditemukan di daerah labuh jangkar perairan Batuampar dan Tanjung Uncang, Batam.
Ditreskrimsus juga telah berkoordinasi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan DLH untuk melakukan penanggulangan sementara dan mencari tahu asal usul limbah tersebut.
“Tadi dari pihak KSOP melakukan penanggulangan sementara dengan menggunakan alat Absorbent Pad yang tujuannya untuk menyerap tumpahan minyak,” ujarnya.
(detik.com /red)