- Polsek Bengkong Aktif Gelar Jumat Curhat, Jembatan Silaturahmi Antara Polisi dan Masyarakat
- Pertamina Sumbagut Raih Initiative Award 2025 dari Human Initiative
- Dukung MBG Aman Berkualitas, Unit SPPG Silaturasa ke Polsek Bengkong
- Lanud Hang Nadim-Tim Gabungan Tertibkan Wilayah KKOP Bandara
- BP Batam Terima Audiensi PT Gunung Puntang Mas
- Ekonomi Kepri Tertinggi Secara Nasional, BI Dorong Pengembangan Ekonomi Biru
- Wakapolda Kepri: Konten Kreator Punya Tanggungjawab Moral Sebarkan Nilai Positif di Tengah Masyarakat
- Imigrasi Batam Deportasi 186 WNA gegara Salahgunakan Izin Tinggal
- Batam Catatkan Pertumbuhan Logistik yang Signifikan
- Sinergi Bangun Batam, Kalapas Baru Temu Sapa Wartawan
Minyak Limbah Hitam Cemari Pantai Nongsa, Diduga dari Kapal Terbakar

Keterangan Gambar : Terlihat pantai Kampung Melayu, Batu Besar, Nongsa, Batam dicemari limbah minyak hitam B3. /1st
KORANBATAM.COM - Polisi menduga limbah minyak hitam yang mencemari pantai Kampung Melayu, Batu Besar, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau berasal kapal yang terbakar di perairan Malaysia. Kapal itu diketahui terbakar pada Senin (1/5/2023) lalu.
“Diduga limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) cair tersebut sementara berasal dari kejadian 2 hari yang lalu, sekira hari Senin kemarin, yang telah terjadi kebakaran di perairan Malaysia, kapal Motor Tanker (MT) Pablo berbendera Gabon rute China-Singapura,” kata Kombes Nasriadi, dilansir dari detiksumut, Rabu (3/5).
Nasriadi mengatakan, informasi yang diterima pihaknya dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam bahwa, dilihat dari hasil satelit print pada tanggal 30 April 2023 ada tiga lokasi tumpahan minyak yang berada di OPL (outer port limit) Timur dengan luasan estimasi tumpah 13,70 kilometer.
“Menurut perkiraan kejadian cemaran di garis Pantai Kampung Melayu ini, punya hubungan dengan tumpahan yang terjadi di OPL Timur juga,” sebutnya.
Tidak hanya di sana, diduga limbah minyak hitam tersebut ada juga ditemukan di daerah labuh jangkar perairan Batuampar dan Tanjung Uncang, Batam.
Ditreskrimsus juga telah berkoordinasi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan DLH untuk melakukan penanggulangan sementara dan mencari tahu asal usul limbah tersebut.
“Tadi dari pihak KSOP melakukan penanggulangan sementara dengan menggunakan alat Absorbent Pad yang tujuannya untuk menyerap tumpahan minyak,” ujarnya.
(detik.com /red)







.gif)






















