- PLN Batam Ingatkan Bahaya Main Layang-layang di Sekitar Jaringan Listrik
- PLN Batam Gelar Upacara HUT ke-80 RI, Teguhkan Semangat Persatuan dan Apresiasi untuk Masyarakat
- Begini Pesan Mendalam Pangkogabwilhan I ke Prajurit Lanal Tarempa
- Pangkogabwilhan I Apresiasi Lanal Tarempa yang Lestarikan Sejarah
- Bupati Anambas Tekankan Pentingnya Pramuka Hadir Ditengah Masyarakat
- Polres Bersinergi dengan Pemkab dan Bulog Salurkan Beras Murah Bermutu
- Bupati Anambas Pimpin Upacara Kemerdekaan dengan Khidmat
- Meriah, Pentas Seni Kelurahan Tarempa Warnai Peringatan HUT ke-80 RI di Anambas
- Upacara HUT Kemerdekaan ke-80 RI Batam, Ada Penggagal dan Pemusnah Penyelundupan Narkoba 4 Ton di Barisan Tamu Kehormatan
- Detik-Detik Keberangkatan Pangkogabwilhan I, Bupati Anambas Lepas dengan Kesan Mendalam di Lanudal Matak
Minyak Limbah Hitam Cemari Pantai Nongsa, Diduga dari Kapal Terbakar

Keterangan Gambar : Terlihat pantai Kampung Melayu, Batu Besar, Nongsa, Batam dicemari limbah minyak hitam B3. /1st
KORANBATAM.COM - Polisi menduga limbah minyak hitam yang mencemari pantai Kampung Melayu, Batu Besar, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau berasal kapal yang terbakar di perairan Malaysia. Kapal itu diketahui terbakar pada Senin (1/5/2023) lalu.
“Diduga limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) cair tersebut sementara berasal dari kejadian 2 hari yang lalu, sekira hari Senin kemarin, yang telah terjadi kebakaran di perairan Malaysia, kapal Motor Tanker (MT) Pablo berbendera Gabon rute China-Singapura,” kata Kombes Nasriadi, dilansir dari detiksumut, Rabu (3/5).
Nasriadi mengatakan, informasi yang diterima pihaknya dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam bahwa, dilihat dari hasil satelit print pada tanggal 30 April 2023 ada tiga lokasi tumpahan minyak yang berada di OPL (outer port limit) Timur dengan luasan estimasi tumpah 13,70 kilometer.
“Menurut perkiraan kejadian cemaran di garis Pantai Kampung Melayu ini, punya hubungan dengan tumpahan yang terjadi di OPL Timur juga,” sebutnya.
Tidak hanya di sana, diduga limbah minyak hitam tersebut ada juga ditemukan di daerah labuh jangkar perairan Batuampar dan Tanjung Uncang, Batam.
Ditreskrimsus juga telah berkoordinasi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan DLH untuk melakukan penanggulangan sementara dan mencari tahu asal usul limbah tersebut.
“Tadi dari pihak KSOP melakukan penanggulangan sementara dengan menggunakan alat Absorbent Pad yang tujuannya untuk menyerap tumpahan minyak,” ujarnya.
(detik.com /red)