- Macan Bengkong Gagalkan Pengiriman 4 Calon PMI Ilegal di Batam, 1 Pengurus Ditangkap
- Tingkatkan Tata Kelola Kelembagaan, BP Batam Susun Strategi Pencapaian Maturity Rating dan Operasionalisasi BIOS
- SWARA Batam Gelar One Day With SWARA, Cetak Talenta Muda Mahir Public Speaking
- PLN Batam Laksanakan Program BPBL Berbagi Cahaya Wujudkan Harapan dan Menebar Berkah
- Pertamina Sumbagut Jalin Sinergi dengan Kejati Kepri
- Kompetisi Domino Warnai Sumpah Pemuda 2025 di Batam
- Gandeng Grand Batam Mal dan Modena, Properti Ascott Gelar Kompetisi Cumi Masak Hitam Nuansa Halloween
- Libatkan Penegak Hukum TNI-Polri, Petugas Geledah Sel dan Tes Urine Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Batam
- Letkol Cpm Dela Guslapa Partadimadja, Pejabat Baru Dandenpom 1/6 Batam
- PLN Batam dan Maxpower Indonesia Resmikan Pengoperasian 50 Megawatt PLTMG di Momen Hari Listrik Nasional ke-80
Museum Batam Raja Ali Haji di Kunjungi Ketua Komite Dewan Kesenian Jakarta

Keterangan Gambar : Ketua Komite Sastra DKJ, Hasan Aspahani (kiri), melihat-lihat koleksi di Museum Batam Raja Ali Haji bersama Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata, Sabtu (26/3/2022). /Disbudpar Batam
KORANBATAM.COM - Museum Batam Raja Ali Haji mendapat kunjungan tamu istimewa yakni Hasan Aspahani, Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) juga sebagai Mitra kurator kegiatan kesenian di Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, penyair, seniman, budayawan, penulis buku yang terkenal di Indonesia, Sabtu (26/3/2022).
Kunjungannya tersebut disambut oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata.
Bang Hasan, sebagaimana selalu dipangil memberikan apresiasi Kota Batam mempunyai museum yang luar biasa. Menurutnya, dengan adanya museum sejarah Batam terpresentasi dengan baik.
“Museum Raja Ali Haji Batam mengejutkan saya. Memang belum sempurna, tapi luar biasa,” sebutnya.
Baginya, banyak yang masih bisa digali agar museum ini menjadi lebih baik. Bukan hanya menghadirkan sejarah masa lalu, tapi mengaktualkan segala hal tentang Batam, seperti menghadirkan jati diri kota, mimpi-mimpi masyarakat Kota Batam. Ia menyarankan, Museum Batam Raja Ali Haji harus dilengkapi dengan galeri.
“Galeri bisa menghadirkan koleksi terpilih, program bulanan misalnya. Bisa bekerja sama dengan daerah atau museum lain. Tapi daya tarik utama museum tetap koleksi tetap,” ujarnya.
Ia melihat koleksi sudah ada kurasi awal yang sangat baik di Museum Raja Ali Haji.
“Misalnya laptop dan ponsel dan surat keputusan (SK) pengangkatan BJ Habibie sebagai Ketua Otorita Batam (OB). Ini bukan hanya historis, tapi juga emosional,” katanya.
Selain Museum, Rencana pembangunan Taman Budaya Batam dinilai sebagai merupakan langkah penting berikutnya dari Disbudpar Kota Batam. Dengan konsep yang baik ia meyakini rencana itu akan terwujud dengan dukungan banyak pihak yang peduli.
Sementara, Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata, berbahagia karena museum pertama Kota Batam mendapat kunjungan dari seorang seniman dan budayawan dari Jakarta.
“Dia (Hasan Aspahani) pernah menjadi Ketua Dewan Kesenian Batam, seorang jurnalis yang sangat profesional,” kata Ardi.
Bagi Ardi, kunjungan seorang seniman seperti Bang Hasan tersebut dapat memberikan masukan yang baik untuk pengembangan museum ke depannya. Apalagi sekarang Bang Hasan sudah berkiprah di Ibukota.
Kepada bang Hasan, Ardi menceritakan, Museum Batam Raja Ali Haji sudah meraih sertifikat tipe B dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Keberadaan museum sangat penting untuk menyajikan bukti sejarah karena Batam mempunyai sejarah yang luar biasa.
“Bercerita tentang keberadaan Museum Batam Raja Ali Haji, kami sudah menjelajah pulau dan sebagainya dan mengumpulakan para penggiat sejarah. Dari sejarahlah kita tahu akan ada yang namanya pemajuan, karena sejarah itu perlu pelestarian,” tutupnya.
(***)







.gif)






















