- Li Claudia: Anugerah Investasi BP Batam Jadi Inspirasi dan Perkuat Sinergi Bangun Daerah
- ESB Dorong Transformasi Digital Kuliner Sumatera, Mulai dari Batam
- Kapolsek Batuampar dan Wartawan Coffee Morning
- Silaturahmi Kepala dan Waka BP Batam dengan Kajati Kepri
- Makan Berhidang Warnai Rangkaian Kenduri Warisan Budaya Takbenda Batam 2025
- Sudah 2 Kali, Kakek Durjana Cabuli Bocah 4 Tahun di Bengkong Batam
- Baju PDU Walikota Batam Pertama, Koleksi Terbaru di Museum Raja Ali Haji di Hari Jadi ke-5
- Didepan Pemerintah AS, Fary Tegaskan Komitmen Prabowo Jadikan Batam Tujuan Investasi Dunia
- Pemotor Tewas Tergeletak di Tempat, Diduga Jadi Korban Tabrak Lari
- Bhayangkari Ranting Bengkong Dorong Semangat Sehat dan Perkuat Tali Persaudaraan lewat Senam Aerobik
Pegawai Disbudpar Batam Latihan Buat Topong, Obyek Pemajuan Budaya Pengetahuan Tradisional

Keterangan Gambar : Pegawai Disbudpar Batam belajar menganyam topong atau bakul di Kantor Disbudpar Batam, Kepulauan Riau, Selasa (5/12/2023). /Disbudpar Batam
KORANBATAM.COM - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengajak seluruh pegawainya untuk belajar menganyam topong atau bakul, di Kantor Disbudpar Batam, Selasa (5/12/2023).
Kegiatan itu, Ardiwinata mengundang Jamilah, Pengrajin Anyaman dari Pulau Kalok, Kelurahan Subang Mas, Pulau Galang.
Ardi, demikian sapaannya, mengatakan, menganyam ini merupakan salah satu kerajinan tangan yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat di Kota Batam. Pembuatan seni anyam merupakan kegiatan turun temurun.
Ia menyebutkan, Batam mempunyai Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD). Ada 10 PPKD, yakni tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat dan olahraga tradisional.
“Menganyam ini salah satu kegiatan dari pengetahuan tradisional yang ada di PPKD,” katanya.
Kegiatan menganyam ini, kata dia, sebagai wujud dari pelestarian tersebut yakni upaya untuk mempertahankan supaya budaya tetap sebagaimana adanya.
Sedangkan pemajuan sebagai upaya meningkatkan ketahanan budaya melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan kebudayaan.
Jamilah, Pengrajin Anyaman dari Pulau Kalok mengajarkan pegawai Disbudpar Batam cara membuat topong atau bakul. Ia mengatakan, topong terbuat dari daun pandan duri.
“Cara menganyamnya jadi topong menganyamnya dari bawa untuk membuat dasarnya lalu menganyam ke atas. Sebelum itu daun pandan duri di rebus supaya daunnya layu, lalu direndam, dijemur, dilurut atau daun pandan diluruskan dan mulai menganyam,” kata wanita 63 tahun ini.
Menganyam topong ini mengunakan alat dari bambu, di antaranya jangat untuk membela daun pandan duri. Sudip untuk menyisip ujung topong supaya rapi dan pelurut untuk meluruskan daun pandan.
Selain membuat topong, Jamilah juga mengajarkan cara membuat lekar atau piring anyam lidi. Orang zaman dahulu, lekar ini digunakan untuk alas panci. Namun sekarang lekar juga bisa digunakan untuk penganti piring.
“Cara membuat lekar yakni siapkan tumpukan lidi masing-masing tumpukan terdiri dari 4 lidi, kalau mau besar 5 lidi. Membuat lingkaran, supaya tak lepas lidi tersebut diikat, kemudian dianyam,” terangnya. (***)







.gif)






















