- Mayor Laut Firman Cahyadi, Lulusan Terbaik Seskoal di Rusia Ini Resmi Pimpin Komandan KRI Sutanto-377
- Batam Bertanjak, Ikon Baru Budaya Melayu di Puncak Milad ke-25 LAM
- Temukan Weekend Bliss, Weekday Escape dan Barelang Night Market di Harris Barelang Batam
- Soal Sulitnya Air Bersih Warga Batumerah dan Tanjungsengkuang, Ini Hasil Rapat di DPRD Batam
- Tingkatkan Kepedulian Sosial, Polsek Bengkong Berbagi di Panti Asuhan Yayasan Karya Mas Bangsa
- Proyek Aurum 24/7 Urban Hub Sudah 80 Persen
- BP Batam Dorong Peningkatan Kompetensi Pegawai, Ciptakan Birokrasi Adaptif dan Responsif
- Business Gathering BP Batam: Sosialisasikan Terobosan Regulasi untuk Kemudahan Investasi
- Libur Maulid Nabi, Pertamina Patra Sumbagut Tambah Pasokan Tabung Gas Melon di Kepri
- Polsek Bengkong Buka Lebar Komunikasi dengan Masyarakat lewat Jumat Curhat
Pemilik Warung Hadang Alat Berat Hendak Ratakan Warung Mereka

Keterangan Gambar : Suasana warga pemilik warung bentrok dengan pihak penggusur saat menghadang alat berat yang akan meratakan warung milik mereka, Sabtu (5/9/2020) sore. (Foto : Tribunnews.com)
KORANBATAM.COM, BATAM - Bentrok masalah lahan terjadi di Simpang PDI Tiban BTN di Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Sabtu (5/9/2020) sore. Beberapa warga yang juga pemilik warung itu mengadang aktivitas alat berat beko yang hendak meratakan warung milik mereka.
Dikutip dari Tribunbatam.id, penggusuran itu menyita aktivitas warga sekitar. Para pengendara menyaksikan bentrok yang terjadi antara pihak warga dan penggusur.
Aksi saling dorong-mendorong tak terhindarkan. Pihak penggusur berupaya mengamankan para pemilik warung agar tidak mengadang alat berat beko.
“Tolong kami pak, tolong kami pak presiden. Dimana letak keadilan, hentikan beko kalian,” teriak para ibu-ibu itu histeris, Minggu (6/9/2020).
“Beko saja kami, bunuh kami. Ini kios kami tempat mencari makan,” teriak para pemilik kios lainnya.
Bahkan mereka langsung berdiri berjejer di bangunan kios untuk menghentikan aktivitas alat berat itu. Beberapa di antara warga nyaris tertimpa bangunan yang dirobohkan alat berat itu. Mereka menangis meminta agar pemerintah memperhatikan mereka.
Seorang pemilik warung mengatakan, warung itu tempat mereka mencari makan.
“Kami berjualan di warung kecil ini sudah belasan tahun. Kenapa tiba-tiba warung kami dihancurkan seperti ini, bahkan tanpa ada surat pemberitahuan,” ujarnya.
Menurut dia, penggusuran itu tanpa memiliki dasar. Pasalnya alat berat tiba-tiba turun dari mobil truk tanpa pengawalan petugas dan langsung meratakan bangunan.