- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
Saatnya Kapal Nelayan Gunakan Tenaga Listrik

Keterangan Gambar : Sekda Batam, Jefridin Hamid (dua dari kiri) beserta rombongan saat uji coba motor tempel berbasis baterai di Pelantar Gerai Selera Rase, Nongsa, Minggu (6/12/2020). (Foto : istimewa)
KORANBATAM.COM, BATAM - Pemerintah Kota (Pemko) Batam mendukung peralihan bahan bakar bensin ke listrik untuk kapal nelayan. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Batam, Jefridin Hamid, usai uji coba motor tempel berbasis baterai di Pelantar Gerai Selera Rase, Nongsa, Minggu (6/12/2020).
Sekda bersama rombongan secara langsung merasakan pompong dengan tenaga listrik tersebut. Menurut dia, hal terbaru itu sangat mendukung pemerintah dalam merealisasikan Batam sebagai green city.
“Sangat ramah lingkungan. Selain itu, dari penjelasan pihak penyedia dengan energi listrik ini sangat efisien dan selama delapan tahun tak perlu servis,” ujar Jefridin.
Ia mengaku, dengan adanya pompong dengan mesin tempel berbahan listrik itu, sangat membantu para nelayan di hinterland yang selama ini kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minyak.
“Bahkan suaranya pun nyaris tidak terdengar. Mewakili pemerintah, kita sangat mendukung ini dan semoga jika ada bantuan kapal untuk nelayan bisa beralih ke kapal listrik ini,” kata dia.
Sementara itu, CEO RiSEA EBT Group, Sumardi mengatakan bahwa, motor tempel listrik berbasis baterai untuk nelayan tersebut berkekuatan 5.0 Kw dengan teknologi baterai lithium terkini oleh RiSEA Group. Hal ini juga didukung oleh bright PLN Batam.
“Teknologi ini lebih senyap dan ini teknologi ramah lingkungan dengan peningkatan smart grid ke depannya,” ujarnya.
Ia optimistis, teknologi dengan beragam keunggulannya, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, khususnya para nelayan. Hal ini pula sebagai bentuk kontribusi perusahaan yang ia pimpin bersama bright PLN Batam terhadap daerah ini.
“Ini juga langkah konversi energi berbasis EBT (baterai) karena selain aplikasi maritim, baterai juga bisa plug in untuk penerangan perumahan di pesisir sebagai home system lighting,” kata dia.
(ril)