- Macan Bengkong Gagalkan Pengiriman 4 Calon PMI Ilegal di Batam, 1 Pengurus Ditangkap
- Tingkatkan Tata Kelola Kelembagaan, BP Batam Susun Strategi Pencapaian Maturity Rating dan Operasionalisasi BIOS
- SWARA Batam Gelar One Day With SWARA, Cetak Talenta Muda Mahir Public Speaking
- PLN Batam Laksanakan Program BPBL Berbagi Cahaya Wujudkan Harapan dan Menebar Berkah
- Pertamina Sumbagut Jalin Sinergi dengan Kejati Kepri
- Kompetisi Domino Warnai Sumpah Pemuda 2025 di Batam
- Gandeng Grand Batam Mal dan Modena, Properti Ascott Gelar Kompetisi Cumi Masak Hitam Nuansa Halloween
- Libatkan Penegak Hukum TNI-Polri, Petugas Geledah Sel dan Tes Urine Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Batam
- Letkol Cpm Dela Guslapa Partadimadja, Pejabat Baru Dandenpom 1/6 Batam
- PLN Batam dan Maxpower Indonesia Resmikan Pengoperasian 50 Megawatt PLTMG di Momen Hari Listrik Nasional ke-80
Saatnya Kapal Nelayan Gunakan Tenaga Listrik

Keterangan Gambar : Sekda Batam, Jefridin Hamid (dua dari kiri) beserta rombongan saat uji coba motor tempel berbasis baterai di Pelantar Gerai Selera Rase, Nongsa, Minggu (6/12/2020). (Foto : istimewa)
KORANBATAM.COM, BATAM - Pemerintah Kota (Pemko) Batam mendukung peralihan bahan bakar bensin ke listrik untuk kapal nelayan. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Batam, Jefridin Hamid, usai uji coba motor tempel berbasis baterai di Pelantar Gerai Selera Rase, Nongsa, Minggu (6/12/2020).
Sekda bersama rombongan secara langsung merasakan pompong dengan tenaga listrik tersebut. Menurut dia, hal terbaru itu sangat mendukung pemerintah dalam merealisasikan Batam sebagai green city.
“Sangat ramah lingkungan. Selain itu, dari penjelasan pihak penyedia dengan energi listrik ini sangat efisien dan selama delapan tahun tak perlu servis,” ujar Jefridin.
Ia mengaku, dengan adanya pompong dengan mesin tempel berbahan listrik itu, sangat membantu para nelayan di hinterland yang selama ini kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar minyak.
“Bahkan suaranya pun nyaris tidak terdengar. Mewakili pemerintah, kita sangat mendukung ini dan semoga jika ada bantuan kapal untuk nelayan bisa beralih ke kapal listrik ini,” kata dia.
Sementara itu, CEO RiSEA EBT Group, Sumardi mengatakan bahwa, motor tempel listrik berbasis baterai untuk nelayan tersebut berkekuatan 5.0 Kw dengan teknologi baterai lithium terkini oleh RiSEA Group. Hal ini juga didukung oleh bright PLN Batam.
“Teknologi ini lebih senyap dan ini teknologi ramah lingkungan dengan peningkatan smart grid ke depannya,” ujarnya.
Ia optimistis, teknologi dengan beragam keunggulannya, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, khususnya para nelayan. Hal ini pula sebagai bentuk kontribusi perusahaan yang ia pimpin bersama bright PLN Batam terhadap daerah ini.
“Ini juga langkah konversi energi berbasis EBT (baterai) karena selain aplikasi maritim, baterai juga bisa plug in untuk penerangan perumahan di pesisir sebagai home system lighting,” kata dia.
(ril)







.gif)






















