- Macan Bengkong Gagalkan Pengiriman 4 Calon PMI Ilegal di Batam, 1 Pengurus Ditangkap
- Tingkatkan Tata Kelola Kelembagaan, BP Batam Susun Strategi Pencapaian Maturity Rating dan Operasionalisasi BIOS
- SWARA Batam Gelar One Day With SWARA, Cetak Talenta Muda Mahir Public Speaking
- PLN Batam Laksanakan Program BPBL Berbagi Cahaya Wujudkan Harapan dan Menebar Berkah
- Pertamina Sumbagut Jalin Sinergi dengan Kejati Kepri
- Kompetisi Domino Warnai Sumpah Pemuda 2025 di Batam
- Gandeng Grand Batam Mal dan Modena, Properti Ascott Gelar Kompetisi Cumi Masak Hitam Nuansa Halloween
- Libatkan Penegak Hukum TNI-Polri, Petugas Geledah Sel dan Tes Urine Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Batam
- Letkol Cpm Dela Guslapa Partadimadja, Pejabat Baru Dandenpom 1/6 Batam
- PLN Batam dan Maxpower Indonesia Resmikan Pengoperasian 50 Megawatt PLTMG di Momen Hari Listrik Nasional ke-80
Singapura dan Malaysia Lockdown, Pelabuhan Batam Center Sepi

Keterangan Gambar : Suasana di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center Terlihat Sepi Dibandingkan Hari-hari Biasanya, Pasca Kebijakan Lockdown. (Foto : iam)
KORANBATAM.COM, Batam - Aktifitas di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center mulai terlihat sepi dibandingkan hari-hari biasanya pasca Malaysia dan Singapura mengumumkan kebijakan lockdown dalam upaya penanganan penyebaran virus korona ( COVID- 19) pertanggal 16 Maret 2020 lalu.
Kebijakan lockdown itupun berimbas terhadap aktifitas pelayaran di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, khususnya pada keberangkatan Ferry Internasional.
Manager Operasional PT Synergy Tharada yang merupakan Pengelola Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, Rizan Nika Astaga mengatakan bahwa pelayaran mengacu pada pelarangan yang dilakukan oleh Menteri Kesehatan dan juga sudah ada surat dari Kedutaan Negara Republik Indonesia bahwasannya diberlakukan selama 14 hari sedangkan Singapura sejak kemarin (Senin).
"Untuk Singapura itu, boleh berangkat tapi bagi pelancong harus ada ijin dari Konsulat Jenderal yang ada di Batam. Dan kalau di ijinkan, mereka bisa berangkat. Namun demikian setelah tiba disana dan sama dengan yang punya visa itu, harus 14 hari di karantina di tempat dimana tujuan mereka," ujar Rizan Nika Astaga kepada KORANBATAM.COM, saat di wawancarai oleh awak media di ruang kerjanya di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, Jumat (20/3/2020).
Dikatakannya, sementara itu jika ke negara Malaysia, karena lockdown sudah tidak ada lagi yang berangkat ke Malaysia. "Dari 43 kapal yang beroperasi, hanya 7 kapal saja yang berlayar ke Malaysia, sedangkan untuk ke Singapura dari 34 kapal menjadi 11 kapal," terangnya.
Ia juga menjelaskan, dengan adanya lockdown bagi para penumpang, sangat berimbas kepada pendapatan atau Income yang masuk di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center.
"Kalau mengenai imbas, ya sudah pasti lah. Yang namanya Pelabuhan ini kan adalah aset negara Komersial artinya tempat bisnis. Ya ketika ini tidak jalan, mau tidak mau tentu ada pengurangan terhadap income yang masuk kepada kita," jelasnya.
Menurutnya, yang namanya lockdown tentu tidak ada pelayaran yang masuk dan keluar. Namun demikian, ia menerima informasi dari Sat Bandar bahwasannya ada beberapa yang masih bisa melakukan pelayaran.
"Tapi kapal tersebut, kalau dari Batam Center tujuan ke Malaysia itu untuk menjemput orang-orang Indonesia yang ada di Malaysia. Kemudian kalau kapal Malaysia yang masuk ke kita, itu orang-orang Indonesia yang di antar ke Indonesia melalui Pelabuhan Batam Center," tutup Rizan Nika Astaga. (iam)







.gif)






















