- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
SKK Migas: Tiga Proyek Hulu Migasi di Blok Natuna Beroperasi

Keterangan Gambar : internet
KORANBATAM.COM, Jakarta - Proyek hulu migas Bison, Iguana, dan Gajah-Puteri (BIGP) di Blok Natuna Sea Block A yang dioperasikan oleh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Premier Oil telah menyalurkan gas pertamanya pada Kamis 28 November 2019.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengapresiasi tambahan produksi gas dari proyek BIGP.
"Produksi dari lapangan Bison sekitar 15 Mmscfd (Million Standard Cubic Feet per Day atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari) dan dari lapangan Iguana sekitar 25 MMscfd," kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu P. Taher dalam keterangan tertulis, Senin 2 Desember 2019.
Proyek ini berhasil diselesaikan dalam kurun waktu 2 tahun dengan total estimasi biaya investasi senilai US$325 juta. Adapun cadangan gas yang terdapat pada proyek BIGP sebanyak 93 BCF (miliar kaki kubik gas).
Nantinya, gas akan disalurkan melalui infrastruktur eksisting yang berada dalam WK Natuna Sea Block A.
Keberhasilan pengerjaan proyek BIGP menjadi bukti lanjut kemampuan Premier Oil dalam melaksanakan siklus proyek dari eksplorasi hingga produksi.
Wisnu menambahkan uji kinerja sumur Bison dan Iguana berhasil diselesaikan dan secara paralel uji aliran gas terintegrasi dari kedua sumur pada laju alir gabungan 40 MMscfd juga diselesaikan dengan sukses.
Premier Oil selaku operator WK Natuna Sea Block A memiliki kepemilikan saham sebanyak 28,67 persen, sedangkan sisanya dimiliki oleh beberapa pihak, yaitu KUFPEC, Pertamina, PTT, dan Petronas.(sumber: tempo.co/PR)