- Ekonomi Kepri Tertinggi Secara Nasional, BI Dorong Pengembangan Ekonomi Biru
- Wakapolda Kepri: Konten Kreator Punya Tanggungjawab Moral Sebarkan Nilai Positif di Tengah Masyarakat
- Imigrasi Batam Deportasi 186 WNA gegara Salahgunakan Izin Tinggal
- Batam Catatkan Pertumbuhan Logistik yang Signifikan
- Sinergi Bangun Batam, Kalapas Baru Temu Sapa Wartawan
- Kick Off Pelatihan Calon Transmigran Rempang Eco-City: Bangun Peradaban, Ciptakan Pusat Ekonomi Baru
- Kepala Lapas Batam Terima Kunjungan Studi Lapangan Mahasiswa Unrika
- JNE Raih Penghargaan Best CMO Award 2025
- Satgas Pangan Polresta Barelang Cek Pasar Tos 3000 Jodoh Batam
- PWI-Polresta Barelang Siap Tangkal Hoax dan Bikin Kota Batam Adem
Soft Launching Saung Budaya Batam, Wadah Baru Pelestarian Budaya di Kawasan Hutan Sekupang

Keterangan Gambar : Kadis Budpar Batam, Ardiwinata (dua dari kanan) dan Rudi, Penggagas sekaligus Pengelola (dua dari kiri) bersama dua penari bersua foto di depan tugu Saung Budaya Batam usia meresmikan destinasi wisata budaya baru, Kamis (31/7/2025). /Disbudpar Batam
KORANBATAM.COM - Kepala Dinas (Kadis) Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kota Batam, Ardiwinata bersama jajarannya mengunjungi dan meresmikan destinasi wisata budaya baru bernama Saung Budaya Batam hari ini, Kamis (31/7/2025).
Terletak di Jalan Kartini, Tanjungriau, Sekupang, tempat ini menghadirkan suasana alami karena berdiri di kawasan hutan yang asri dan menyimpan kekayaan budaya Nusantara.
Saung Budaya Batam bukan sekadar tempat wisata melainkan sebuah rumah budaya yang hidup. Tempat di mana seni tradisi dan warisan lokal dilestarikan, dirayakan dan dibagikan kepada masyarakat luas, bukan hanya pengunjung dari dalam negri namun juga dari luar negri.
Peresmian hari ini menjadi tonggak awal dari kolaborasi dalam edukasi serta pelestarian budaya lintas komunitas dan generasi.
Pengunjung yang membayar tiket masuk sebesar Rp100.000 langsung disuguhkan pertunjukan seni budaya yang beragam seperti pencak silat Melayu, tari persembahan, tari bagurau serta pertunjukan musik tradisional.
Pengunjung juga diajak mengenal dan memainkan angklung, alat musik khas Indonesia yang memiliki nilai edukatif tinggi.
Ardiwinata menyampaikan, pentingnya konsep pariwisata yang berkelanjutan dan berorientasi pada pelestarian lingkungan.
“Sekarang kepariwisataan itu arahnya ke kepariwisataan yang regeneratif, yaitu bagaimana pelestarian alam menjadi perhatian di setiap destinasi pariwisata. Tempat wisata ini adalah contoh nyata dari wisata yang regeneratif karena memanfaatkan kawasan hutan sebagai ruang pelestarian budaya dan alam sekaligus,” ungkapnya kepada KoranBatam.
Rudi selaku Penggagas sekaligus Pengelola Saung Budaya Batam menyebutkan bahwa, dalam waktu singkat tempat ini telah menarik perhatian banyak pihak.
“Kami baru mengelola ini sekitar dua bulan, dan sambutan masyarakat, baik dari dalam maupun luar negeri, cukup antusias. Baru beberapa hari Minggu dibuka, sudah hampir 200 pengunjung dari Malaysia datang dan menikmati pertunjukan kami,” ucapnya.
Dengan semangat unity in diversity atau keberagaman dalam kesatuan, Saung Budaya Batam diharapkan menjadi ruang yang dinamis bagi para seniman, praktisi budaya dan masyarakat umum untuk saling belajar, berkarya serta menunjukkan keindahan budaya Indonesia kepada dunia.
(iam)







.gif)






















