- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
Tukar Pengalaman dan Kembangkan Jaringan, Dua Museum Jalin Hubungan

Keterangan Gambar : Rombongan Museum Sonobudoyo Yogyakarta melihat suasana di dalam Museum Batam Raja Ali Haji, Dataran Engku Putri, Batam Center, Selasa (9/8/2022). /Disbudpar Batam
KORANBATAM.COM - Museum Batam Raja Ali Haji menyambut kunjungan rombongan Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Selasa (9/8/2022).
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Batam Raja Ali Haji, Senny Thirtywani mengatakan tujuan kunjungan tersebut untuk bertukar pengalaman dalam hal pengelolaan museum agar lebih menarik minat masyarakat luas untuk berkunjung ke museum.
Sebagai informasi, Museum Sonobudoyo Yogyakarta merupakan museum yang cukup berkembang di Indonesia. Program-program publik dan pameran telah rutin digelar di museum ini dan mendapat apresiasi masyarakat.
“Kita sengaja mengundang Museum Sonobudoyo Yogyakarta untuk datang ke Museum Batam Raja Ali Haji untuk sharing pengalaman mengembangkan museum,” ujarnya.
Dengan harapan, kata dia, kunjungan tersebut dapat memberikan masukan dan kritik yang dapat membangun Museum Batam Raja Ali Haji yang lebih baik.
“Untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas sumber daya manusia (SDM), Museum Batam Raja Ali Haji mengembangkan jaringan dan menjalin hubungan bersama dengan seluruh museum yang ada di Indonesia, salah satunya Museum Sonobudoyo Yogyakarta,” ungkapnya.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha (TU) Museum Sonobudoyo Yogyakarta, RR Titik Fatmadewi antusias dapat berkunjung ke Museum Batam Raja Ali Haji. Menurutnya museumnya museum yang berlokasi di Dataran Engku Putri, Batam Center tersebut sudah menggambarkan kekayaan Batam.
“Sangat berkesan sekali masuk di Museum Batam Raja Ali Haji, museum ini sudah menggambarkan kekayaan Batam, sudah lengkap bagus,” katanya.
Selain koleksinya yang menarik, ada suguhan atraksi berupa musik Melayu dan tari Melayu yang ditampilkan.
“Ada tudung manto saat dipakai luar biasa,” sebut Titik.
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata mengapresiasi kehadiran Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Berbagi pengalaman ini upaya agar Museum Batam Raja Ali Haji berkembang bagus.
“Bisa jadi setelah kunjungan ini ada kerja sama,” ujar Ardi, sapaannya.
Ia menyampaikan, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, pihaknya terus mengembangkan museum, seperti menambah koleksi, meningkatkan pelayanan, dan menambah fasilitas sehingga pengunjung nyaman berada di museum.
“Fasilitas yang ada yakni dengan telepon seluler setelah memindai kode QR (Quick Response), wisatawan akan memperoleh secara lengkap informasi mengenai koleksi museum,” sebutnya
Museum Batam Raja Ali Haji didirikan untuk mengenalkan sejarah perkembangan Kota Batam. Sejarah itu dari Batam sejak zaman Kerajaan Riau Lingga, Belanda, Temenggung Abdul Jamal (TAJ), Jepang, masa Kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kepri, Otorita Pertama, era BJ Habibie, Kota Administratif, masuk Sejarah Astaka, Khazanah Melayu, dan infrastruktur atau era Batam sekarang.
“Selain menjadi objek wisata, museum ini juga sebagai media edukasi masyarakat Batam, khususnya para pelajar untuk mengetahui sejarah dan perkembangan Batam dari masa ke masa,” pungkasnya. (***)