- BP Batam Terima Kunjungan CEO dan Co-Founder Sustainability Economics
- Ardiwinata Bangga Ara Bawa Batam Terpilih Jadi Tuan Rumah Munas HPI 2026 Mendatang
- RDP bersama Komisi VI DPR RI, BP Batam Sampaikan Besaran Efisiensi 2025
- Rudi Ucapkan Terima Kasih, Danlantamal IV Batam Siap Beri Dukungan Penuh
- Peringati Bulan K3 Nasional 2025, PLN Batam-TJK Power Tanam Pohon di Gardu Induk Tanjung Kasam
- Selama Imlek dan Isra Miraj, PLN Batam Jaga Keandalan Pasokan Listrik
- Entry Meeting: BP Batam Siap Wujudkan Good Governance atas Rekomendasi BPKP RI
- BP Batam Gelar Entry Meeting Laporan Keuangan Tahun 2024 dengan BPK-RI
- Operasi Keselamatan Lalu Lintas 2025 di Kepri Dimulai Hari Ini, Simak Sasaran yang Diincar
- Warga Bintan Utara Tolak RUU KUHAP, Kritik Kewenangan Jaksa Dalam Penyidikan
40 Kg Gading Gajah Selundupan Senilai Rp4 M Digagalkan Petugas Gabungan PAM Bandara Batam

Keterangan Gambar : RM, pelaku penyelundup gading gajah dari Thailand tujuan Padang saat diamankan beserta barang buktinya, Sabtu (30/11/2024). /1st
KORANBATAM.COM - Petugas Bandara Internasional Hang Nadim Batam berhasil menggagalkan penyelundupan gading gajah seberat total 40 kilogram. Gading gajah dari Thailand ini ditaksir bernilai sekitar Rp4 miliar.
Total ada 8 gading gajah yang ditemukan oleh petugas gabungan Pengamanan (PAM) dari Avsec Bandara, Karantina, Customs Bea dan Cukai (BC) serta TNI Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) di dalam dua koper.
“Iya benar, diamankan saat pemeriksaan mesin X-Ray bagasi calon penumpang pesawat Super Air Jet bernama inisial RM, pada akhir tahun 2024 lalu atau tepatnya Sabtu (30/11/2024), sekitar pukul 11.30 WIB di area keberangkatan bandara,” ujar sumber inisial FS kepada KoranBatam, Jumat (17/1/2025).
Menurut informasinya, gading-gading gajah tersebut ditujukan ke alamat di wilayah Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
“Dari negara Thailand, dan akan dikirim tujuan ke Padang (gading gajah, red),” ucapnya.
Keterangan gambar: Penggagalan penyelundupan gading gajah oleh petugas PAM gabungan bandara Hang Nadim Batam, Sabtu (30/11/2024). /1st
Penemuan barang selundupan berkat sinergitas antarpihak ini selanjutnya diserahkan kepada petugas Seksi Konservasi Wilayah II Batam Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Riau untuk proses pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut.
Perbuatan pelaku ini telah melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dengan Pasal 40 ayat 2 junto Pasal 21 ayat 2d.
Adapun hukumannya bisa mencapai 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp100 juta.
(red)