- Libatkan Penegak Hukum TNI-Polri, Petugas Geledah Sel dan Tes Urine Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Batam
- Letkol Cpm Dela Guslapa Partadimadja, Pejabat Baru Dandenpom 1/6 Batam
- PLN Batam dan Maxpower Indonesia Resmikan Pengoperasian 50 Megawatt PLTMG di Momen Hari Listrik Nasional ke-80
- Letkol Inf Yudi Satria Prabowo, Putra Bangkinang Ini Resmi Pimpin Yonif 136 Tuah Sakti
- Camp Pengungsi Vietnam Kini Bernama Galang Heritage Village
- Amsakar: Hari Bakti BP Batam ke 54 Jadi Momentum Perkuat Komitmen dan Kebersamaan
- Senyum Rempang, Wujud Kepedulian BP Batam
- Li Claudia: Anugerah Investasi BP Batam Jadi Inspirasi dan Perkuat Sinergi Bangun Daerah
- ESB Dorong Transformasi Digital Kuliner Sumatera, Mulai dari Batam
- Kapolsek Batuampar dan Wartawan Coffee Morning
Akses ke Telaga Bidadari Ditutup, BP Batam: Bukan Tempat Wisata
Jaga Kualitas Air Baku Waduk Muka Kuning

Keterangan Gambar : Petugas Direktorat Pengamanan Aset dan Kawasan BP Batam memasang spanduk larangan masuk ke Telaga Bidadari, Tembesi, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (21/8/2025). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam melalui Direktorat Pengamanan Aset dan Kawasan menutup akses masuk ke Telaga Bidadari dari arah Tembesi Buton, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (21/8/2025).
Langkah ini bertujuan untuk melindungi Daerah Tangkapan Air (DTA) Waduk Muka Kuning dari aktivitas warga yang berpotensi menurunkan kualitas air baku. Mengingat, waduk ini merupakan salah satu sumber utama air bersih bagi masyarakat Batam.
Kepala Seksi (Kasi) Pengamanan Objek Vital Direktorat Pengamanan Aset dan Kawasan BP Batam, Genduk Afreni menegaskan bahwa, Telaga Bidadari bukanlah kawasan wisata, melainkan bagian penting dari DTA yang fungsinya harus dijaga bersama.
Upaya ini, lanjut Genduk, sekaligus menindaklanjuti arahan Kepala BP Batam dalam rangka menjaga kelestarian hutan dan ekosistem di sekitar waduk.
“Kami imbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak masuk dan beraktivitas ke Telaga Bidadari. Kami tegaskan bahwa kawasan ini bukan tempat wisata, melainkan bagian dari DTA Mukakuning,” ujar Genduk.
Ia berharap, seluruh masyarakat maupun komunitas pencinta alam dan wisata dapat memahami langkah penutupan ini.
Apalagi sejak lama, BP Batam secara aktif mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kualitas air baku di area tangkapan air (DTA).
Bahkan, penegakan aturan terhadap bangunan liar di sekitar waduk juga terus berjalan guna memastikan pasokan air bersih bagi masyarakat dan industri di Batam.
“Kebersihan dan upaya lain yang bertujuan melindungi ekosistem waduk mesti kita dukung. Tujuannya agar kualitas pasokan air bersih ke masyarakat Batam bisa terpenuhi,” tukas dia.
(red)







.gif)






















