- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
- Istri di Bengkong Polisikan Suami gegara Cabuli Putri Pertamanya Sendiri
- 106 KK Terdampak Rempang Eco-City Telah Tempati Rumah Baru di Tanjung Banon
Antisipasi Kekerasan Terhadap Anak Sejak Dini, Ini Kata Yessi

Keterangan Gambar : Sosialisasi bullying di TK Pembina, Tarempa, Sabtu (4/3/2023). /1st
KORANBATAM.COM - Yessi Susilawati, kini kembali melakukan sosialisasi tentang bahaya kekerasan terhadap anak mulai dari tindakan kekerasan seksual, bullying atau perundungan dan intoleransi, Sabtu (4/3/2023).
“Alhamdulillah saya kembali diundang sebagai narasumber dari Komisioner KPPAD Kepulauan Anambas kali ini keberadaan saya di TK Pembina yang ada di Tarempa. Saya berharap akan ada sekolah lain yang akan mengundang kami karena di jaman era digital seperti sekarang ini bukan tidak mustahil bahwa akan banyak generasi emas kita akan hancur masa depannya yang disebabkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” katanya kepada media ini.
Dia menambahkan, para predator berkeliaran di mana-mana untuk mencari anak sebagai mangsanya. Masyarakat harus mengetahui bahwa tindakan melawan hukum akan berat sanksinya apalagi berkaitan dengan anak yang sudah diatur oleh undang-undang.
“KPPAD, P2TPP2A dan pihak kepolisian tidak akan pernah main-main dengan hal ini. Siapapun dia dari kalangan manapun ketika dia sudah melakukan percobaan untuk melakukan perbuatan cabul maka yang bersangkutan harus kita laporkan kepada pihak yang berwajib,” ujarnya.
Yang tidak kalah mengerikan, tambah dia, sering terjadi belakangan ini adalah perundungan secara seksual. Dampak paling buruk yang bisa terjadi adalah korban berpotensi menjadi pelaku di masa depan.
“Bullying atau perundungan menjadi masalah yang sangat serius, dikalangan para pelajar khususnya di lingkungan sekolah. Bahkan akibat dari pembulian ini ada yang meregang nyawa bahkan kematian siswa. Jenis bullying ini ada berbagai macam yang sebaiknya harus diketahui oleh guru maupun para orang tua supaya tindakan perundungan ini bisa dicegah,” ujarnya.
Dia mengajak masyarakat untuk mengdepankan agama dan moral yang baik agar anak memiliki atau perilaku sikap yang baik dan agamis. Kedisiplinan harus diutamakan dalam membimbing anak sejak mulai kecil hingga dewasa nanti agar anak dapat mandiri, dihormati dan dihargai di masyarakat. Hal kecil yang bisa diterapkan kepada anak adalah bangun tepat pada waktunya, membantu pekerjaan orang tua, belajar yang rajin. Ini semua merupakan bentuk pengajaran kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap anak.
“Anak hebat muncul dari orang tua yang hebat dan guru yang hebat. Tidak ada jaminan dari keluarga kaya, sekolah mahal dan lingkungan elit. Orang tua hebat mampu mengasuh dan mendidik anak secara benar sesuai dengan kondisi zaman anak, tanpa mengabaikan karakter, akhlak dan budi pekerti anak,” ujarnya.
(Tony /Jhon)