- Dukung MBG Aman Berkualitas, Unit SPPG Silaturasa ke Polsek Bengkong
- Lanud Hang Nadim-Tim Gabungan Tertibkan Wilayah KKOP Bandara
- BP Batam Terima Audiensi PT Gunung Puntang Mas
- Ekonomi Kepri Tertinggi Secara Nasional, BI Dorong Pengembangan Ekonomi Biru
- Wakapolda Kepri: Konten Kreator Punya Tanggungjawab Moral Sebarkan Nilai Positif di Tengah Masyarakat
- Imigrasi Batam Deportasi 186 WNA gegara Salahgunakan Izin Tinggal
- Batam Catatkan Pertumbuhan Logistik yang Signifikan
- Sinergi Bangun Batam, Kalapas Baru Temu Sapa Wartawan
- Kick Off Pelatihan Calon Transmigran Rempang Eco-City: Bangun Peradaban, Ciptakan Pusat Ekonomi Baru
- Kepala Lapas Batam Terima Kunjungan Studi Lapangan Mahasiswa Unrika
Awal 2025, BP Batam Targetkan IPAL Mulai Dilakukan Test Commissioning

Keterangan Gambar : Sosialisasi pekerjaan penyambungan pipa IPAL ke 11.000 perumahan di Kecamatan Batam Kota, Rabu (24/4/2024). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam melalui Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan menggelar sosialisasi pekerjaan penyambungan pipa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) ke 11.000 perumahan di Kecamatan Batam Kota, Rabu (24/4/2024).
Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan di Gedung IT Center BP Batam ini, dihadiri oleh Kontraktor Pelaksana, Camat Batam Kota, Lurah hingga sejumlah perangkat RT/RW.
IPAL merupakan proyek yang bertujuan untuk mengolah air limbah domestik (tinja, buangan air dari dapur dan cucian pakaian). Instalasi pengolahan air limbah Batam ini, merupakan sistem pemrosesan sanitasi terintegrasi pertama di Indonesia.
Air limbah domestik dari perumahan masyarakat, perhotelan, apartemen, mall dan kegiatan jasa lainnya diolah seluruhnya menjadi air bersih yang nantinya akan dikembalikan ke waduk.
Selain itu, hasil dari pengolahan air limbah domestik itu juga dijadikan sebagai pupuk organik yang akan digunakan untuk penghijauan Kota Batam.
Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Binsar Oktavidwin Tambunan mengatakan, proyek IPAL ini dilaksanakan oleh Hansol selaku kontraktor dan Sunjin selaku konsultan proyek. Hingga saat ini, progres pengerjaan proyek IPAL ini hanya tinggal 5 hingga 10 persen.
Ia berharap, instalasi jaringan ke 11.000 rumah warga ini bisa dapat segera terlaksana. Sehingga, ia mentargetkan pada awal 2025 mendatang sudah bisa dilakukan uji atau test commissioning (uji fungsi) dari IPAL tersebut.
“Proyek ini merupakan program berkelanjutan dalam menjaga lingkungan. Sebagaimana, Kota Batam sudah direncanakan menuju Batam kota baru yang tentunya harus bisa menjaga kondisi lingkungan,” ujar Binsar.
Ia menambahkan, dalam penyambungan jaringan IPAL ke rumah warga tersebut bukan pekerjaan yang mudah. Tentunya akan ada persoalan-persoalan teknis hingga non teknis yang akan dihadapi di lapangan. Terutama, persoalan posisi septik tank warga hingga keinginan dari warga itu sendiri.
“Untuk itu, kami akan melakukan sosialisasi hingga survey dari satu perumahan ke perumahan lainnya. Sehingga kegiatan penyambungan ini bisa dilaksanakan dan pelaksanaannya juga efektif,” imbuhnya.
Sementara itu, General Manajer (GM) Unit Usaha Pengelolaan Lingkungan BP Batam, Iyus Rusmana mengatakan, pekerjaan penyambungan jaringan IPAL ke rumah-rumah warga ini akan direncanakan dalam 6 bulan kedepan. Jika pelaksanaan proyek ini selesai, maka Batam akan mempunyai instalasi pengelolaan air limbah yang berskala internasional.
Ia mengharapkan dukungan segenap masyarakat di Batam agar proyek IPAL ini bisa berjalan dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya. Sehingga ke depannya, tujuan dari proyek ini bisa benar-benar dirasakan manfaatnya.
“Seluruh kegiatan yang menghasilkan limbah, akan kita olah menjadi sesuatu yang berharga. Hal ini tentunya sangat relevan dengan Batam menuju kota baru yang berwawasan lingkungan,” kata dia. (*)







.gif)






















