- Rapat Pleno Terbuka KPU Anambas Mencuat Calon Terpilih Wajib Sampaikan LHKPN
- Berikut 13 Pengarahan Pangkoopsud I ke Prajurit Lanud RHF dan Satrad 213
- UAS Isi Tausiyah di Masjid BJ Habibie BP Batam, Ajak Jemaah Laksanakan Ibadah Tepat Waktu
- Piala Asia U-23, BP dan Pemkot Batam Gelar Nobar Timnas Garuda vs Irak
- Sopir Truk di Tanjungpinang Kesulitan Dapat Solar, Antre hingga Berjam-jam di SPBU
- UKW PWI Gratis di Batam Digelar 3 Mei 2024 Mendatang
- Kinerja Bongkar Muat Peti Kemas Pelabuhan Batam Triwulan I 2024 Naik 8 Persen
- DPC PDIP Kepulauan Anambas akan Buka Pendaftaran Kepala dan Wakil Kepala Daerah, Catat Tanggalnya
- Puluhan Karyawan akan Demo di May Day Gegara Upah Lembur Tidak Dibayar
- Atensi Mensos RI, Tim Direktorat Anak Kunjungi Polsek Bengkong
Ayah Bejat di Bintan Setubuhi Anak Tiri Selama 2 Tahun
Keterangan Gambar : H (kanan), sosok ayah yang menghamili anak tirinya 2 tahun. Ia ditahan Polres Bintan, Kepulauan Riau untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, Minggu (4/6/2023). /Polres Bintan
KORANBATAM.COM - Bocah perempuan berusia 13 tahun di Kecamatan Toapaya, Bintan, Kepulauan Riau menjadi korban asusila. Pelakunya tak lain ayah tiri korban.
Pelaku ialah berinisial H berusia 35 tahun yang berprofesi sebagai pekerja serabutan yang menikahi ibu korban beberapa tahun lalu. Ia diketahui melakukan aksi menyetubuhinya selama kurun waktu 2 tahun, sejak korban duduk dibangku kelas 6 sekolah dasar (SD) dari berumur 11 tahun saat istrinya tak berada di rumah.
“Saat istri pelaku atau ibu korban ini tidak ada,” kata Kapolres Bintan, AKBP Riky Iswoyo melalui Kasat Reskrimnya, AKP Marganda Pandapotan kepada KORANBATAM.COM, Minggu (4/6/2023).
Menurut Marganda, setelah beraksi pelaku selalu bilang jangan memberitahukan kejadian yang dialami ke siapapun termasuk ibunya. Korban yang ketakutan akhirnya pasrah dan menuruti perbuatan asusila yang diperintahkan pelaku.
“Korban ini tidak diancam akan tetapi ketika setelah melakukan pelaku selalu bilang jangan ceritakan dan bilang ke siapapun termasuk kepada ibunya. Karena masih anak-anak, tentunya korban takut dan menuruti permintaan ayah tirinya itu,” terang Marganda.
Mendapat perlakukan tak senonoh dari ayah tirinya, korban pun melaporkan peristiwa itu kepada pamannya. Informasi korban ini selanjutnya dilaporkan ke polisi oleh ibunya.
“Setelah kami menerima laporan dari ibu korban, kami bergerak cepat dan mendapatkan 2 alat bukti yang cukup sehingga dilakukan penangkapan terhadap tersangka H di Kecamatan Toapaya oleh Anggota Satreskrim Polres Bintan,” ujar dia.
Pelaku berhasil ditangkap saat bersembunyi di sebuah rumah pada Jumat (26/5) kemarin. Untuk saat ini, pihak Polres Bintan telah melakukan penahanan.
“Kami sudah melakukan penyidikan, dan tersangka telah dilakukan penahanan untuk kami dalami,” ujarnya.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 81 ayat (3) juncto (Jo) Pasal 76D dan atau pasal 82 ayat (2) Jo pasal 76E Undang-Undang Republik Indonesia (UURI) Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
“Pelaku kita kenakan Pasal tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara,” pungkasnya.
(iam)