- Kredit Macet, Kooperatif, Pengeroyokan dan Damai: Debitur di Batam Ini Malah Digugat Leasing Adira Finance ke Pengadilan
- Setelah Dubes Australia, Saatnya Uni Emirat Arab Kunjungi Batam
- Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Ditunjuk Komisaris Utama Taspen
- Kepala BP Batam Lantik dr Tanto sebagai Direktur RSBP Batam
- BP Batam-Pelaku Usaha Perkuat Sinergi Regulasi JPT lewat FGD
- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
Batam Ditarget Bebas Stunting, Amsakar: Kami Terus Komitmen

Keterangan Gambar : Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad (tujuh dari kanan) bersama Ketua BKKBN-RI, dr Hasto Wardoyo (enam dari kiri) berfoto bersama Ustaz Dr. H. Das’ad Latif (delapan dari kanan), usai launching Kelurahan Bebas Stunting Kota Batam, di main lobi Orchard Mall Batam, Rabu (3/11/2021).
KORANBATAM.COM - Kota Batam ditargetkan bebas stunting pada 2024 mendatang. Pemerintah Kota (Pemko) Batam menyatakan komitmennnya untuk dapat menyelesaikan permasalahan stunting.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengatakan, pihaknya sejak awal terus berkomitmen untuk menuntaskan stunting di Kota Batam.
“Kami di Kota Batam sudah membentuk tim bersama Forkompinda dan pihak terkait lainnya untuk bersama-sama menyelesaikan masalah ini,” kata Amsakar, saat melaunching Kelurahan Bebas Stunting bersama Ketua Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN-RI), dr Hasto Wardoyo, di main lobi Orchard Mall Batam, Rabu (3/11/2021).
Selain itu, Pemko Batam juga telah membentuk tim kecil untuk turun langsung ke lapangan. Pihaknya juga menggandeng kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan juga kader-kader di Kelurahan.
“Setiap Puskesmas juga kami minta turun untuk menangani masalah stunting ini,” ujarnya.
Menurutnya, ada 544 tim atau 1.632 orang pendamping keluarga, serta 2.640 kader posyandu dan 128 kader desa siaga yang bekerja di 501 posyandu se-Kota Batam.
Sementara, Kepala BKKBN-RI, dr. Hasto Wardoyo, mengatakan, melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Presiden mendorong semua untuk melakukan percepatan penurunan.
Secara Nasional prevalensi stunting dari 27,7 persen menjadi 14 persen pada tahun 2024. Prevalensi stunting di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), memperlihatkan trend penurunan dari 16,82 pada tahun 2019 menjadi 7,2 persen pada tahun 2021.
“Kota Batam malah sudah 6,02 persen. Walaupun prevalensi stunting Kota Batam sudah sangat rendah, tetap harus diturunkan, kalau bisa menjadi zero stunting,” katanya mengakhiri.
(**)