- Dukung MBG Aman Berkualitas, Unit SPPG Silaturasa ke Polsek Bengkong
- Lanud Hang Nadim-Tim Gabungan Tertibkan Wilayah KKOP Bandara
- BP Batam Terima Audiensi PT Gunung Puntang Mas
- Ekonomi Kepri Tertinggi Secara Nasional, BI Dorong Pengembangan Ekonomi Biru
- Wakapolda Kepri: Konten Kreator Punya Tanggungjawab Moral Sebarkan Nilai Positif di Tengah Masyarakat
- Imigrasi Batam Deportasi 186 WNA gegara Salahgunakan Izin Tinggal
- Batam Catatkan Pertumbuhan Logistik yang Signifikan
- Sinergi Bangun Batam, Kalapas Baru Temu Sapa Wartawan
- Kick Off Pelatihan Calon Transmigran Rempang Eco-City: Bangun Peradaban, Ciptakan Pusat Ekonomi Baru
- Kepala Lapas Batam Terima Kunjungan Studi Lapangan Mahasiswa Unrika
Batam Ditarget Bebas Stunting, Amsakar: Kami Terus Komitmen

Keterangan Gambar : Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad (tujuh dari kanan) bersama Ketua BKKBN-RI, dr Hasto Wardoyo (enam dari kiri) berfoto bersama Ustaz Dr. H. Das’ad Latif (delapan dari kanan), usai launching Kelurahan Bebas Stunting Kota Batam, di main lobi Orchard Mall Batam, Rabu (3/11/2021).
KORANBATAM.COM - Kota Batam ditargetkan bebas stunting pada 2024 mendatang. Pemerintah Kota (Pemko) Batam menyatakan komitmennnya untuk dapat menyelesaikan permasalahan stunting.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, mengatakan, pihaknya sejak awal terus berkomitmen untuk menuntaskan stunting di Kota Batam.
“Kami di Kota Batam sudah membentuk tim bersama Forkompinda dan pihak terkait lainnya untuk bersama-sama menyelesaikan masalah ini,” kata Amsakar, saat melaunching Kelurahan Bebas Stunting bersama Ketua Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia (BKKBN-RI), dr Hasto Wardoyo, di main lobi Orchard Mall Batam, Rabu (3/11/2021).
Selain itu, Pemko Batam juga telah membentuk tim kecil untuk turun langsung ke lapangan. Pihaknya juga menggandeng kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan juga kader-kader di Kelurahan.
“Setiap Puskesmas juga kami minta turun untuk menangani masalah stunting ini,” ujarnya.
Menurutnya, ada 544 tim atau 1.632 orang pendamping keluarga, serta 2.640 kader posyandu dan 128 kader desa siaga yang bekerja di 501 posyandu se-Kota Batam.
Sementara, Kepala BKKBN-RI, dr. Hasto Wardoyo, mengatakan, melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Presiden mendorong semua untuk melakukan percepatan penurunan.
Secara Nasional prevalensi stunting dari 27,7 persen menjadi 14 persen pada tahun 2024. Prevalensi stunting di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), memperlihatkan trend penurunan dari 16,82 pada tahun 2019 menjadi 7,2 persen pada tahun 2021.
“Kota Batam malah sudah 6,02 persen. Walaupun prevalensi stunting Kota Batam sudah sangat rendah, tetap harus diturunkan, kalau bisa menjadi zero stunting,” katanya mengakhiri.
(**)







.gif)






















