- Pejabat Tingkat III dan IV di BP Batam Dilantik, Formasi Memajukan Daerah
- Paparan PLN Batam soal Penyesuaian Tarif Listrik 1,43 persen untuk Rumah Tangga Mewah dan Pemerintah ke Masyarakat
- Hotel Harris ke-4 di Nagoya Thamrin Sudah Mulai Terima Tamu, Ada 240 Kamar
- Kredit Macet, Kooperatif, Pengeroyokan dan Damai: Debitur di Batam Ini Malah Digugat Leasing Adira Finance ke Pengadilan
- Setelah Dubes Australia, Saatnya Uni Emirat Arab Kunjungi Batam
- Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Ditunjuk Komisaris Utama Taspen
- Kepala BP Batam Lantik dr Tanto sebagai Direktur RSBP Batam
- BP Batam-Pelaku Usaha Perkuat Sinergi Regulasi JPT lewat FGD
- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
Batam Optimistis Hadapi Tantangan Resesi Global

Keterangan Gambar : Rapat peluang investasi Batam dalam menghadapi tantangan resesi global di hotel Sari Pasific Jakarta, Kamis (15/12/2022). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam menggelar rapat peluang investasi Batam dalam menghadapi tantangan resesi global di hotel Sari Pasific Jakarta, Kamis (15/12/2022).
Rapat tersebut menghadirkan dua pengamat ekonomi, yakni Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal dan Direktur Riset di Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Berly Martawardaya.
“Sejumlah lembaga dan pakar memproyeksi perekonomian global akan mengalami resesi, mengatasi hal itu, BP Batam perlu masukan dan referensi dalam mengambil sebuah tindakan dan kebijakan agar ekonomi Batam tetap stabil dan unggul untuk tujuan investasi,” kata Anggota Bidang Kebijakan Strategis, Enoh Suharto Pranoto.
Meski demikian, Enoh meyakini pihaknya optimistis Batam akan mampu menghadapi guncangan perekonomian global. Dijelaskannya, saat ini kinerja ekonomi Batam tumbuh menguat di atas enam persen seiring dengan proyeksi pembangunan infrastruktur Batam di bawah kepemimpinan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.
“Pembangunan Batam kian masif, proses industri terus berjalan, hal ini tentu akan berdampak pada membaiknya kinerja ekonomi,” ujar Enoh.
Sementara, Direktur CORE Indonesia, Mohammad Faisal lebih optimistis terhadap peluang ekonomi secara nasional. Ia menyebutkan bahwa, investasi di Indonesia tahun 2023 diperkirakan tidak banyak terdampak pada tekanan ekonomi global.
“Hal ini di dorong dengan adanya ekonomi domestik yang masih kuat, yang berdampak pada investasi manufaktur maupun jasa. Di lain sisi, tantangan ekonomi hadir karena tingkat inflasi global yang sangat tinggi dan direspon oleh berbagai bank sentral di banyak negara dengan cara neningkatkan suku bunga,” katanya.
Sementara itu, Direktur Riset INDEF, Berly Martawardaya mengatakan, secara spesifik menyampaikan mayoritas investasi di Batam berasal dari negara Asia.
“Batam sudah baik di sisi penanaman modal asing (PMA), namun sisi penanaman modal dalam negeri-nya harus perlu lebih ditingkatkan lagi,” sebutnya.
Namun begitu, ia menyarankan agar Batam melakukan sejumlah langkah agar ekonomi Batam tetap stabil dan tumbuh. Pertama, mengambil langkah diversifikasi investasi selain industri manufaktur. Kedua, pengembangan orientasi ekspor. Ketiga, pengembangan industri kecil dan menengah.
“UMKM dapat ditingkatkan lagi dan mengembangkan pusat bisnis baru agar tidak terpaku di Batam saja, seperti di Pulau Rempang dan Galang,” imbuhnya.
Diketahui, perekonomian global diprediksi akan menghadapi potensi resesi. Salah satunya dipengaruhi dari krisis geopolitik antara Ukraina dan Rusia yang berimbas pada krisis pangan dan energi. (***)