- Kolaborasi BP Batam dan IPB: Perkuat Tata Kelola Layanan Perizinan
- Wadirut Pertamina Patra Niaga Pastikan Keandalan Operasional di SPBU Batam dan IT Tanjung Uban
- Lakukan Topping Off: TelkomGroup Siap Operasikan Hyperscale Data Center NeutraDC Nxera Batam Dukung Ekosistem AI dan Cloud di Regional
- Disbudpar semakin Yakin Juara Umum, Tim Voli Putranya Percundangi Disperindag Batam
- Evaluasi Kinerja dan Investasi: BP Batam Siapkan Lompatan Besar di 2026
- Polisi Ditlantas Polda Kepri Bagi-bagi Sembako ke Ojol hingga Petugas Kebersihan di Batam
- Nikmati Hangatnya Senja dan Aroma BBQ di Harris Hotel & Suites Nagoya Batam
- Mini Workshop Voice Over, Upaya BP Batam Cetak SDM Kreatif
- Kehangatan Sejuta Senyum Telkom Indonesia Bersepeda Berkah di Batam
- Pengurus Dokumen dan Penginapan 4 PMI Ilegal ke Kamboja di Bengkong Batam Diupah Rp120 Ribu Per Kepala
Batam Optimistis Hadapi Tantangan Resesi Global

Keterangan Gambar : Rapat peluang investasi Batam dalam menghadapi tantangan resesi global di hotel Sari Pasific Jakarta, Kamis (15/12/2022). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam menggelar rapat peluang investasi Batam dalam menghadapi tantangan resesi global di hotel Sari Pasific Jakarta, Kamis (15/12/2022).
Rapat tersebut menghadirkan dua pengamat ekonomi, yakni Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal dan Direktur Riset di Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Berly Martawardaya.
“Sejumlah lembaga dan pakar memproyeksi perekonomian global akan mengalami resesi, mengatasi hal itu, BP Batam perlu masukan dan referensi dalam mengambil sebuah tindakan dan kebijakan agar ekonomi Batam tetap stabil dan unggul untuk tujuan investasi,” kata Anggota Bidang Kebijakan Strategis, Enoh Suharto Pranoto.
Meski demikian, Enoh meyakini pihaknya optimistis Batam akan mampu menghadapi guncangan perekonomian global. Dijelaskannya, saat ini kinerja ekonomi Batam tumbuh menguat di atas enam persen seiring dengan proyeksi pembangunan infrastruktur Batam di bawah kepemimpinan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.
“Pembangunan Batam kian masif, proses industri terus berjalan, hal ini tentu akan berdampak pada membaiknya kinerja ekonomi,” ujar Enoh.
Sementara, Direktur CORE Indonesia, Mohammad Faisal lebih optimistis terhadap peluang ekonomi secara nasional. Ia menyebutkan bahwa, investasi di Indonesia tahun 2023 diperkirakan tidak banyak terdampak pada tekanan ekonomi global.
“Hal ini di dorong dengan adanya ekonomi domestik yang masih kuat, yang berdampak pada investasi manufaktur maupun jasa. Di lain sisi, tantangan ekonomi hadir karena tingkat inflasi global yang sangat tinggi dan direspon oleh berbagai bank sentral di banyak negara dengan cara neningkatkan suku bunga,” katanya.
Sementara itu, Direktur Riset INDEF, Berly Martawardaya mengatakan, secara spesifik menyampaikan mayoritas investasi di Batam berasal dari negara Asia.
“Batam sudah baik di sisi penanaman modal asing (PMA), namun sisi penanaman modal dalam negeri-nya harus perlu lebih ditingkatkan lagi,” sebutnya.
Namun begitu, ia menyarankan agar Batam melakukan sejumlah langkah agar ekonomi Batam tetap stabil dan tumbuh. Pertama, mengambil langkah diversifikasi investasi selain industri manufaktur. Kedua, pengembangan orientasi ekspor. Ketiga, pengembangan industri kecil dan menengah.
“UMKM dapat ditingkatkan lagi dan mengembangkan pusat bisnis baru agar tidak terpaku di Batam saja, seperti di Pulau Rempang dan Galang,” imbuhnya.
Diketahui, perekonomian global diprediksi akan menghadapi potensi resesi. Salah satunya dipengaruhi dari krisis geopolitik antara Ukraina dan Rusia yang berimbas pada krisis pangan dan energi. (***)







.gif)






















