- BP Batam Gelar Expose Studi Kelayakan Pembukaan Jalur Roro Batam-Johor
- Pendaftaran HKI Berlanjut di Mega Mall, Kolaborasi Kanwil Kemenkum Kepri dan Disbudpar Batam
- Angkatan 2001 Santuni Anak Yatim Panti Asuhan At-Taqwa
- Pemkab Anambas Gelar Pasar Murah, Sediakan 400 Sak Beras dan Komoditas Pokok Harga Terjangkau
- Malam Apresiasi Tahun 2025: Melayu Diri, Penguat Karakter sebagai Cerminan Pendidikan
- Sekolah Rakyat: Komitmen Pemerintah Tingkatkan Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata
- BP Batam Jadi Narasumber Pembekalan KKN
- Hadapi Cuaca Ekstrem, Bupati Aneng Minta Seluruh Pihak Siaga dan Perkuat Ketahanan Pangan
- Bupati dan Wabup Kepulauan Anambas Kunjungi SKK Migas Sumbagut, Bahas Penguatan Program Masyarakat
- Harper Premier Nagoya Batam Raih Prestasi di Art of Hospitality 2025
BP Batam Gelar Expose Studi Kelayakan Pembukaan Jalur Roro Batam-Johor

Keterangan Gambar : Rapat Management di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, (22/7/2025). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam menggelar Rapat Management Expose Studi Kelayakan (Feasibility Study) pembukaan jalur roro Batam-Johor di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, (22/7/2025).
Kegiatan ini dibuka Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan, Fary Francis dan diikuti lebih dari 40 peserta perwakilan dari Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia Johor Bahru, Badan Karantina Indonesia (Barantin), dan PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry.
Forum ini menghadirkan tiga pembicara ahli dari Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menjadi mitra BP Batam dalam melakukan kajian ilmiah tersebut yaitu Prof Ir Nur Yuwono Dip.HE, Ph.D., selaku Ketua Tim Ahli, Ir Ikaputra, M.Eng., Ph.D selaku Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota dan Ir Dwi Ardianta Kurniawan, S,T., M.Sc selaku Ahli Ekonomi Kebijakan Publik.
Fary yang dalam kesempatan itu mewakili Kepala BP Batam, Amsakar Achmad mengatakan, Batam ditargetkan pemerintah pusat untuk bisa menjadi role model pertumbuhan ekonomi melalui investasi yang inklusif.
Salah satunya, Batam harus bisa menangkap peluang dari gagasan pembukaan jalur roro Batam-Johor, sehingga, masyarakat diharapkan dapat langsung merasakan manfaatnya.
“Momentum pembukaan jalur roro ini menjadi salah satu agenda strategis nasional untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi sebagaimana target dari Bapak Presiden kepada kami selaku pengelola Kawasan Bebas Batam,” ucapnya.
Untuk itu, melalui management expose studi kelayakan ini, Fary menginginkan bisa memberikan gambaran utuh dalam upaya memperkuat infrastruktur konektivitas dan mendorong potensi ekonomi kawasan strategis di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam.
“Melalui expose ini, maka hasil studi kelayakan pembukaan jalur roro Batam-Johor dapat disampaikan secara komprehensif kepada pihak-pihak terkait guna memastikan bahwa proyek ini layak secara teknis, finansial, lingkungan dan sosial,” jelasnya.
Adapun hasil studi kelayakan pembukaan jalur roro dipaparkan secara komprehensif oleh akademisi Pustral UGM dan diperoleh hasil kesimpulan kelayakan terhadap seluruh aspek meliputi aspek pasar, aspek legal, aspek teknis dan operasional, aspek finansial, dampak ekonomi dan manajemen resiko.
Sementara itu, Konsul Jenderal RI Johor Bahru, Sigit S Widiyanto ditemui usai rapat mengaku optimis proyek ini dapat segera direalisasikan.
Meskipun, dari hasil studi kelayakan ada sejumlah catatan yang harus ditindaklanjuti dan diselesaikan oleh BP Batam bersama Kementerian dan Lembaga terkait lebih lanjut.
“Pada dasarnya jalur ini layak, baik secara infrastruktur, operasional, maupun ekonomi, namun dibutuhkan juga perbaikan-perbaikan yang memang harus dilaksanakan, seperti penetapan beberapa aturan, itu wajar karena memang suatu hal yang baru, dalam hal ini Johor dan Batam,” ujar Sigit.
Ia pun berharap adanya konektivitas ini dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan melalui pengembangan potensi wisatawan, lalu lintas barang dan kendaraan.
“Kami tentu mengharapkan ini bisa segera kita wujudkan, dampak positif ekonominya, dampak wisatanya, dampak perdagangannya, akan sangat baik bagi kedua belah pihak,” harap dia.
Turut hadir Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional Kemenko Perekonomian Bobby Chris Siagian, Coordinator Country Malaysia and Brunei Darussalam Kementerian Luar Negeri Retno Supeni, Deputi Bidang Pengelolaan Bandara Pelabuhan dan Lalu Lintas Barang BP Batam Ruslan Aspan, Direktur Pengembangan KPBPBB dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Irfan Syakir dan Direktur Pengelolaan Kepelabuhanan Benny Syahroni. (*)