- Pasar Loka Tarempa Segera Direvitalisasi, Pemkab Anambas Gelar Doa Bersama
- Bupati Kepulauan Anambas Buka SKD CPNS Formasi Tahun 2024
- Bupati Anambas Serahkan Bantuan Hibah Tiga Unit Kendaraan Roda Empat Kepada Pemdes Tiangau
- BP Batam: Pengerjaan House Connection Proyek IPAL Rampung Akhir Juli 2025
- Polisi Tangkap Maling Motor yang 5 Kali Beraksi di Tanjung Uma Batam
- Cross Malay Culture Festival, Pesona Kuliner dan Seni untuk Memikat Wisman Hadir di Batam
- RSBP Batam Berikan Penghargaan ke Pegawai Berprestasi Awards 2024
- Saksikan Konser Kejar Mimpi CIMB Niaga untuk Indonesia di Batam
- 55 ASN Kemenkumham Penugasan BP Batam Ikuti Pembinaan
- Curi Motor Mahasiswi Ibnu Sina di Bengkong Patah Setang, Syahrul Dibekuk Polisi
BP Batam Gelar Sosialisasi Rencana Pemasukan Barang Konsumsi 2025
Keterangan Gambar : Sosialisasi BP Batam di Balairungsari, Batam Center, Batam, Jumat (8/11/2024). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Direktorat Pelayanan Lalu Lintas (Lalin) Barang dan Penanaman Modal Badan Pengusahaan (BP) Batam menggelar sosialisasi rencana pemasukan barang konsumsi tahun 2025 di Balairungsari, Batam Center, Jumat (8/11/2024).
Direktur Pelayanan Lalin Barang dan Penanaman Modal, Surya Kurniawan Suhairi mengatakan, sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman atas inovasi pihaknya dalam melaksanakan pengawasan peredaran barang di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam melalui mekanisme atau tata cara pengajuan rencana pemasukan barang dengan cara validasi distributor penerima barang konsumsi yang dimasukan oleh Angka Pengenal Importir Umum (API-U) dengan instrumen nomor induk berusaha lewat sistem Indonesia Batam-Online Single Submission (IB-OSS).
“Belajar dari 1 tahun terakhir, kendala terbesarnya munculnya dari importir yang mensuplai ke industri tidak dapat memasukkan barang kebutuhan bahan baku dan atau penolong industri,” kata Surya.
Sehingga, BP Batam sebagai pembina industri di KPBPB Batam mengambil langkah konkret dalam pemenuhan kebutuhan industri di KPBPB Batam dengan cara memberikan pemenuhan sesuai kebutuhan industri.
“BP Batam berkewajiban untuk melakukan pengawasan peredaran barang-barang konsumsi, tahun depan kita akan mulai memisahkan antara barang konsumsi dan barang industri sesuai dengan mekanisme yang dijelaskan melalui sosialisasi ini,” sebutnya.
Adapun kriteria barang konsumsi sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) nomor 41 tahun 2021 dan PP 29 tahun 2021 yaitu barang untuk pemenuhan konsumsi penduduk di dalam KPBPB Batam dan ditujukan/distribusi hanya ke minimarket, supermarket, hypermarket, departemen store grosir/perkulakan berbentuk toko.
Sementara, kriteria bahan baku dan/atau penolong industri sesuai dengan PP 28/2021 junto (jo) PP 46/2023 tentang penyelenggaraan bidang perindustrian adalah bahan baku merupakan bahan mentah, barang setengah jadi atau barang jadi yang dapat diolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Sedangkan, bahan penolong adalah bahan yang digunakan sebagai pelengkap dalam proses produksi untuk menghasilkan produk yang fungsinya sempurna sesuai parameter produk yang diharapkan.
“Diharapkan dengan BP Batam melakukan inovasi-inovasi layanan, dapat terlaksananya good governance dan tujuan KPBPB tetap berjalan tanpa ada kebocoran yang berdampak pada perekonomian nasional,” ujar pria yang juga pernah menjabat Pembina Industri Ahli Madya di Kementerian Perindustrian. (*)