- Hotel Harris ke-4 di Nagoya Thamrin Sudah Mulai Terima Tamu, Ada 240 Kamar
- Kredit Macet, Kooperatif, Pengeroyokan dan Damai: Debitur di Batam Ini Malah Digugat Leasing Adira Finance ke Pengadilan
- Setelah Dubes Australia, Saatnya Uni Emirat Arab Kunjungi Batam
- Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Ditunjuk Komisaris Utama Taspen
- Kepala BP Batam Lantik dr Tanto sebagai Direktur RSBP Batam
- BP Batam-Pelaku Usaha Perkuat Sinergi Regulasi JPT lewat FGD
- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
BP Batam Laporkan Evaluasi Anggaran Terkini Dalam RDP Komisi VI DPR-RI

Keterangan Gambar : RDP di Gedung Nusantara 1 DPR-RI, Jakarta Pusat, Kamis (8/6/2023). /BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), pada Kamis (8/6/2023) di Gedung Nusantara 1 DPR-RI, Jakarta Pusat.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala BP Batam, Muhammad Rudi didampingi oleh Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto serta para Anggota Bidang dan jajaran.
Adapun rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR-RI dari Fraksi Partai Nasional Demokrat, Martin Manurung dan dihadiri oleh 25 orang anggota Komisi VI DPR-RI, yang membahas tiga hal, antara lain Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) BP Batam tahun 2024, evaluasi anggaran tahun 2022, terakhir tindaklanjut Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi VI DPR-RI dengan Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) Kepulauan Riau.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi pada kesempatan pertama mengatakan, BP Batam telah menetapkan target penerimaan tahun 2024 sebesar Rp2,66 triliun atau lebih tinggi 24,10 persen dari target tahun 2023 sebesar Rp2,14 triliun.
Ketentuan tersebut sesuai dengan Surat Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia (Menkeu RI) di Nomor S-287/MK.02/2023 dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor B.292/M.PPN/D.8/PP.04.02/04/2023 tanggal 10 April 2023 tentang Pagu Indikatif Belanja Kementerian/ Lembaga dan Dana Alokasi Khusus Tahun 2024, yang telah disepakati pada Konsinyering Pembahasan RKP dan RKA BP Batam pada Senin (29/5/2023) lalu.
“Pagu sejumlah itu dialokasikan untuk 2 program, yakni program dukungan manajemen dan program pengembangan kawasan strategis,” jelas Muhammad Rudi.
Terkait kinerja BP Batam tersebut, Muhammad Rudi berkomitmen pada sisi penerimaan, BP Batam akan berusaha untuk menggesa realisasi kegiatan yang menghasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) antara lain dari layanan pengelolaan pertanahan, pelabuhan, rumah sakit, pengelolaan Sistem penyediaan air minum (SPAM), dan aset lainnya.
“Sementara itu di sisi belanja, kami akan menempuh langkah-langkah percepatan proses pencairan anggaran, pengadaan dan realisasi berbagai kegiatan yang telah direncanakan,” ujarnya.
Dari sisi investasi, kata dia, sesuai data rilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilai investasi di Batam mengalami peningkatan dimulai tahun 2018 yaitu sebesar Rp10,8 triliun, kemudian tahun 2019 sebesar Rp15,5 triliun, dan tahun 2020 sebesar Rp22,97 triliun.
“Dengan demikian kontribusi investasi asing rata-rata sebesar Rp9,15 Triliun tiap tahun,” sebut Muhammad Rudi.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi VI DPR-RI Fraksi Partai Nasional Demokrat sekaligus pimpinan rapat, Martin Manurung beserta beberapa anggota Komisi VI DPR-RI memberikan beberapa masukan pengembangan potensi investasi di bidang kesehatan, pariwisata, dan pendidikan bertaraf internasional.
“Kami mengapresiasi pemaparan BP Batam yang dinilai lengkap dan komprehensif. Tapi ada beberapa potensi investasi yang bisa dikaji oleh BP Batam supaya peluangnya dimanfaatkan secara maksimal,” ujar Martin.
“Dan mengenai anggaran yang diajukan, prinsipnya kami setuju karena sudah dibahas di konsinyering. Jadi BP Batam bisa fokus ke percepatan penyelesaian masalah perizinan lahan dan investasi,” lanjutnya.
Ide-ide pengembangan investasi tersebut disambut baik oleh Muhammad Rudi beserta jajaran. Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian bisnis untuk menganalisa faktor SWOT atau strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman) dari sektor-sektor yang diusulkan.
”Kami sangat apresiasi masukan-masukan dari pimpinan rapat dan anggota Komisi VI DPR RI, dan akan kami kaji lebih lanjut untuk kemajuan perekonomian Batam ke depannya,” tandasnya. (***)