- Kredit Macet, Kooperatif, Pengeroyokan dan Damai: Debitur di Batam Ini Malah Digugat Leasing Adira Finance ke Pengadilan
- Setelah Dubes Australia, Saatnya Uni Emirat Arab Kunjungi Batam
- Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Ditunjuk Komisaris Utama Taspen
- Kepala BP Batam Lantik dr Tanto sebagai Direktur RSBP Batam
- BP Batam-Pelaku Usaha Perkuat Sinergi Regulasi JPT lewat FGD
- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
BP Batam Nilai Air Baku Duriangkang Masih Cukup Saat Ini
Minta ATB Batalkan Penggiliran Distribusi Air

Keterangan Gambar : Waduk Duriangkang. (Foto : haluankepri.com)
KORANBATAM.COM, Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam menilai ketersediaan air baku waduk Duriangkang saat ini masih tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kapasitas produksi WTP Duriangkang dan Tanjung Piayu.
Sesuai evaluasi pimpinan BP Batam atas kondisi air baku saat ini, Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Binsar Tambunan mengatakan, BP Batam tidak setuju atas rencana ATB melakukan penggiliran air kepada pelanggan karena menurutnya air baku masih tersedia dalam jumlah yang cukup dan meminta ATB segera melakukan berbagai langkah praktis untuk perbaikan sistem pengambilan air baku mereka di Waduk Durangkang.
“Sesuai arahan pimpinan dalam menghadapi situasi kemarau panjang saat ini, kami akan evaluasi setiap saat kondisi ketersediaan air baku di Waduk Duriangkang, dan akan menyampaikan informasi kapan ATB dapat melakukan pengambilan air baku sesuai skema tertentu yang berbeda dengan kondisi saat ini," ujar Binsar, Kamis (26/3/2020).
Dikatakannya, bahwa dengan predikat sebagai operator air minum terbaik yang disandang ATB saat ini dan mereka mengklaim sudah punya teknologi mutakhir SCADA untuk distribusi air, seharusnya mereka sudah melakukan upaya perbaikan sistem pengambilan air baku tersebut jauh hari sebelumnya dan mengatur pendistribusian air sedemikian rupa untuk menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat Batam.
“menurut ATB saat ini WTP Tanjungpiayu dalam kondisi defisit 225 liter/detik, namun berdasar pengecekan lapangan dan kajian yang kami lakukan kondisinya tidak separah demikian," katanya.
BP Batam meminta ATB melakukan perbaikan cara pengambilan air baku dari berbagai opsi praktis yang dapat mereka lakukan, menyesuaikan kondisi air baku di Waduk Duriangkang saat ini.
"Cara ini dapat dilakukan dengan memperpanjang pipa intake atau dengan langkah praktis lain menyesuaikan kedalaman air. Hal ini juga yang sudah dilakukan Kawasan Industri Batamindo pada intake miliknya di Waduk Duriangkang," jelasnya.
Binsar menambahkan, di satu sisi pihaknya terus berupaya memaksimalkan agar semua waduk di Batam tetap dapat menyuplai ketersediaan air baku, salah satunya melalui lelang pengadaan pipa untuk pemompaan air baku dari waduk Tembesi ke waduk Muka Kuning sepanjang 4 km.
"Waduk Tembesi adalah waduk terdekat dengan Waduk Muka Kuning, sehingga nantinya air baku Tembesi dapat disuplai ke Muka kuning," tuturnya.
Selanjutnya, BP Batam bekerja sama dengan TMC atau Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT sedang membuat rekayasa hujan di mana usaha ini akan menambah durasi curah hujan di Daerah Tangkapan Air DTA Waduk yang akan terjadi pada bulan April dan Mei.
"Usaha lain kita melakukan pembersihan eceng gondok yang berada di genangan waduk menggunakan alat harvester yang saat ini sudah membersihkan puluhan hektar," terangnya.
"Intinya, BP Batam ingin masyarakat dapat menggunakan air dengan cukup, namun tentunya dengan hemat dan bijak, sambil kita berdoa Batam segera diguyur hujan kembali agar tidak ada pilihan rationing," pungkasnya. (iam)