- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
BPJS Kesehatan dan RS Berupaya Berikan Pelayanan Terbaik
Komisi IV DPRD Kota Batam Gelar RDP Tentang Pelayanan Kesehatan

Keterangan Gambar : Komisi IV DPRD Kota Batam gelar RDP terkait pelayanan kesehatan, pada Rabu (27/1/2021) kemarin. (Foto : istimewa)
KORANBATAM.COM, BATAM - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam kembali menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait pelayanan kesehatan, pada Rabu (27/1/2021) kemarin.
Hadir dalam kegiatan hari itu, diantaranya Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Ketua Asosiasi Klinik, Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Kota Batam, dan pimpinan Rumah Sakit (RS).
Dody Pamungkas, selaku Kepala BPJS Kesehatan Cabang Batam mengatakan bahwa, capaian kepesertaan di Kota Batam sampai dengan 1 Januari adalah 1.029.692 jiwa atau sekitar 91.78 persen (%) dari jumlah penduduk Kota Batam yang berjumlah 1.121.875 jiwa. Untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta, Dody mengatakan pihaknya sudah bekerjasama dengan 16 rumah sakit (RS) yang ada di Kota Batam.
“Kami telah bekerjasama dengan hampir seluruh RS yang ada di Kota Batam. Kami juga sedang dalam proses kerjasama dengan 1 rumah sakit lagi,” kata Dody, Jumat (29/1/2021).
Ia menjelaskan bahwa untuk proses kerjasama, pihaknya melakukan kredensialing (individu, program, institusi atau produk telah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh agen (pemerintah atau swasta) dan diakui telah memenuhi syarat untuk melaksanakan suatu tugas) untuk menilai kelayakan dari RS yang akan bekerjasama seperti sarana prasarana, dokumen administrasi, serta tenaga kesehatan. Hal itu menurutnya akan menjadi komitmen RS untuk memenuhinya.
“BPJS Kesehatan bisa memberikan surat teguran jika RS tidak memenuhi komitmen untuk melayani peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Jangan sampai ada peserta yang tidak dilayani dengan seharusnya. Jika ada peserta yang ingin menyampaikan keluhan kami bisa dihubungi melalui petugas penanganan pengaduan yang nomornya ada di setiap RS,” ujar Dody.
Ia juga menambahkan, dalam rangka melakukan evaluasi terkait pelayanan kesehatan oleh RS pihaknya melakukan utilisasi review. Nantinya, akan disampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki oleh RS. Harapannya RS menjadi paham dan bisa memenuhi komitmen dan ketentuan sesuai regulasi.
Sementara, Ides Mardi, selaku Ketua Komisi IV DPRD Kota Batam mengatakan bahwa, kegiatan ini dilakukan untuk membahas permasalahan terkait pelayanan kesehatan. Jika dilihat dari data, menurut Ides, hampir seluruh masyarakat sudah dijamin oleh JKN-KIS, RS cukup banyak, sehingga seharusnya tidak ada masalah dalam pelayanan kesehatan.
“Peserta JKN-KIS memiliki harapan untuk dilayani sama dengan peserta yang lain. Sehingga kami berharap Fasilitas Kesehatan (Faskes) dalam hal ini rumah sakit untuk dapat memberikan pelayanan yang sama. Kami akan mendukung kebutuhan agar masyarakat Kota Batam dan RS mendapatkan kebutuhan yang diinginkan,” kata Ides.
Ia mengucapkan terima kasih kepada RS yang sudah menjadi mitra BPJS Kesehatan untuk melayani peserta JKN-KIS serta kepada BPJS Kesehatan yang benar-benar menjaga hak-hak masyarakat Kota Batam yang menjadi peserta.
“Kami berharap informasi terkait regulasi dan prosedur pelayanan dapat sampai kepada masyarakat. Sehingga masyarakat menjadi paham sehingga tidak ada peserta yang merasa tidak diperlakukan dengan baik oleh rumah sakit,” ujar Ides mengakhiri.
(ilham)