- Begini Pesan Mendalam Pangkogabwilhan I ke Prajurit Lanal Tarempa
- Pangkogabwilhan I Apresiasi Lanal Tarempa yang Lestarikan Sejarah
- Bupati Anambas Tekankan Pentingnya Pramuka Hadir Ditengah Masyarakat
- Polres Bersinergi dengan Pemkab dan Bulog Salurkan Beras Murah Bermutu
- Bupati Anambas Pimpin Upacara Kemerdekaan dengan Khidmat
- Meriah, Pentas Seni Kelurahan Tarempa Warnai Peringatan HUT ke-80 RI di Anambas
- Upacara HUT Kemerdekaan ke-80 RI Batam, Ada Penggagal dan Pemusnah Penyelundupan Narkoba 4 Ton di Barisan Tamu Kehormatan
- Detik-Detik Keberangkatan Pangkogabwilhan I, Bupati Anambas Lepas dengan Kesan Mendalam di Lanudal Matak
- Kukuhkan Paskibraka Anambas, Bupati Aneng Minta Pemuda Jadi Garda Depan Bangsa
- Pertamina Patra Niaga Sumbagut Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Promo dan Aktivasi Spesial Sepanjang Agustus
Cuaca Ekstrem, Picu Naiknya Harga Ikan Dipasaran

Keterangan Gambar : Ilustrasi. /1st
KORANBATAM.COM, ANAMBAS - Cuaca buruk membuat harga ikan di pasaran melonjak tinggi. Hal ini disebabkan para nelayan enggan untuk melaut karena cuaca yang tidak menentu itu.
Dandi, salah seorang pedagang di Kecamatan Kute, Siantan, mengaku, harga ikan saat ini melambung tinggi dikarenakan pedagang sulit mencari pemasok ikan sehingga akhir-akhir ini harga melonjak naik.
“Biasanya harga ikan Simbok (Tongkol, red) per ekor antara Rp25 sampai Rp30 ribu. Nah sekarang bisa mencapai Rp45 hingga Rp50 ribu, per ekornya,” ujarnya kepada KORANBATAM.COM, Rabu (2/3/2022).
Sementara, Eka, warga lainnya mengaku, ketika harga ikan melambung tinggi banyak masyarakat beralih ke ayam potong. Namun, untuk ayam potong tentu mengeluarkan biaya produksi yang mahal secara otomatis daging ayam potong juga akan mahal.
“Sebagian warga beralih untuk mengkonsumsi daging ayam potong. Sebagian warga tetap membeli ikan, namun karena mahal porsinya yang dikurangi,” katanya.
Dalam situasi cuaca ekstrem ini, sebagian masyarakat merasa beban semakin besar dikala mengeluarkan uang belanja, sementara para nelayan juga menaikkan harga karena resiko melaut yang cukup tinggi. Bahkan sebagian nelayan tidak pergi melaut menunggu cuaca lebih baik.
(Thony/Jhon)