- Langgar Aturan di Batam, 20 Pengamen dan Anak Punk Jalanan Diberi Sanksi
- Subaru Hadirkan Program Eksklusif dan Kolaborasi Perdana di Pasar Otomotif Tanah Air
- Perekrut-Pengendali Ditangkap di Batam dan Sukabumi
- PELNI Beri Diskon Tiket Kapal ke Semua Rute untuk Libur Nataru 2025-2026
- Walau Sidang Masih Berjalan, Eksekusi Rumah di Rosedale Batam Tetap Dilakukan
- Guru TK se-Batam Pererat Hubungan lewat Outbound Penutup Tahun 2025
- Embat Kalung Emas 2,5 Gram di Leher Seorang Bocah Demi Gaya Hidup
- Banyak Promo, Rayakan Natal dan Pergantian Tahun dengan Nuansa Baru di Swiss-Belhotel Batam
- RSUD Embung Fatimah Babak Belur, Dihajar Disbudpar Batam 0-4
- Jaga Alam dan Investasi di KPBPB
Deputi Investasi dan Pengusahaan BP Batam Belanja Masalah di Kawasan Industri

Keterangan Gambar : Kunjungan Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis (tengah), melihat langsung produksi pembuatan barang elektronik saat melakukan kunjungan di salah satu kawasan industri Batam, belum lama ini. /BP Batam
KORANBATAM.COM - Anggota/Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis melakukan belanja masalah yang dihadapi oleh para investor di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Belanja masalah itu, dilakukan Fary di kawasan Panbil Industrial Estate dan Kawasan Industri Terpadu Kabil pada Selasa dan Rabu (27-28/5/2025).
Dalam kunjungan itu, Fary menyempatkan diri untuk berdialog dengan pengelola kawasan industri dan jajaran pimpinan perusahaan yang ia kunjungi.
Persoalan yang dihadapi investor ini, menjadi perhatian khusus yang harus segera diselesaikan demi pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam dalam mendukung investasi yang inklusif.
Dalam kesempatan tersebut, Fary mengatakan, sejak dilantik pada Maret lalu, jajaran pimpinan BP Batam telah dua kali dipanggil oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.
Salah satu arahan Presiden meminta kepada jajaran BP Batam untuk mengoptimalisasi sektor strategis seperti kawasan industri dan galangan kapal sebagai penopang ekonomi nasional.
“Kita diberikan target pertumbuhan ekonomi yang harus lebih tinggi dari nasional. Untuk mencapai target itu, tentunya kita harus mempunyai hubungan yang erat dengan investor layaknya seperti teman atau sahabat,” ujar Fary.
Fary melanjutkan, dari belanja masalah yang dilakukannya tersebut, ada sejumlah persoalan yang didapat. Salah satunya adalah mengenai kenaikan harga gas bumi.
Sehingga, atas persoalan yang dihadapi oleh investor ini, BP Batam akan mencoba menjembatani persoalan ini dengan seluruh pemangku kepentingan. Baik itu pemangku kepentingan yang ada di daerah maupun pusat.
“Kami menginginkan Kota Batam ini menjadi role model investasi yang ada di Indonesia,” tutupnya. (*)







.gif)






















