- Setelah Dubes Australia, Saatnya Uni Emirat Arab Kunjungi Batam
- Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Ditunjuk Komisaris Utama Taspen
- Kepala BP Batam Lantik dr Tanto sebagai Direktur RSBP Batam
- BP Batam-Pelaku Usaha Perkuat Sinergi Regulasi JPT lewat FGD
- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
Dit Resnarkoba Polda Kepri Amankan Seorang Pelaku Diduga Bawa Ganja 7 Plastik Putih

Keterangan Gambar : Pelaku inisial (I) alias (W) yang ditangkap oleh tim Sub Direktorat (Subdit) II Dit Resnarkoba Polda Kepri di samping ruko Komplek Jodoh Trade Center, Sei Jodoh, Kota Batam, pada Senin (13/7/2020) lalu. (Foto : istimewa)
KORANBATAM.COM, BATAM - Tim Sub Direktorat (Subdit) II Dit Resnarkoba Polda Kepri berhasil mengamankan satu orang pelaku inisial (I) alias (W) pada Senin (13/7/2020) lalu, di samping ruko Komplek Jodoh Trade Center, Sei Jodoh, Kota Batam.
Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt S., S.IK., M.Si., didampingi Direktur (Dir) Resnarkoba Polda Kepri Kombes Pol Muji Supriyadi, S.H., S.Ik., M.H., Kamis (16/7/2020).
Kronologis kejadian, kata Harry, berawal dari informasi yang diberikan oleh masyarakat bahwa pada hari Senin tanggal 13 Juli 2020, sekira pukul 15.15 WIB, tim dari Subdit II Dit Resnarkoba Polda Kepri melakukan upaya paksa penangkapan terhadap inisial I alias W di samping ruko Komplek Jodoh Trade Center, Sungai Jodoh Kecamatan Batu Ampar Kota Batam.
“Dari hasil penggeledahan dan disaksikan oleh masyarakat disekitar, tim menemukan Narkotika diduga daun Ganja sebanyak 7 bungkus plastik putih dengan berat total 6,8 kilogram,” ungkap Harry.
Lanjutnya, hingga sampai dengan saat ini tim masih terus melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan dari pelaku tersebut.
Atas perbuatannya tersangka diancam dengan Pasal 114 ayat (2) dan atau Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
“Pelaku dipidana dengan pidana hukuman mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun penjara,” tutup Harry.
(iam)