- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
- Istri di Bengkong Polisikan Suami gegara Cabuli Putri Pertamanya Sendiri
- 106 KK Terdampak Rempang Eco-City Telah Tempati Rumah Baru di Tanjung Banon
Ini kata Osco Tentang Hak Asasi Manusia

Keterangan Gambar : Prof Dr Jimly Asshiddiqie (kiri), Olfriady Letunggamu (Osco) kanan
KORANBATAM.COM, Batam - Memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) jatuh setiap tanggal 10 Desember mengenang lahirnya Deklarasi Hak Asasi Manusia di Paris, Perancis, pada tanggal 10 Desember 1948 yang lalu. Sebetulnya, Hak Asasi Manusia sudah ada sejak tahun 1789 dimana pada saat itu, Perancis mendeklarasikan Declaration of the Rights of Man and of Citizen yang kemudian menjadi pembukaan dari Konstitusi Perancis.
Pendiri dan Ketua pertama Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Prof Dr Jimly Asshiddiqie mengatakan, bahwa Hak Asasi Manusia seharusnya pembahasannya sudah selesai, dimana saat ini manusia-manusia didunia sudah memahami hak-hak setiap orang tanpa membeda-bedakan manusia yang satu dengan manusia yang lainnya.
“Hak Asasi Manusia sebetulnya sudah selesai. Setiap orang sudah memahami hak-hak orang lain untuk mendapatkan kehidupan yang sama di bumi pertiwi. Sebetulnya lebih mudah memahami Hak Asasi Manusia, bisa kita lihat dari diri kita sendiri," ujar Prof Dr Jimly Asshiddiqie.
Dia mengatakan jika kita ingin menjadi orang pintar, maka kita harus belajar, mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Orang lain juga pasti juga berkeinginan hal yang sama, dan itu harus dihargai sebagai sebuah hak bagi setiap orang untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.
"Artinya, setiap manusia berhak atas pendidikan itu, dan tidak ada satu pun manusia yang berhak untuk menghalang-halangi orang lain untuk mendapatkan pendidikan," jelasnya Prof Jimly.
Menanggapi masalah Hak Asasi Manusia, Calon Kepala Daerah Kota Batam, Olfriady Letunggamu (Osco), menyampaikan rasa prihatinnya terkait dengan permasalahan mengenai hak asasi ini. Dirinya setuju dengan hal-hal yang diungkapkan oleh Professor Jimly Asshiddiqie itu.
Bahwa di negara-negara maju, pemerintahnya sudah tidak lagi membahas mengenai Hak Asasi Manusia terlalu dalam. Bahkan banyak dari negara-negara di Eropa membahas hak asasi manusia di negara lain yang belum secara tegas dan pasti memberikan hak asasi kepada setiap warga negaranya.
"Saya setuju, ucapan Prof Jimly, malah banyak negara-negara itu justru sibuk mengurus hak asasi manusia di negara lain. Seharusnya kita memang sudah mulai membahas mengenai hak asasi alam semesta, dimana didalamnya juga terdapat hak asasi manusia," ujar Osco saat ditemui media ini, Rabu(11/12/2019).
Osco menambahkan, bahwa di Indonesia banyak pemimpin dan masyarakatnya belum memahami mengenai hak asasi manusia secara utuh, hal ini dapat dibuktikan dari masih terdapat permasalahan mengenai hak asasi manusia, khususnya di Kota Batam.
"Saya selama ini mengamati Kota Batam, 10 tahun terakhir memang masih saja ada permasalahan hak asasi manusia terjadi. Khususnya dalam hal perdagangan manusia, dan hak atas pemukiman yang layak," tutur Osco.
Penyelesaian dari permasalahan hak asasi manusia ini, tentunya harus dilakukan secara tegas oleh kemampuan pemimpin daerahnya. Bahkan masalah ini melibatkan banyak pihak yang mencari keuntungan dari eksploitasi manusia, khususnya wanita dibawah umur.
“Ini kan juga termasuk gejala sosial, bahwa perempuan-perempuan yang dijual ini membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tapi pertanyaan mendasarnyakan sebetulnya, kebutuhan hidupnya itu apa. Kalau hanya sekedar untuk makan, untuk hidup berkecukupan, sebetulnya banyak hal lain yang bisa dilakukan," terang Osco.
Tapi permasalahannya, tidak semudah itu, terkadang wanita-wanita ini tergiur dengan kehidupan orang-orang kaya yang punya ini dan itu. Cara termudah untuk mendapatkan kekayaan instan adalah dengan menjual dirinya sendiri yang sebenarnya sangat merugikan.
Inilah yang kemudian dilihat oleh pengusaha-pengusaha nakal, dan memanfaatkan wanita-wanita itu untuk mendapatkan keuntungan dengan menjual wanita-wanita itu ke orang lain.
“Yang paling parah lagi adalah ketika penjualan itu diiringi dengan tindakan pidana lainnya, misalnya penipuan, tadinya ditawarkan kehidupan yang layak, uang banyak, tau-tau tidak dikasih uang sama sekali bertahun-tahun, tapi hidupnya dikekang, tubuhnya dipakai untuk melayani napsu manusia lainnya. Permasalahannya menjadi semakin kompleks," pungkas Osco.
Mengenai hak atas pemukiman, Osco menerangkan bahwa dirinya telah banyak melakukan diskusi-diskusi dengan berbagai pihak yang menaungi bidang real estate. Sudah saatnya warga negara Indonesia yang sudah menikah, bisa memiliki rumah sendiri untuk membina hubungan rumah tangganya.
“Terkait dengan hak atas pemukiman, saya sudah mempunyai cara untuk mengatasi hal tersebut. Bukan hanya DP 0 persen seperti di Jakarta, tapi bahkan rumahnya gratis bagi warga yang memiliki KTP Batam dan sudah menikah," tutur Osco.
"Saya sudah membahas hal ini, dan saya meyakini bahwa ini bisa diterapkan di Kota Batam. Seperti yang diketahui bersama, Pemerintah DKI Jakarta telah menerapkan terobosan baru dalam kebijakan terkait dengan pemukiman warga," sambung Osco.
Dia mencontohkan, Anies Baswedan selaku Gubernur Provinsi DKI Jakarta, memberikan kemudahan bagi warganya untuk mendapatkan rumah dengan Down Payment 0 persen. Kemudahan ini kemudian dapat dikatakan berhasil dan benar-benar dirasakan oleh warga DKI Jakarta. Menyikapi hal tersebut, Osco mengatakan bahwa sesuatu yang berhasil di daerah lain akan diusahakan untuk bisa diterapkan di Kota Batam.
“Kalau bisa DP 0 persen ini berhasil, kenapa tidak kita bawa ke Kota Batam. Malah saya sendiri cenderung ingin memberikan lebih kepada masyarakat Kota Batam, rumah gratis. Bukan Cuma Down Payment-nya. Kalau program saya berhasil di Kota Batam, pasti Kepala Daerah lainnya juga akan menerapkan hal yang sama di daerahnya masing-masing. Inikan masalah political will saja. Mau tidak berbuat lebih untuk rakyat, kalau saya ditanya, kenapa tidak,” ujar Osco.
Diakhir wawancara, Osco mengucapkan selamat hari Hak Asasi Manusia kepada seluruh manusia di segala penjuru dunia. Dia berjanji untuk secara serius membuat gebrakan kebijakan terkait dengan Hak Asasi Alam Semesta, dimana didalamnya juga terdapat manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Osco berharap apabila diberi amanah sebagai kepala daerah Kota Batam, akan memperjuangkan Hak Asasi Alam Semesta, Hak Asasi Manusia itu sudah pasti, tapi juga tidak akan lupa dengan Hak asasi Hewan, dan Hak Asasi Tumbuh-tumbuhan. Karena pada dasarnya kita hidup di bumi yang sama. Selamat hari Hak Asasi Manusia Internasional kepada seluruh Manusia di bumi.
"Saya menghimbau untuk terus mengedepankan hak asasi manusia, sebagaimana kita ingin hidup dengan tenang dan damai di bumi pertiwi," tutup Osco. (ilham/PR)