- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
Kaji Ornamen Melayu, Disbudpar Batam Siap Ajukan Perwako

Keterangan Gambar : Rumah Limas Potong yang berada di Nongsa, Batam, Kepulauan Riau. /Dok. Disbudpar Batam
KORANBATAM.COM - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam sedang menyiapkan Peraturan Wali Kota Batam (Perwako) tentang ornamen Melayu.
Sebelumnya Disbudpar Batam juga telah mensosialisasikan Perwako nomor 193 tahun 2022 tentang pengunaan pakaian adat Melayu kepada guru sekolah menengah pertama (SMP) se-Kota Batam.
“Iya, di bidang kebudayaan sedang menyiapkan Perwako itu,” sebut Kepala Dinas (Kadis) Budpar Batam, Ardiwinata, Senin (29/5/2023).
Sebagai informasi, Perwako ini merupakan turunan dari Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 tahun 2018. Adapun ornamen Melayu itu di antaranya pucuk bubungan di pucuk langit, tebar layar, dan sebagainya.
Setelah siap, lanjut Ardi, perwako ini akan di sosialisasikan hingga lini bawah, sehingga budaya Melayu tidak tergerus budaya asing.
“Perwako sebelumnya kami sosialisasikan tentang penggunaan pakaian adat Melayu dengan para guru. Pakaian adat Melayu sejatinya terdiri dari empat macam, yakni pakaian Melayu harian, pakaian Melayu resmi, pakaian Melayu adat, dan pakaian Melayu pengantin,” terangnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Batam melalui Disbudpar Batam sangat konsen dengan kebudayaan Melayu. Kota Batam memiliki banyak tradisi budaya yang menarik untuk diketahui.
Ardi mengajak masyarakat Batam ikut melestarikan budaya Melayu yang ada di Batam sehingga tetap lestari hingga anak cucu nanti.
“Tak hanya pemerintah masyarakat juga ikut berperan melestarikan kebudayaan Melayu,” katanya. (***)