- PLN Batam Ingatkan Bahaya Main Layang-layang di Sekitar Jaringan Listrik
- PLN Batam Gelar Upacara HUT ke-80 RI, Teguhkan Semangat Persatuan dan Apresiasi untuk Masyarakat
- Begini Pesan Mendalam Pangkogabwilhan I ke Prajurit Lanal Tarempa
- Pangkogabwilhan I Apresiasi Lanal Tarempa yang Lestarikan Sejarah
- Bupati Anambas Tekankan Pentingnya Pramuka Hadir Ditengah Masyarakat
- Polres Bersinergi dengan Pemkab dan Bulog Salurkan Beras Murah Bermutu
- Bupati Anambas Pimpin Upacara Kemerdekaan dengan Khidmat
- Meriah, Pentas Seni Kelurahan Tarempa Warnai Peringatan HUT ke-80 RI di Anambas
- Upacara HUT Kemerdekaan ke-80 RI Batam, Ada Penggagal dan Pemusnah Penyelundupan Narkoba 4 Ton di Barisan Tamu Kehormatan
- Detik-Detik Keberangkatan Pangkogabwilhan I, Bupati Anambas Lepas dengan Kesan Mendalam di Lanudal Matak
Kejati Kepri Periksa Tersangka Kasus Dugaan Tipikor Tunjangan Anggota DPRD Natuna

Keterangan Gambar : Aspidsus Kejati Kepri, Wagiyo. /1st
KORANBATAM.COM - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepulauan Riau (Kepri) telah melakukan pemeriksaan tersangka dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pemberian tunjangan perumahan pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) 2011-2015 Natuna. Lima orang dalam perkara ini telah ditetapkan sebagai tersangka pada Juli 2017 lalu.
Asisten Bidang Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Kepri, Wagiyo, mengatakan penyidik telah melakukan pemeriksaan kepada seluruh tersangka.
“Kita sudah panggil dan periksa tersangka, termasuk anggota DPRD Kepri aktif,” ujar Wagiyo, Kamis (18/3/2021).
Dikatakan Wagiyo bahwa pihaknya sudah melakukan pemeriksaan ke semua pihak, tetapi masih ada sejumlah saksi dari beberapa anggota DPRD Natuna yang dulunya memperoleh tunjangan perumahan itu belum dilakukan penyidikan.
“Kalau ada kendala, saya akan izin ke Pak Kajati meminta untuk penyidik akan langsung turun ke Natuna,” ucapnya singkat.
Kelima orang tersebut diantaranya ialah dua mantan Bupati Natuna Raja Amirullah dan Ilyas Sabli. Ketua DPRD Kabupaten Natuna periode Tahun 2009-2014, Hadi Candra.
Selanjutnya Sekretaris DPRD Kabupaten Natuna periode tahun 2009-2012, Makmur dan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten Natuna periode Tahun 2009-2016, Syamsurizon.
Kelimanya disangkakan Pasal 2 ayat 1, Pasal 3 Undangan-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi, Jo Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, Jo Pasal 5 ayat 1 ke 1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).
(cr1)