- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
- Istri di Bengkong Polisikan Suami gegara Cabuli Putri Pertamanya Sendiri
LAM Batam Paparkan Adat Pernikahan Melayu di Even Wedding Market 2025

Keterangan Gambar : Talk show Wedding Market di Atrium Utama Mega Mall Batam Center, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (13/6/2025). /Disbudpar Batam
KORANBATAM.COM - Wedding Market 2025 resmi digelar pada tanggal 9 hingga 15 Juni mendatang di Atrium Utama Mega Mall Batam Center, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Kegiatan ini menjadi ajang promosi industri pernikahan sekaligus sarana pelestarian budaya melalui pengenalan tradisi pernikahan adat Melayu kepada masyarakat luas.
Salah satu rangkaian acara yang menjadi sorotan adalah talk show bertema Pengantin Tradisi Adat Melayu yang menghadirkan Raja Marsarah dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam sebagai narasumber.
Dalam sesi tersebut, Raja Marsarah memaparkan makna mendalam dari prosesi pernikahan adat Melayu, seperti upacara berinai, berarak pengantin, hingga petuah adat.
Ia menekankan bahwa, setiap unsur dalam adat pernikahan Melayu mengandung nilai-nilai luhur seperti kesantunan, penghormatan terhadap orang tua dan semangat kebersamaan dalam keluarga serta masyarakat.
“Adat istiadat Melayu bukan hanya bagian dari seremoni, melainkan cerminan jati diri dan warisan budaya yang harus terus dijaga,” ucap Raja Marsarah, Jumat (13/6).
Di tengah dinamika perkembangan Batam sebagai kota modern dan multietnis, pelestarian budaya lokal menjadi tantangan tersendiri. Batam, sebagai bagian dari wilayah Kepri merupakan tanah Melayu yang memiliki akar sejarah dan kebudayaan yang kuat.
“Meski dihuni oleh beragam suku bangsa, nilai-nilai budaya Melayu tetap menjadi fondasi kehidupan sosial yang harmonis,” pesan dia.
Untuk diketahui, Wedding Market 2025 menjadi bentuk kolaborasi antara pelaku industri pernikahan dan tokoh budaya untuk mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, agar lebih mengenal dan mencintai tradisi daerahnya.
Dengan mengangkat kembali adat istiadat Melayu dalam suasana pernikahan modern, acara ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya lokal di tengah arus globalisasi.
Kegiatan ini juga diramaikan oleh puluhan vendor pernikahan yang menampilkan berbagai produk dan jasa, mulai dari busana pengantin, rias, dekorasi hingga dokumentasi.
Perpaduan konsep tradisional dan kekinian menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung dan calon pengantin yang ingin menggelar pernikahan berkesan dan bermakna.
(iam)