- Macan Bengkong Gagalkan Pengiriman 4 Calon PMI Ilegal di Batam, 1 Pengurus Ditangkap
- Tingkatkan Tata Kelola Kelembagaan, BP Batam Susun Strategi Pencapaian Maturity Rating dan Operasionalisasi BIOS
- SWARA Batam Gelar One Day With SWARA, Cetak Talenta Muda Mahir Public Speaking
- PLN Batam Laksanakan Program BPBL Berbagi Cahaya Wujudkan Harapan dan Menebar Berkah
- Pertamina Sumbagut Jalin Sinergi dengan Kejati Kepri
- Kompetisi Domino Warnai Sumpah Pemuda 2025 di Batam
- Gandeng Grand Batam Mal dan Modena, Properti Ascott Gelar Kompetisi Cumi Masak Hitam Nuansa Halloween
- Libatkan Penegak Hukum TNI-Polri, Petugas Geledah Sel dan Tes Urine Warga Binaan Pemasyarakatan Rutan Batam
- Letkol Cpm Dela Guslapa Partadimadja, Pejabat Baru Dandenpom 1/6 Batam
- PLN Batam dan Maxpower Indonesia Resmikan Pengoperasian 50 Megawatt PLTMG di Momen Hari Listrik Nasional ke-80
Lerai Keributan, Haris Tewas Ditikam, Irfan Sekarat

Keterangan Gambar : Korban bernama Abdul Haris Nasution yang tewas ditikam oleh pelaku di Food court Tiban Centre tadi malam. (Foto : 1st)
KORANBATAM.COM, Batam - Seorang pemilik stand di Tiban Centre bernama Abdul Haris Nasution, tewas setelah ditikam dibagian leher oleh seorang pria bernama Dedi. Kejadian sekira pukul 21.15 WIB, di kawasan Food court Tiban Centre, tepatnya di belakang Pujasera Komplek Tiban Raya Lestari, depan Apotik Kimia Farma, RT 005/RW 007, kelurahan Tiban Indah, kecamatan Sekupang, Kota Batam, pada Kamis (2/4/2020) malam tadi.
Menurut keterangan salah seorang warga setempat, Andre mengatakan, pria malang korban penikaman tersebut adalah salah satu pemilik stand di Foodcourt Tiban Centre.
"Pemilik warung yang tewas bersimbah darah di meja, lehernya robek. Dia mau melerai pelaku yang ribut-ribut karena mabuk,” kata Andre, Jumat (3/4/2020).
Tak hanya Haris, salah seorang rekannya bernama Muhammad Irfan Nasution (pengunjung) stand milik Haris juga menjadi korban penikaman oleh Dedi.
“Irfan mengalami luka tusukan pisau dibagikan dadanya hingga kritis. Kini ia menjalani perawatan intensif di RSBP Sekupang, Batam,” terangnya.
Andre menjelaskan, kejadian itu bermula saat Irfan dan rekannya sedang duduk-duduk menikmati makanan dan minuman.
Kemudian, tiba-tiba terjadi keributan sejumlah pria di stand sebelah, yang diduga pengaruh minuman alkohol.
Mendengar keributan tersebut, lantas Irfan mendatangi stand sebelah, bermaksud ingin melerai untuk tidak membuat keributan di area kuliner itu. Setelah itu, Irfan kembali ke mejanya.
"Meja sebelah ada yang ribut. Disamperin lah sama korban Irfan, maksudnya ingin menegur jangan ribut disini," ungkapnya.
Irfan, setelah meninggal lokasi kejadian, pelaku (Dedi) merasa tidak terima dengan teguran tersebut, selang 20 menit. Pelaku kembali mendatangi stand milik Haris dengan membawa sebilah pisau untuk mencari keberadaan Irfan.
"Begitu dia (Dedi) lihat lagi duduk, tiba-tiba langsung ditusuk sebanyak 3 kali, di bagian perut, dada dan tangan Irfan. Haris pemilik warung berusaha melerai dan membawa rekannya, namun pelaku juga menyabet pisau secara membabi buta ke arah Haris tepat dibagian depan leher," bebernya.
Ia menyebutkan, pelaku diduga kebal oleh senjata tajam. Karena saat kejadian, sempat dikeroyok massa, tetapi tidak ada bekas luka sedikit pun.
"Massa yang menemukan pelaku ditempat persembunyiannya, percisnya di belakang showroom Honda, mengamuk dan membacok serta menombak pelaku. Anehnya tak mempan, Artinya pelaku ini tahan bacok dan alhamdulillah nggak butuh berapa lama pelaku sudah diamankan pihak kepolisian Polsek Sekupang,” pungkasnya. (iam)







.gif)






















