- Kehangatan Sejuta Senyum Telkom Indonesia Bersepeda Berkah di Batam
- Pengurus Dokumen dan Penginapan 4 PMI Ilegal ke Kamboja di Bengkong Batam Diupah Rp120 Ribu Per Kepala
- Disbudpar Pimpin Klasemen Sementara Perolehan Mendali pada HUT Korpri ke-54 Pemkot Batam
- Batam Sea Eagle Boat Race 2025: Pertandingankan 2 Katagori Umum dan Instansi
- Batam-Singapura Bahas Kelanjutan Kerja Sama Kawasan Industri Berkelanjutan
- PermanaNET Siap Dorong Inovasi Digital, Konektivitas Pintar dan Kolaborasi Strategis menuju Batam Smart City 2026
- Macan Bengkong Gagalkan Pengiriman 4 Calon PMI Ilegal di Batam, 1 Pengurus Ditangkap
- Tingkatkan Tata Kelola Kelembagaan, BP Batam Susun Strategi Pencapaian Maturity Rating dan Operasionalisasi BIOS
- SWARA Batam Gelar One Day With SWARA, Cetak Talenta Muda Mahir Public Speaking
- PLN Batam Laksanakan Program BPBL Berbagi Cahaya Wujudkan Harapan dan Menebar Berkah
Masuk RPJMN 2025-2029, BP Batam Paparkan Status Proyek Rempang Eco-City 
 
		
	
Keterangan Gambar : Rumah baru bagi warga terdampak Rempang Eco-City di Kawasan Tanjung Banon. /BP Batam
KORANBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam melalui Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait memastikan bahwa pengembangan kawasan terpadu Rempang Eco-City masih menjadi salah satu proyek strategis nasional (PSN).
Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam arah pembangunan kewilayahan pada lampiran IV Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2025-2029.
“Kami berharap, seluruh pihak dapat mendukung penyelesaian proyek Rempang Eco-City yang nantinya dapat memberikan kontribusi terhadap ekonomi Batam,” ujar Tuty, panggilan akrabnya, Selasa (11/3/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa, kawasan terpadu Rempang Eco-City bertujuan untuk mendukung rencana pengembangan koridor industri di Batam. Dengan harapan, kawasan tersebut dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat.
Sehingga, warga di sana pun mendapat kesempatan besar dalam ekosistem industri yang akan dibangun. Salah satunya adalah dengan meningkatnya penyerapan tenaga kerja.
“Apabila pembangunan rumah tahap kedua beserta fasilitas pendukung lainnya rampung, kami optimis ini akan mengubah pandangan masyarakat menjadi lebih positif terhadap rencana investasi di kampung mereka,” katanya.
Tuty mengakui jika percepatan realisasi Proyek Rempang Eco-City membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat maupun seluruh komponen daerah.
“Sesuai pesan Pak Kepala dan Bu Waka, yang paling penting adalah bagaimana komunikasi antara pemerintah dan masyarakat bisa terjaga dengan baik. Kami ingin, seluruh masyarakat bisa merasakan manfaat dari pengembangan kawasan ini,” ujar dia.
Selain Pengembangan Kawasan Terpadu Rempang Eco-City, pemerintah juga menetapkan beberapa proyek strategis lain seperti pengembangan pelabuhan Batuampar dan pelabuhan Kabil, pembangunan jalan lingkar luar Tanjungpinggir-Jodoh, pengembangan kawasan terpadu Galang Maritime City, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic (BAT), KEK Nongsa, KEK Sekupang, KEK Tanjungsauh, pengembangan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Regional Batam, pengembangan Batam Urban dan Industrial Sewerage System Development Project serta perencanaan, persiapan dan pembangunan Light Rail Transit (LRT) Batam Trase Bandara Hang Nadim-Batam Center-Batuampar dan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Batam Trase Batam Center-Tanjung Uncang, yang terintegrasi dengan Transit Oriented Development (TOD).
Beberapa proyek strategis pemerintah bertujuan untuk menjadikan Batam sebagai kawasan terbaik, dari bidang industri investasi maupun sektor pariwisata. (*)
 







.gif)











 
			










