- Hotel Harris ke-4 di Nagoya Thamrin Sudah Mulai Terima Tamu, Ada 240 Kamar
- Kredit Macet, Kooperatif, Pengeroyokan dan Damai: Debitur di Batam Ini Malah Digugat Leasing Adira Finance ke Pengadilan
- Setelah Dubes Australia, Saatnya Uni Emirat Arab Kunjungi Batam
- Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Ditunjuk Komisaris Utama Taspen
- Kepala BP Batam Lantik dr Tanto sebagai Direktur RSBP Batam
- BP Batam-Pelaku Usaha Perkuat Sinergi Regulasi JPT lewat FGD
- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
Pasien Corona Bukan Aib, PWI Kepri Minta Buka Identitas Agar Warga Lain Waspada

Keterangan Gambar : Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepulauan, Riau Candra Ibrahim. (Foto : istimewa)
KORANBATAM.COM, Batam - Menyikapi semakin bertambahnya korban Covid-19, baik yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), suspect, dan Orang Tanpa Gejala (OTG), maupun yang meninggal, serta makin luasnya lokasi penyebaran, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepulauan Riau memandang penting agar media mulai membuka identitas korban, closed contact-nya, tempat tinggal, dan riwayat perjalanan mereka.
Ini dimaksudkan agar masyarakat luas dapat lebih aware (hati-hati) dan memperhatikan kawasan tempat tinggal mereka, apakah ada warga klasifikasi ODP, OTG, maupun PDP.
"Jika masyarakat tahu, diharapkan mereka lebih waspada. Apalagi misalnya jika di komplek tempat tinggal mereka ada yang menjalankan isolasi mandiri, warga setempat bisa membantu aparat lingkungan untuk memantau," kata Ketua PWI Kepri Candra Ibrahim, kepada media, Minggu (12/4/2020) kemarin.
Dalam pandangan Ketua PWI Kepri itu, surat edaran dan imbauan bersama yang pernah dikeluarkan Dewan Pers dan PWI pusat belum lama ini, adalah untuk memberikan koridor liputan bagi media, agar tidak menimbulkan kecemasan berlebihan di kalangan masyarakat.
"Namun saat ini, pihak pemerintah justru yang kita lihat agak kewalahan karena kepatuhan warga untuk menjalankan protokol physical distancing masih rendah. Dugaan kami, penyebabnya karena warga tidak mengetahui identitas jelas dan tempat tinggal korban yang dirawat atau meninggal tersebut," kata Candra.
Di sisi lain, Ketua PWI Kepri itu berharap kepada Gugus Tugas Penanganan Covid-19, untuk lebih membuka jatidiri korban. Sehingga dengan demikian, diharapkan tingkat awareness warga lebih meningkat dan akan lebih mematuhi imbauan pemerintah.
"Ini kan kita lihat masih banyak yang santai. Banyak yang keluar tanpa keperluan mendesak. Malam-malam masih keluyuran, ngumpul-ngumpul tanpa mengindahkan jarak duduk. Padahal, siapapun berpotensi menjadi carrier (penyebar)," ucapnya.
Kepada korban covid-19 ini, Candra meyakinkan bahwa mereka adalah korban. Penderitanya bukan sedang tertimpa aib, sehingga tak perlu merasa malu membuka riwayat perjalanan kepada petugas kesehatan maupun aparat RT, RW, kelurahan maupun kecamatan.
Candra menambahkan, kepada insan pers untuk tetap berhati-hati dalam menjalankan tugas. Tetap jaga jarak, hindari tempat-tempat yang tidak steril, serta hindari kerumunan massa dalam bertugas.
"Tetap pakai masker dan bawa hand sanitizer," pesan Candra.
(*/iam)
Sumber : Rilis PWI Kepri