- Siapkan SDM Tangguh, Amsakar Dorong Transformasi Pendidikan Vokasi di Batam
- Khidmatnya Upacara Peringatan HUT TNI ke-80 di Kodaeral IV Batam
- PLN Batam Tandatangani PJBTL dengan PT Teknologi Data Infrastruktur
- Iptu Adyanto Syofyan Pindah Tugas
- Minta Pengembang Lengkapi Perizinan
- Lapangan jadi Saksi, Batam-Singapura Pererat Hubungan lewat Bola Voli
- Parkir Sembarangan, BP Batam Tertibkan Chassis Kontainer di Bahu Jalan Batu Ampar
- Semoga Bermanfaat, Tana Group Gelar Sembako Tebus Murah untuk Warga di Bengkong Batam
- AKP Mardalis Isi Khotbah dan Jadi Imam Salat Jumat di Musala Nurul Hidayah Kabil, Ini Pesannya
- 2 Penyelundup Sabu 1 Kg Lebih dari Malaka Digagalkan Kodaeral IV Batam di Pelabuhan Rakyat Sagulung
Pelajar SMA dan SMK di Batam Kembali Belajar Online, Ini Penyebabnya

Keterangan Gambar : Warga saat melintas di depan sekolah SMA Negeri 8 Batam, Bengkong Sadai, Bengkong. /iam/KORANBATAM.COM
KORANBATAM.COM - Sejumlah Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK) di Kota Batam memutuskan untuk meniadakan kegiatan belajar tatap muka, terhitung sejak hari ini Rabu, 02 Februari hingga sepekan kemudian.
Kebijakan tersebut menyusul terbitnya surat edaran dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di Nomor: B/421/102.1/DISDIK/2022, tanggal 31 Januari 2022 lalu.
Seperti yang terlihat di sekolah SMA Negeri 8, Bengkong Sadai, Kecamatan Bengkong. Pihak sekolah lebih mengikuti aturan tersebut, sebab tidak ingin kasus Covid-19 semakin meluas penyebarannya terlebih kepada guru dan siswa-siswinya.
Pasalnya, munculnya temuan kasus terkonfirmasi Covid-19 probable varian Omicron oleh siswa dan guru di Sekolah tingkat SMA/SMK di Kota Batam.
Wakil Kepala (Waka) bidang Hubungan Masyarakat (Humas) SMA Negeri 8 Batam, Suryati, mengatakan, pihaknya mendukung terhadap surat edaran yang dikeluarkan tersebut demi keamanan dan kesehatan bersama.
“Kami mengikuti saja demi keamanan. Berlakunya mulai hari ini sampai hari Senin, tanggal 7 Februari,” kata Suryati di ruang kantor sekolah SMA Negeri 8 Batam, Rabu (2/2/2022).
Dengan dihentikan sejenak, Suryati berharap kasus terkonfirmasi Covid-19 probable varian Omicron lebih baik lagi ke depannya.
Ia juga mengatakan, selama ini untuk penerapan protokol kesehatan di sekolah SMA Negeri 8 lebih diutamakan. Seperti penerapan wajib pakai masker, pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk ke area sekolah, dan terdapat tempat cuci tangan serta hand sanitizer.
“Mudah-mudahan dengan dihentikannya sejenak, ke depan akan lebih baik. Alhamdulillah penerapan protokol kesehatan cukup ketat (di SMAN 8). Jadi, anak yang tidak pakai masker, pasti kami tegur kemudian diberikan masker,” ujarnya.
Sebelumnya, SMA Negeri 8 Batam menerapkan sistem tatap muka dengan kapasitas 50 persen dengan dibagi dua shift, A dan B.
“Jadi ada shift 1 dan 2. Shift pertama dimulai dari pukul 07.00 hingga 10.30 WIB (tanpa istirahat), dan sedangkan shift kedua dari pukul 10.50 sampai 14.15 WIB (ada jedah untuk salat),” ungkapnya.
Pantauan, tampak di sekolah SMA Negeri 8 Batam sepi dari aktivitas baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Hanya beberapa guru-guru yang keluar masuk di sekolah berlantai dua tersebut.
Pihaknya berharap, pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga proses belajar tatap muka di sekolah dilakukan 100 persen.
(iam)