- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
Pemko Batam Apresiasi Karyawan Hotel Pakai Seragam Melayu

KORANBATAM.COM, Batam – Hotel-hotel di Kota Batam mulai menerapkan penggunaan seragam baju melayu untuk karyawannya satu hari dalam seminggu. Kebijakan ini sebagai jawaban atas imbauan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi tentang pemajuan kebudayaan melayu. Selain melalui surat, Wali Kota pun pernah beberapa kali menyampaikan secara langsung ke pengelola hotel terkait hal ini.
“Surat edaran kita kemarin disambut baik manajemen hotel. Sebut saja Best Western Premiere Panbil, Harris Hotel. Kami harap diikuti hotel-hotel lainnya,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata di Batam Centre, Jumat (6/12/2019).
Ia mengatakan pemakaian baju melayu ini sekaligus bentuk perkenalan budaya kepada wisatawan. Tamu-tamu hotel khususnya dari mancanegara diharap bisa mengenal sedikit kebudayaan melayu selama berkunjung ke Batam.
“Kami apresiasi atas apa yang sudah dilakukan. Dan kami harap hotel lain mengikuti. Namun perlu diingat dalam penggunaan pakaian melayu juga ada aturannya. Misal kain samping bagi laki-laki, ada aturan sendiri. Untuk yang belum menikah, di atas lutut. Bagi yang sudah menikah, kain dipanjangkan ke bawah lutut. Hal seperti ini juga perlu diperhatikan,” ujarnya.
Ardiwinata mengatakan surat edaran Wali Kota Batam ini sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Daerah nomor 1 tahun 2018 tentang Pemajuan Kebudayaan Melayu. Selain pakaian, hotel juga diharapkan dapat menyuguhkan makanan khas melayu di daftar menunya.
Misal menyediakan lendot sebagai opsi penganan berkuah. Atau kue-kue tradisional melayu yang beraneka ragam bentuk dan rasa di sajian sarapan hotel.
“Semoga dengan begini sapta pesona ketujuh, kenangan, bisa terwujud. Sehingga Wisatawan tertarik untuk kembali lagi ke Batam,” kata dia.(humas/PR)