- Hotel Harris ke-4 di Nagoya Thamrin Sudah Mulai Terima Tamu, Ada 240 Kamar
- Kredit Macet, Kooperatif, Pengeroyokan dan Damai: Debitur di Batam Ini Malah Digugat Leasing Adira Finance ke Pengadilan
- Setelah Dubes Australia, Saatnya Uni Emirat Arab Kunjungi Batam
- Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Ditunjuk Komisaris Utama Taspen
- Kepala BP Batam Lantik dr Tanto sebagai Direktur RSBP Batam
- BP Batam-Pelaku Usaha Perkuat Sinergi Regulasi JPT lewat FGD
- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
Ploting 315 Miliar, Komisi IV Panggil Dinkes dan Kepala RSUD

Keterangan Gambar : Rapat pimpinan (rapim) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam dan pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), pada Selasa (14/4/2020) siang. (Foto : Istimewa)
KORANBATAM.COM, Batam - Komisi IV DPRD kota Batam memanggil Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam dan pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) terkait pembahasan tupoksi penggunaan anggaran Pemerintah Kota Batam sebesar Rp315 miliar.
"Kenapa sih kita hari ini panggil Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam dan pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), itu inisiatif Komisi IV. Pada prinsipnya, kemarin Pemerintah kota dalam penganggaran ploting anggaran Rp315 miliar itu, tanpa melibatkan Badan Anggaran," kata Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sumber Daya Manusia Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mochamat Mustofa, Selasa (14/4/2020).
Dikatakannya, jadi dari pemerintahan kota langsung mengajukan ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang pengajuan dana tersebut.
"Tentu kami juga, pada prinsipnya tidak ingin melihat kebelakang, karena kita tidak mau membahas dan akhirnya tidak mau mengawasi, tidak seperti. Kami tetap (Komisi IV) panggil, besok pun ada Dinas Sosial (Dinsos) untuk memaparkan cara penyaluran bantuan nantinya," ucapnya.
Mustofa, lanjutnya, jadi dari hasil pemanggilan Dinkes Kota Batam dan pimpinan RSUD tadi, itu menyampaikan beberapa hal anggaran-anggaran yang sudah di plot kan atau sudah mulai digunakan.
"Salah satunya untuk pembelian alat pelindung diri (APD), untuk untuk Sumber daya manusia (SDM) yang menjalankan Polymerase Chain Reaction (PCR), penambahan ventilator, dan juga ada insentif untuk tenaga medis yang di Kota Batam dari mulai perawat hingga dokter," jelas Mustofa.
Mustofa menyampaikan, bahwasannya pada hari ini fokusnya terhadap sampai dimana realisasi anggaran yang di plot sebesar Rp315 miliar itu, dan untuk apa saja.
"Maka hari ini kita hanya fokus terhadap kedua dinas yaitu Dinas Kesehatan dan RSUD. Tidak semuanya memang untuk kegiatan di dua dinas itu, tetapi nanti ada beberapa seperti ada di Dinas Sosial," tuturnya.
"Anggaran itu untuk plotingnya untuk apa saja, nah kita pada posisinya ialah untuk mengawasi bahwa itu tepat sasaran. Artinya kita fokus hari ini untuk Dinkes dan kesehatan," tambahnya.
Kata Mustofa, untuk nilai insentif para perawat dan dokter belum bisa ia sampaikan nilainya berapa, dikarenakan menjadi hal yang agak tabu nantinya.
"Tadi juga disebutkan berapa nilai-nilainya. Dan ada penambahan-penambahan insentif bagi para tenaga medis juga nantinya. Cuman untuk sementara, saya belum bisa menyampaikan nilainya dikarenakan menjadi hal yang agak tabu kalau nilainya saya sampaikan," katanya.
Disini (Mustofa) menekankan bahwasanya, pemanggilan terhadap kepada kedua dinas tersebut, fokusnya adalah terkait anggaran yang sudah di plot, yang tidak melibatkan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Batam itu, apakah sudah sesuai tujuan apa belum.
"Sekali lagi saya tekankan, fokusnya ialah apakah anggaran yang sudah di plot itu, sudah sesuai tujuan apa belum. Artinya kita tetap bekerja walaupun tidak diajak bicara sekalipun, gak ada urus lah. Tapi tugas kita kan, melakukan pengawasan. Maka, pengawasan itu kita gunakan, dengan memanggil mereka," tegasnya.
"Uang itu sudah sampai dimana dan sudah dibelanjakan untuk apa saja, terus kira-kira dari total yang di ploting itu, sudah berapa yang turun," sambungnya.
Setelah itu, kata Mustofa, ia akan memanggil pihak Dinas Sosial (Dinsos) dikarenakan Dinsos yang bertugas menjalankan pembagian sembako tersebut, yang akan memakan biaya hampir sekitar Rp219 miliar.
"Dana Rp315 miliar itu kan, ada yang dibagi-bagi untuk RSUD berapa, untuk ini berapa. Nah nanti setelah itu, besok kita akan panggil Dinsos," pungkasnya.
(iam)