- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
- Segera Bergulir Juli Ini, Batam 10K Diikuti Pelari Asing dari Berbagai Negara
- Duta Besar Australia Lawatan ke Batam
- Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Batam Hadirkan Layanan Khusus Kelistrikan
- CIMB Niaga Gelar Festival Musik Sunset 2 Hari di Kebun TMII Jakarta
- PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif dari Pemerintah Mulai 1 Juli 2025
- Penemuan Batu Bata Bersejarah di Dapur Arang Batam
- Istri di Bengkong Polisikan Suami gegara Cabuli Putri Pertamanya Sendiri
Polda Riau Dikabarkan Buka Kembali Kasus Penembakan Haji Permata

Keterangan Gambar : Kantor Mapolda Riau. /1st
KORANBATAM.COM - Kepolisian Daerah (Polda) Riau kembali membuka kasus penembakan yang menewaskan Haji Permata di Perairan Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuindra, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riaubpada Jumat, 15 Januari 2021.
Haji Permata tewas setelah mendapat lima tembakan di tubuhnya. Kelima peluru proyektil petugas Bea dan Cukai (BC) Batam ditemukan di dadanya, setelah dilakukan otopsi. Namun, hingga kini kasus ini masih menjadi misteri.
Usai jabatan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau berpindah tangan dari Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Teddy Ristiawan ke Kombes Pol Asep Darmawan, kasus tewasnya Haji Permata kembali dibuka setelah 1,5 tahun lebih lamanya.
Direktur (Dir) Krimum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan mengatakan, saat ini dirinya sudah berkoordinasi dengan jaksa dan mencari lokasi pengganti untuk melakukan rekonstruksi ulang.
“Kita akan buat di Sungai Siak terkait rekonstruksi ulang tewasnya Haji Permata. Hal ini dilakukan setelah kita berkoordinasi dengan pihak jaksa,” sebut Asep, Rabu (17/8/2022).
Mantan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kampar ini menjelaskan bahwa, saat ini dirinya tengah mempersiapkan tempat-tempat yang cocok dari hasil pemeriksaan dan keterangan para saksi.
“Stage-stagenya lagi kita buat sesuai keterangan yang ada. Setelah cocok, baru lokasi sepanjang Sungai Siak disterilkan,” ujarnya.
Saat ditanyakan terkait kendala yang membuat kasus ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diungkap, Asep enggan memberikan jawaban secara pasti.
“Kenapa lama kasusnya, tanyakan ke Dir yang lama bukan ke saya,” katanya.
Sebelumnya, Polda Riau sudah memeriksa 20 saksi. Semuanya diduga mengetahui serta menyaksikan penembakan terhadap pengusaha asal Batam, Kepulauan Riau itu.
Sudah 13 saksi merupakan orang yang melihat peristiwa penembakan. Mereka diduga orang yang berada satu kapal bersama Haji Permata, saat kejadian.
Selanjutnya, tiga saksi lainnya merupakan warga sekitar. Mereka melihat kapal yang ditumpangi Haji Permata terlibat kejar-kejaran dengan kapal BC.
“Kemudian saksi lainnya merupakan tambahan, total 20 saksi,” ujar Dirkrimum pada waktu itu, Kombes Teddy, Selasa petang, 19 Januari 2021 lalu.
(wajahbangsanews.com /PR)