- Polsek Bengkong Gelar Dialog dengan Seluruh Elemen Masyarakat
- Tanpa Persiapan Matang, Disbudpar Raih Prestasi di Lomba Gerak Jalan HUT RI se-Batam
- Bentuk Empati Kondisi Nasional, BP dan Pemkot Batam Batalkan Penyelenggaraan Pesta Rakyat HUT Kemerdekaan ke-80
- BP Batam Pastikan Pekerjaan Drainase Rampung Bertahap Tahun Ini
- Ciptakan Protokol Profesional dan Berwawasan, BP Batam Selenggarakan Workshop Keprotokolan
- Amsakar Raih Penghargaan Baznas Award 2025, Komitmen Dukung Gerakan Zakat Nasional
- Satu Maling Motor Karyawan Swasta di Sagulung Batam Ditangkap, Eksekutor Masih DPO
- Suami Istri Ditemukan Meninggal dalam Kamar Kos di Melcem Batam, Polisi Selidiki Kasus Ini
- Sales Counter JNE di IKN Diresmikan, Tanam 1.000 Pohon Dukung Kota Hutan Berkelanjutan
- Serap Aspirasi Satukan Sinergi Jaga Kamtibmas, Polsek Sagulung Ajak Ngopi Tokoh Warga Nias
Polda Riau Dikabarkan Buka Kembali Kasus Penembakan Haji Permata

Keterangan Gambar : Kantor Mapolda Riau. /1st
KORANBATAM.COM - Kepolisian Daerah (Polda) Riau kembali membuka kasus penembakan yang menewaskan Haji Permata di Perairan Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuindra, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riaubpada Jumat, 15 Januari 2021.
Haji Permata tewas setelah mendapat lima tembakan di tubuhnya. Kelima peluru proyektil petugas Bea dan Cukai (BC) Batam ditemukan di dadanya, setelah dilakukan otopsi. Namun, hingga kini kasus ini masih menjadi misteri.
Usai jabatan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau berpindah tangan dari Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Teddy Ristiawan ke Kombes Pol Asep Darmawan, kasus tewasnya Haji Permata kembali dibuka setelah 1,5 tahun lebih lamanya.
Direktur (Dir) Krimum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan mengatakan, saat ini dirinya sudah berkoordinasi dengan jaksa dan mencari lokasi pengganti untuk melakukan rekonstruksi ulang.
“Kita akan buat di Sungai Siak terkait rekonstruksi ulang tewasnya Haji Permata. Hal ini dilakukan setelah kita berkoordinasi dengan pihak jaksa,” sebut Asep, Rabu (17/8/2022).
Mantan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kampar ini menjelaskan bahwa, saat ini dirinya tengah mempersiapkan tempat-tempat yang cocok dari hasil pemeriksaan dan keterangan para saksi.
“Stage-stagenya lagi kita buat sesuai keterangan yang ada. Setelah cocok, baru lokasi sepanjang Sungai Siak disterilkan,” ujarnya.
Saat ditanyakan terkait kendala yang membuat kasus ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diungkap, Asep enggan memberikan jawaban secara pasti.
“Kenapa lama kasusnya, tanyakan ke Dir yang lama bukan ke saya,” katanya.
Sebelumnya, Polda Riau sudah memeriksa 20 saksi. Semuanya diduga mengetahui serta menyaksikan penembakan terhadap pengusaha asal Batam, Kepulauan Riau itu.
Sudah 13 saksi merupakan orang yang melihat peristiwa penembakan. Mereka diduga orang yang berada satu kapal bersama Haji Permata, saat kejadian.
Selanjutnya, tiga saksi lainnya merupakan warga sekitar. Mereka melihat kapal yang ditumpangi Haji Permata terlibat kejar-kejaran dengan kapal BC.
“Kemudian saksi lainnya merupakan tambahan, total 20 saksi,” ujar Dirkrimum pada waktu itu, Kombes Teddy, Selasa petang, 19 Januari 2021 lalu.
(wajahbangsanews.com /PR)