- Kolaborasi BP Batam dan IPB: Perkuat Tata Kelola Layanan Perizinan
- Wadirut Pertamina Patra Niaga Pastikan Keandalan Operasional di SPBU Batam dan IT Tanjung Uban
- Lakukan Topping Off: TelkomGroup Siap Operasikan Hyperscale Data Center NeutraDC Nxera Batam Dukung Ekosistem AI dan Cloud di Regional
- Disbudpar semakin Yakin Juara Umum, Tim Voli Putranya Percundangi Disperindag Batam
- Evaluasi Kinerja dan Investasi: BP Batam Siapkan Lompatan Besar di 2026
- Polisi Ditlantas Polda Kepri Bagi-bagi Sembako ke Ojol hingga Petugas Kebersihan di Batam
- Nikmati Hangatnya Senja dan Aroma BBQ di Harris Hotel & Suites Nagoya Batam
- Mini Workshop Voice Over, Upaya BP Batam Cetak SDM Kreatif
- Kehangatan Sejuta Senyum Telkom Indonesia Bersepeda Berkah di Batam
- Pengurus Dokumen dan Penginapan 4 PMI Ilegal ke Kamboja di Bengkong Batam Diupah Rp120 Ribu Per Kepala
Polisi Selidiki Temuan Tengkorak dan Tulang Manusia usai Cari Cumi di Pulau Noran Anambas

Keterangan Gambar : Penampakan tengkorak dan tulang manusia di Pulau Noran, Desa Batu Ampar, Kute Siantan, Anambas, Kepulauan Riau, Selasa (16/9/2025). /Dok. Polres Anambas
KORANBATAM.COM - Penemuan tulang-belulang yang diduga milik manusia di Pulau Noran, Desa Batu Ampar, Kecamatan Kute Siantan, Anambas, Kepulauan Riau (Kepri) kini tengah dalam penyelidikan intensif pihak kepolisian, Selasa (16/9/2025).
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kepulauan Anambas, AKBP I Gusti Ngurah Agung Budianaloka menegaskan bahwa, proses identifikasi dan penyelidikan sedang berjalan untuk memastikan asal-usul dan kondisi temuan tersebut.
Penemuan pertama kali dilaporkan masyarakat pada Selasa pagi, sekitar pukul 08.00 WIB kepada Bhabinkamtibmas Desa Batu Ampar, setelah seorang nelayan bernama Riki tanpa sengaja menemukan tulang-belulang saat berlindung dari cuaca buruk di Pulau Noran.
Kapolsek Palmatak, Iptu Kristian beserta personel dan tim medis dari Puskesmas Kute Siantan segera menuju ke lokasi kejadian. Sekitar pukul 10.05 WIB, tim tiba di tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan pengamanan dengan memasang garis polisi.
Tim Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kepulauan Anambas kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara, dan pengambilan barang bukti tulang menggunakan peralatan identifikasi khusus.
“Tim kami telah melakukan pemeriksaan awal dan membawa tulang-belulang tersebut ke RSUD Lapangan Palmatak untuk pemeriksaan forensik lebih lanjut,” ucap Kapolres Anambas dalam keterangan tertulisnya.
Kata dia, pemeriksaan medis dilakukan oleh Dr Sukma guna mengidentifikasi jenis kelamin, umur dan kemungkinan penyebab kematian. Namun, hingga kini hasil visum eksternal (VeR) dari rumah sakit belum diterima oleh pihak kepolisian.
Menurut keterangan saksi, Marwan, penemuan tulang-belulang ini bermula dari cerita Riki yang terkena angin kencang saat mencari cumi-cumi dan memutuskan berteduh di Pulau Noran.
Saat menyalakan senter, Riki melihat tulang-belulang, dan merasa ketakutan sehingga kembali melapor ke desa.
“Adapun tulang-belulang yang ditemukan berupa tengkorak kepala dan beberapa bagian tulang lain yang tidak lengkap. Identitas dan jenis kelamin belum dapat dipastikan,” ujar Kapolres Anambas.
Kapolres Anambas mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan proses penyelidikan kepada pihak berwajib.
“Langkah kepolisian saat ini mencakup pengamanan TKP, pengumpulan barang bukti, permintaan visum/verifikasi medis serta penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui kronologi dan asal usul temuan tersebut,” jelasnya.
(red)







.gif)






















