- Hotel Harris ke-4 di Nagoya Thamrin Sudah Mulai Terima Tamu, Ada 240 Kamar
- Kredit Macet, Kooperatif, Pengeroyokan dan Damai: Debitur di Batam Ini Malah Digugat Leasing Adira Finance ke Pengadilan
- Setelah Dubes Australia, Saatnya Uni Emirat Arab Kunjungi Batam
- Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Ditunjuk Komisaris Utama Taspen
- Kepala BP Batam Lantik dr Tanto sebagai Direktur RSBP Batam
- BP Batam-Pelaku Usaha Perkuat Sinergi Regulasi JPT lewat FGD
- Samsat Anambas Beri Diskon ke Masyarakat yang Bayar Pajak
- Tanggapan dan Jawaban Bupati Anambas Pandangan Umum RPJMD 2025-2029
- PLN Batam Gelar Diskusi Publik, Jelaskan soal Penyesuaian Tarif Listrik untuk Rumah Tangga Mampu
- PWI Kepri dan Batam Ziarahi Makam Sahabat Sejawat Penuh Haru
Puluhan Pengusaha Nasabah KSP IndoSurya Batam Minta Uangnya Dikembalikan

Keterangan Gambar : Sejumlah Pengusaha Nasabah tampak sedang berdiri di depan kantor Koperasi Simpan Pinjam (KSP) IndoSurya cabang Batam yang tutup sejak 15 Februari kemarin, beralamat di ruko Palm Spring, Batam Centre, Kota Batam, Senin (20/4/2020) siang, sekira pukul 14.20 WIB. (Foto : iam)
KORANBATAM.COM, Batam - Puluhan Nasabah yang tergabung dalam pengusaha di Kota Batam, meminta pihak koperasi simpan pinjam (KSP) IndoSurya untuk mengembalikan uang milik mereka yang tertanam dengan total lebih kurang 12 triliun rupiah di seluruh Indonesia.
"Kita menabung di sini, di IndoSurya sama deposit. Katanya di seluruh Indonesia paling terbesar sampai 100 cabang lebih," kata salah satu Nasabah dari koperasi simpan pinjam (KSP) Batam cabang pusat kota Jakarta, Vera kepada KORANBATAM.COM saat diwawancarai sejumlah awak media di depan kantor koperasi simpan pinjam (KSP) IndoSurya cabang Batam, di ruko Palm Spring, Batam Centre, Kota Batam, Senin (20/4/2020) siang, sekira pukul 14.20 WIB.
Dikatakannya, sampai dengan hari ini, sebanyak 12 triliun lebih uang para nasabah tertanam di IndoSurya. Tetapi kenapa para Nasabah yang ada di Batam yang tergabung di dalamnya yakni sebagian besar para pengusaha tidak bisa mengambil uang setelah mendepositokan sejumlah dana ke koperasi simpan pinjam (KSP) IndoSurya Batam.
"Kenapa tidak bisa ditarik. Tidak ada pemberitahuan sama sekali kepada kami. Kami pengusaha pak, kalau kami tidak dibayar, kami tidak bisa bayar gaji orang atau karyawan kami," ucap Vera dengan nada sedikit keras saat diwawancarai sejumlah awak media.
Vera meminta kepada pemerintah kota Batam dan instansi terkait seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), DPRD, dan Pemko untuk membantu agar dapat menuntaskan permasalahan yang dialami oleh para puluhan pengusaha di kota Batam hingga sampai ke pusat.
"Kami minta pemerintah harus bantu kami. Karena kami juga pengusaha yang bayar pajak," tuturnya.
Dari informasi yang diterima, kantor IndoSurya ini sudah tidak beroperasi sejak 15 Februari lalu. Dan hampir kurang lebih 100 milliar rupiah uang mereka tertahan dari 20an orang pengusaha besar di Batam.
"Tidak bisa diambil uang saya, saya rencana mau mengambil uang saya karena saya mau ada perputaran bisnis. Jadi saya harus bayar hutang," katanya.
"Sekarang tidak bisa semuanya. Saya bukan karena wabah virus korona mati, tapi karna kena "INDOSURYA" saya harus mati gitu. Usaha saya harus tutup karena uang saya tertanam di situ," sambungnya.
Masih di lokasi yang sama, disampaikan oleh perwakilan nasabah lainnya, Rianto meminta agar uangnya dikembalikan. Akibat dari kejadian tersebut, sudah ada korban yang melakukan tindak nekad bunuh diri.
"Ada nasabah yang sudah bunuh diri. Bunuh diri karena IndoSurya. Teman-teman kita yang lain, seperti di Yogyakarta dan beberapa tempat sudah melaporkan ke Mabes Polri. Nah kita dalam minggu-minggu ini juga akan melapor ke Polda Kepri," jelasnya.
Rianto mengatakan dirinya dan teman-teman perwakilan nasabah yang lainnya juga sudah melapor hal ini kepada pihak OJK Batam. Namun pihak OJK mengarahkan mereka untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak Mentri Koperasi (Menko).
"IndoSurya bergerak di bidang Finance, Asuransi sama Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Nah yang bermasalah ini di KSP nya. Saya sudah 3 tahun bergabung dan selama ini lancar-lancar saja," pungkasnya.
(iam)